Fortune : 9

23 3 1
                                    

"Jadi gini nih, kamu harus cari kata dalam bahasa inggris yang—,"

"Oke. Oke," potongku

"Wih, kamu udah tau Dis?" tanya Bian dengan raut terkejut.

Sepertinya dia sudah tahu segala tentangku. Buktinya ada di atas.

"Aku belum tahu," jawabku yang membuat Bian mengeryit

"Loh kok?" Aku mengangguk

"Aku nggak bisa bahasa inggris, Bian. Nggak ada apa yang lebih rumit lagi?" Bian hanya meringis mendengar perkataanku

"Coba dulu Dis. Seru, loh."

Akhirnya dengan seribu paksaan, aku mencoba permainan itu. Tapi baru beberapa menit otakku rasanya panas sekali.

"Ya ampun Bian! Ini mainan kan?" tanyaku frustasi.

"Ini cuma permainan kok," Bian berucap seolah olah ini adalah bola bekel.

"Lama-lama aku bisa stres," omelku, "Mana ada permainan bikin pusing."

"Oh. Kamu pusing? Kenapa nggak bilang? Kita kan bisa main yang lain," ucap Bian yang membuatku melebarkan mata.

Ya ampun, DIA TIDAK PEKA.

***

"Besok jam pertama matematika, jam kedua biologi," ucapku sambil membaca jadwal pelajaran, "Wih ada biologi. Bagi hasil dong."

Aku mengecek catatanku. Besok tidak ada tugas ataupun ulangan. Jadi aku tidak perlu belajar.

Ehm, bukannya aku memang tidak pernah belajar?

Sudah. Lupakan.

Lagipula aku otakku capek karena permainan Bian tadi. Bukannya seharusnya bermain itu mengistirahatkan otak, ya?

Tiba tiba hp ku bergetar, aku segera mengambilnya dan bersorak gembira.

"Asik. Ada yang chat," girangku. Maklumlah, hp ku kan selalu sepi.

Lana : Besok dibagi loh. Siap ya

Huh, ternyata Lana. Untuk apa dia memberitahu? Bukannya aku sudah punya jadwal sendiri?

Disa : Udh tau gw

Lana : HAHAHA. Lucu lo

Aku mengeryitkan kening begitu membaca jawaban Lana. Apanya yang lucu? Dia kenapa?

Disa : Gila lo

Lana : Sorry slh krm. G ada niatan chat lo

Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Sepertinya Lana butuh sesuatu. Akan aku tanyakan besok.

***

Hari ini hasil ulangan Biologi akan dibagikan. Aku tidak sabar sekaligus deg degan. Tidak sabar karena penasaran bagaimana hasil belajarku satu malam penuh. Deg degan karena Lana.

Tetapi sampai bel berbunyi, Lana belum juga datang. Walau pun ia sering bangun kesiangan, tetapi ia selalu sampai di sekolah sebelum pukul 06.55. Padahal sama sepertiku, ia selalu pulang pergi naik angkot. Entah angkot jenis apa yang dinaikinya.

FortuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang