part-9

100 6 1
                                    

Saat ini sera tengah berada di cafetaria rumah sakit...
Sedari tadi sera hanya mengaduk-ngaduk minumannya,pikirannya masih kacau,,,,atau lebih tepatnya sera masih syok...
Pluk..
Sera tersadar dari lamunannya,menoleh ke samping siapa yang menepuk pundaknya....
"Oh,nyonya...."eomma luhan tersenyum lembut,di raihnya telapak tangan sera yang sedari tadi mengganggur diatas meja,dan digenggamnya erat....
"Sera,,,kau mencintai luhan khan?"
Pertanyaan macam apa ini batin sera
Tentu saja dia mencintai luhan,,bahkan usaha sera untuk mencintai luhan tidaklah mudah,,tentu saja sera sangat mencintai namja berdarah china itu...
Sera tak menjawab,melainkan hanya mengangguk kecil,sambil menatap raut wajah yang mulai menua di depannya....
"Maukah kau berjanji untuk membantuku nak...?"sera mengernyit heran,,
"Maaf nyonya,,maksut nyonya?"
Eomma luhan menghirup nafas dalam dan melepasnya perlahan...
"Maukah kau membujuk luhan agar mau melakukan cemoterapy nya di singapura?"untuk beberapa detik sera diam mematung,,matanya berkedip beberapa kali,lalu menghempaskan nafas pasrah..
"Akan ku usahakan nyonya..."
Eomma luhan menarik sera ke dalam pelukannya...dan menangis bahagia...

00:1 kst

Mata indah itu,perlahan membuka,,mengerjap pelan untuk membiasakan penglihatannya yang sedikit memburam..
Luhan membuka matanya sempurna,pandangannya menelusuri tempat yang baginya sudah tak asing lagi..
Lengan kanannya terasa berat,dia mengalihkan pandangannya kesamping,,,.
Ternyata sera tertidur dengan posisi duduk di kursi,dan kepalanya menimpa lengan luhan...
Tangan kiri luhan terangkat untuk mengusap puncak kepala sera...

"Eung..."sera membuka matanya,karna merasa ada yang menyentuh kepalanya...
"Oh,lu kau sudah sadar-emhts,tunggu sebentar!"jemari lentik sera,mengambil air putih diatas nakas samping tempat tidur luhan..
"Ah,ja!! Sekarang minum dulu ne.."sera membantu luhan untuk menegakkan sedikit  tubuhnya...lalu membantu luhan berbaring seperti semula..
"Cheonse..."suara luhan lebih mirip seperti bisikan..tapi sera tetap bisa mendengarnya
"Ne..?"luhan menggenggam erat tangan sera lalu meletakkan diatas dadanya,,,,
Sera tertegun,setetes air matanya keluar tanpa permisi...telapak tangan yang biasanya terasa hangat,,saat ini sangat terasa dingin...
Tangan luhan terulur,menyeka air mata sera...
"Aku tidak papa,,"sera menatap nanar pria di depannya,,entah kenapa sudut hatinya terasa nyeri saat membayangkan betapa menderitanya luhan selama ini..
Di raihnya tangan luhan,,dan di genggam lembut,,,sera menatap kedalam manik bening luhan yang indah,bodohnya dia baru menyadari jika pria di hadapannya ini sangat tampan...
"Lu,,aku mencintaimu,,bahkan sangat mencintaimu,dan aku tidak suka melihat keadaanmu yang seperti ini...
Aku ingin kau menjalani pengobatan yang semestinya"
Sera tersenyum lembut,memberi tatapan meyakinkan untuk luhan
"Jika aku pergi,aku takut kau akan pergi meninggalkanku.."
Gurat kecemasan sangat terlihat di raut wajah luhan..
Sera menyisir lembut rambut luhan yang mencuat menggunakan jemari lentiknya..lalu beralih mengusap lembut pipi luhan
"Hei!,aku akan menunggumu di sini,dikota ini,,aku berjanji ketika kau kembali,aku pasti sudah mampu mewujudkan impianku untuk menjadi seorang jaksa hukum...dan kau,berjanjilah untuk sembuh,dan melihat aku menggunakan seragam kejaksaanku!"
Luhan tersenyum lemah,dia merasa lega,,entah kenapa,seperti ada beban yang terangkat mendengar perkataan sera.....
"Saranghae...."sera bangkit dari duduknya lalu mengecup lembut kening luhan..

#telat lagi.....
Duh nie kenapa guah jadi gc punya semangat buat updet...
Padahal alur ceritanya udah ada nich di otak...
Makanya jangan lupa voment...
Biar gua bisa cepet updetnya
#lahifa's
#gamsahamida

dont goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang