Ch 7 - Pelaksanaan

2.3K 378 82
                                    

Jungkook tidak tahu apa yang harus dilakukannya pada jimin. Karena dia terus saja menangis disamping tempat duduknya. Ya, mereka sedang menunggu didalam tandu untuk menuju ke kerajaan lee.

"Pangeran jeon.. Hiks.. Kumohon.. Jangan bunuh ayah dan ibuku.. Hiks.. Hiks.."

Jungkook merasa kasihan pada anak perempuan itu, tapi dia sungguh terkejut untuk mengetahui kenyataan kalau jimin adalah..

"Hyu- chim!!!"

"Tae!!"

'Chim?'

"Taehyung, apa dia ini teman yang selama ini kau cari?"

"Ya, hyung. Dia cantik kan?"

'Astaga!! Bisa gawat kalau ayah tahu dia ini anak laki-laki.'

"Jangan beritahu siapa-siapa kalau jimin ini adalah laki-laki, tae."

"Tapi kenapa, hyung?"

"Pokoknya jangan. Dan kenapa kau ikut masuk ke tandu?"

"Aku ingin memberikan ini, hyung."

"Apa ini?"

"Semalam aku membuka peralatan ramalan ibu. Aku melakukan perjalanan yang jauh sekali supaya aku bisa tahu apakah aku bisa bertemu dengan jimin lagi atau tidak.."

"Tapi kenapa kau berikan kalung ini padaku?"

"Aku punya kalung yang sama. Kalau warna liontin ini sudah menjadi merah. Maka kita akan bertemu di langit."

"Taehyung, apa yang kau bicarakan ini?"

Tanya jungkook yang tidak mengerti sama sekali dengan apa yang diucapkan taehyung padanya.

"Aku melihat sesuatu yang jahat yang bersembunyi didalam tubuh hyung. Dan aku tidak mau kehilangan chim-chim.."

"Kenapa tae-tae bicara seperti itu? Sekarang kita kan sudah bersama lagi.."

"Tidak, chim.. Aku akan melindungimu dari apapun.. Kita tidak bisa bertemu lagi setelah ini.."

"Tapi, tae, kenapa? A-a-apa tae-tae tidak mau menjadi teman chim-chim lagi?"

Tanya jimin dengan suaranya yang bergetar. Baru saja dia berhenti menangis, sekarang dia siap untuk melakukannya lagi kalau saja jawaban taehyung akan mengecewakannya.

"Bukan itu. Hanya saja jika aku egois, Penderitaanmu tidak akan berakhir."

Jungkook aneh mendengar kata-kata taehyung. Bagaimana bisa anak ini berbicara seolah dia adalah orang dewasa sekarang.

Terlebih kini taehyung membawa tangan jimin untuk diciumnya sebentar, lalu melakukan hal yang sama pada pipi, kening, dan berhenti sebelum menyentuhkan bibirnya diatas bibir jimin. Itu nyaris sekali, karena hanya berjarak satu atau sekitar dua sentimeter saja.

Lama memandangi jimin dalam jarak yang sangat dekat. Kini taehyung mengenggam kedua tangan yang lebih kecil darinya itu. Lalu berkata..

"Kau punya kookie hyung sekarang. Tapi selalu ingat ini, chim. Ingatlah.. kalau aku sangat menyayangimu. Dan terima kasih untuk menjadi satu-satunya temanku yang baik. Karena nanti.. Aku mungkin hanya akan berteman dengan banyak orang jahat."

"Tae.."

'Aku ingin bilang 'saranghae' tapi ada kookie hyung ada disini.. Chim-chim kan sudah bukan punyaku lagi..'

Kata taehyung dalam hati. Dia sangat sedih untuk mengetahui bahwa bukan dia-lah orang yang ditakdirkan untuk hidup bersama jimin. Padahal mereka pernah bermain seperti sepasang suami istri sewaktu di hutan. Taehyung bahkan dengan susah payah merangkai bunga agar bisa menghias jimin sebagai pengantinnya yang cantik.

[End] Orang KasimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang