"HELLOOWW! Lo tuh ya, jadi cowok bangsat banget. Ngaca kek lo, jadi cowok kok hobinya cuma bikin sakit hati cewek. Banci banget," cerocos Putih, ini bukan pertama kalinya harus di buat emosi sama Grey. Cowok yang selalu jadi musuh bebuyutan nya di kelas maupun di luar kelas."Heh cewek cabe, lo tuh yang seharusnya ngaca. Apa kabar sama lo yang selalu bikin hati para cowok patah hati, yang slalu PHP sama cowok? Cih, murahan banget." Tak kalah seru, Grey juga slalu membalas ocehan Putih. Kemanapun atau di manapun di saat mereka saling bertatap muka, pasti slalu saja adu bacot.
"Tuh mulut jaga ya, cowok playboy kepala BANTENG. lo punya wajah pas-pasan gitu masih SOK jadi Playboy. Ga malu apa?!"
"OY YUPUK CINA, Lo tuh yang seharusnya jaga mulut. Cewek mana yang slalu bikin hati cowok sakit hati? Cewek tuh yang lembut napa dikit!"
"DASAR LO SI HABITAT SELOKAN, ngapain lo suruh-suruh gue buat lembut? Emang lo sapa hah? JUSTIN BIEBER? BUKAN!"
Semua orang yang di kelas menatap kedua orang yang sedang bertengkar itu, menurutnya sudah cukup biasa. Bagaimana tidak, disetiap detik mereka slalu saja bertengkar.
Yang satu tidak terima di katain Playgirl, dan yang satu lagi tidak terima di katain Playboy. Padahal faktanya, mereka sama-sama mempunya kemiripan. Yaitu : mematahkan hati seseorang.
"Hey kalian berdua bisa diem ga? Jangan-jangan kalian udah mulai suka yaaa?" Teriak ketua kelas, Nando. Yang sudah bosan memperingatkan untuk mereka berdua saling berbaikan. Nyatanya, peringatan itu tidak pernah di dengarkan oleh mereka berdua.
"NAJIS." Grey dan Putih mengucapkan kata itu bersama, sambil melotot ke arah Nando, membuat Nando yang tadinya sibuk menata buku berpaling ke wajah mereka berdua.
"CIYEEEEEEEE." Siulan penuh siulan datang ke arah mereka berdua, seisi kelas heboh dengan kekompakan antara Grey dan Putih.
"BERISIK." Ini sudah kali ke dua mereka bicara bersamaan.
Grey langsung menatap wajah Putih horor.
"Ngapain lo ikut-ikutin gue hah?!" Bentak Putih tak terima, benar-benar cowok di depan nya ini selalu membuat darahnya naik. Untung saja, dirinya tidak punya sakit Darah tinggi.
"GR banget lo, YUPUK CINA. Lo kali yang ngikutin gue."
"YEE.. Gue ngikutin elo? Mau di taruh di mana muka gue?!"
"Sono, taruh di pucuk monas. Biar semua lihat, cewek playgirl sok cantik." Grey tersenyum miring, terlihat jelas bahwa wajah Putih kali ini benar-benar merah, akibat menahan emosi.
"LO TUH YA--," Kata-kata Putih akhirnya terputus, karena kedatangan Mita dan kedatangan Revan.
"Udah Put, ayo duduk ke bangku kita." Kata Mita, dia adalah sahabat Putih. Dan yang paling menjengkelkan Mita adalah pacar dari Revan, sahabat Grey.
Jika Putih dan Grey bertengkar, yang selalu menjadi pelerai antara mereka adalah Mita dan Revan. Mungkin, jika tidak ada mereka berdua, dunia akan hancur yang tiap saat selalu mendengar perdebatan di antara mereka berdua.
"Grey, lo tuh jadi cowok ngalah ngapa, udah biarin aja si Putih." Ini sudah kesekian kali Revan mengatakan saran ini kepada Grey, tetapi seperti nya ini tidak pernah sekalipun di gubris oleh Grey.
"Mit, dia dulu yang selalu cari gara-gara ke gue." Desis Putih kesal, masih menatap tajam ke arah Grey.
"Ya suruh tuh si Mak lampir aja yang ngalah. Gue mana mau," kata Grey tajam, dengan menyertakan kata 'mak lampir' sambil menatap Putih.
"SIAPA YANG MAK LAMPIR, LO TUH GENDERUWO." Teriak Putih, tak terima.
"YEE.. MERASA LO YA JADI MAK LAMPIR, EMANG DASARNYA LO MIRIP MAK LAMPIR,"
"Udah deh Put," Mita langsung menggandeng Putih ke tempat duduknya yang berada di depan, 3 bangku dari arah depan.
Revan pun juga menyeret Grey, untuk duduk di bangku belakang sendiri sebelah pojok. Karena jarak duduk di antara mereka cukup dekat, untung saja di jam pejaran mereka berdua tidak pernah saling bertengkar.
Hanya saja terkadang, Grey yang duduk di belakang 2 bangku di depan Putih. Biasanya dirinya melempar sobekan kertas yang di buat bola, dan di lemparkan mengenai punggung Putih.
Sesampainya di bangku, Revan mencoba untuk menghibur sahabanya yang sedang emosi. Terlihat dari wajah dan tatapan sadis nya.
"Grey, mau sampai kapan lo berantem kek gini? Mirip anak kecil tau ga, gara-gara lo, gue di ganggu sama si Hasan buat melerai lo sama Putih. Padahal tadi gue lagi asik-asiknya pacaran sama Mita." Revan kali ini memarahi sahabatnya itu, selalu aja dirinya di ganggu karena alasan untuk pelerai di antara Grey dan Putih.
Grey mendengus kesal, "Lo pacaran lah enak. Lah gue? Yang selalu di ganggu sama tuh si Yupuk cina selatan."
"Udah lah Grey, bodo amat sama kelakuan lo." Kata Revan, menyerah. "Lo tau gak sih, lo sama dia tuh sama, Lo playboy dan dia Playgirl. Dan lihat nama lo sama nama dia tuh mirip, sama-sama mempunyai nama dari arti Warna. Grey dan Putih."
"Beda ya, gue sama dia tuh jelas beda. Kalau dia bukan playgirl, tapi sok playgirl. Dan untuk nama gue sama dia, itu udah jelas beda banget. Gue keren, pakek nama Inggris yang artinya abu-abu. Lah sedangkan dia?"
"Mana ada playgirl itu sok, yang ada kalian tuh berdua yang sok gak setia." Revan menggelengkan kepalanya, mencoba untuk menasehati sahabatnya ini. Dengan pelan-pelan, jika tidak dirinya akan terkena bogeman manis dari Grey.
"Gini Grey, lo sama dia tuh seharusnya sama. Kalau lo Abu-abu dia Putih kan, kehidupan lo yang dulunya abu-abu pasti akan indah jika bersama Putih, jadi coba ae lo baikan sama dia. Dan PDKT sama dia."
"Males banget gue sampai ngedeketin dia. Gue sampai kapanpun ga akan cocok sama Putih, karena di kehidupan gue, hanya perlu warna kehidupan. Bukan satu warna seperti Putih." Jelas Grey. "Dan satu hal lagi, gue sama dia itu selamanya gak akan bisa saling menyatu, mana ada playboy pacaran sama playgirl. Yang satu selingkuh, yang lain juga selingkuh. Kelar dah tuh hubungan."
"Lo percaya takdir ga? Suatu saat percaya omongan gue, lo bakal cinta tuh sama si Putih." Kata Revan, dengan yakin.
➿
Alhamdulillah:)
Dapet hidayah buat bikin cerita baru, hehehe.Aku ga mau bikin konflik yang terlalu ribet, dan alur yang terlalu ribet. Di cerita ini, bakalan aku bikin seringan mungkin konfliknya.
Karena, di cerita ku yang lain banyak konflik yang berat, ujung-ujungnya pusing mikir, buat nyelesaikan masalahnya. Hehe.
Semoga kalian suka ya❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Playgirl VS Playboy [ON GOING]
HumorGrey benci Putih. Putih benci Grey. Grey Playboy, dan Putih Playgirl. Grey dan Putih, nama yang di ambil dari Warna. Jika saja mereka bersatu pasti penuh dengan Warna, hanya saja warna Abu-abu dengan Putih tidak seharusnya di satukan, karena sua...