Ch 3 - Benang merah

2.6K 414 63
                                    

"Hahahaha aku berhasil membuat penghuni surga kehilangan penerusnya."

"Aku heran bagaimana bisa kau membuat pangeran-ah atau puteri seokjin itu melepaskan kutukanmu namjoon."

"Dia terlalu bodoh. Dia bahkan tidak tahu alasan ayahnya sendiri mengutukku."

"Memangnya karena apa kau sampai dikutuk?"

"Aku menginginkan yoongi. Tapi dia jatuh cinta pada bangsa manusia. Hingga saat kedua sayapnya yang indah dicabut paksa.. Aku tidak bisa menerimanya barang sedikit pun. Dan kubuat perjanjian itu."

"Apa jiwa hoseok yang terkurung itu adalah perjanjiannya?"

"Ya. Aku begitu benci padanya yang telah mengambil yoongi-ku."

"Lalu kau mendapatkankan kutukan itu?"

"Tapi kan semuanya sudah terlepas."

"Tidak terlepas, namjoon. Kau menimpakannya pada adikmu sendiri."

"Dia sudah mengambil kursiku walau hanya sementara.. Itu adalah hukuman yang setimpal untuknya."

"Tapi sekarang dia sudah mendapatkan tubuh untuk bisa mengincar bayi setengah bangsa kita dan setengah bangsa yang sok suci itu."

"Aku yang akan lebih dulu memangsa bayi itu."

"Benarkah? Bahkan jika dia adalah darah dagingmu sendiri?!!!"

"Hey bagaimana bisa malaikat itu menginjakkan kakinya di wilayah ki-"

"Apa maksudmu?"

"Karenamu.. Seokjin menderita... Hanya untuk kesenanganmu membalas dendam atas hukuman yang diterima yoongi.. Dia harus terpisah dan menyaksikan semua penderitaan yang ditanggung oleh puteranya sendiri.."

'Dia.. Tidak mungkin..'

"Kami sama-sama seorang pangeran. Dengan jelas kulihat tubuhnya yang tidak ada bedanya denganku."

"Lalu kau pikir bagaimana yoongi bisa memberikan keturunan pada hoseok."

'Ah benar juga.. Jadi bayi yang dikutuk oleh dua dunia itu.. Dia adalah anakku sendiri?'

"Dimana anak itu sekarang?"

"Dunia manusia."

"Hn.. Sangat mudah menemukannya."

"Sebentar lagi hawa iblisnya sudah tidak bisa kau rasakan."

'Apa?? Bagaimana-'

"Kau ingin tahu siapa yang akan melakukan tugas itu, namjoon?? Dia adalah yoongi..."

"Aku akan menemui rajamu itu."

"Dia takkan memberitahumu sebelum kau bersimpuh dihadapannya."

"Iblis tidak akan pernah bersimpuh."

"Kalau begitu, temukan anakmu lebih cepat dibanding adikmu yang sudah sangat dekat dengan tujuannya."

"Brengsek!!! Beritahu aku, dimana anak itu sekarang?!!!!"

"Aku adalah seorang utusan. Walau kau membakar habis diriku ini, takkan pernah kuberitahu dimana anak itu sekarang."

Tepat setelah apa yang dikatakannya, terbakarlah sosok itu. Tidak ada yang tersisa daripada wujudnya saat ini.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Jungkook dan Jieun mengikuti arahan dari pelukis istana, sebagaimana anak-anak korea kelas atas berpose untuk potret pernikahan pada masanya.

Kedua mempelai berusia 10 dan 12 tahun ini menikah sebatas seremonial. Mereka tinggal di bagian terpisah di rumah anak lelaki hingga orang tua mereka memutuskan untuk menyatukan keduanya.

[End] Orang KasimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang