Widi meraba-raba nakas di sebelah tempat tidurnya mematikan jam weker dan melihat jam yang sudah menunjukan pukul 04.00.
Widi mengusap wajahnya dengan mata yang masih menyipit, ia menoleh pada sebelah kanannya ada Raka yang masih tertidur pulsa. Ia rasa ia mimpi sudah menikah tapi ternyata tidak, Widi mengusap lembut lengan Raka untuk mengajaknya melaksanakan shalat tahajud mumpung masih ada waktu."Mas, mas bangun" ucap Widi pelan. Beruntung Raka langsung bangun dan menatap Widi dengan kening yang berkerut.
"Shalat tahajud yu" ajak Widi.
Raka yang masih setengah sadar hanya mengangguk pelan.
"Aku wudhu dulu ya" Widi turun dari ranjang meninggalkan Raka yang masih mengumpulkan kesadarannya.
Raka masih bergelung dengan lamunannya, ia sempat kaget saat dibangunkan oleh Widi ia masih berfikir bahwa dirinya masih lajang, tapi ia sadar kini ia telah memperistri seorang wanita.
Raka merasakan de javu seolah ia pernah ada di posisi seperti ini dibangunkan oleh istrinya. Mungkin itu bukan de javu tapi adalah angan yang dulu ia rancang bersama Aleya. Terdengar suara knop pintu yang di putar dan menampilkan sosok Widi. Raka segera turun dari kasur dan masuk kedalam kamar mandi. Selagi Raka mandi Widi mempersiapka segala keperluan Raka dengan telaten ia menyiapkan semuanya agar sang suami tidak merasa kekurangan.
Tidak butuh waktu lama bagi Raka untuk mandi ia sudah keluar dari kamar mandi. Widi membantu Raka memakaikan baju koko namun tak ada respon positif dari Raka dia masih saja terdiam dan hanya memperhatikan, jujur itu sangat mengusik hati Widi ingin rasa ia bertanya tapi takut.
"Ayo nanti keburu subuh" ajak Raka membuyarkan kegundahan Widi.
Mereka berdua shalat dengan khusyu, menghampiri sang ilahi untuk mengucap banyak syukur atas nikmatnya terlebih ini tahujud pertama bagi keduanya bersama, sungguh nikmat yang indah makan seperti dalam surah Ar-Rahman.
"فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ"
'Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?'
(QS AR-RAHMAN 55:13)Semenjak Widi berhijrah banyak sekali nikmat dan hikmah dalam hidupnya semuanya berubah 180 derat dan itu semua sangat-sangat ia syukuri.
"Assalamualaikum Warahmatullah" Raka mengakhiri shalatnya dengan salam begitupun Widi.
Widi mencium tangan Raka dan kembali berdo'a.
"Ya Allah terimakasih engkau telah mengirimkan imam yang baik bagi hamba, walau belum ada cinta di antara kami tapi hamba yakin pernikahan ini akan sakinah, mawadah, warahmah. Ya Allah berkahilah selalu cinta diantar kami agar kami bisa selalu bahagia dalam ridhamu. Ya Allah aku berjanji akan selalu mencintai suamiku dalam do'a yang kupanjatkan Aamiin" do'a yang Widi sampaikan sangat ia ucap dengan ikhlas agar rumah tangga yang baru saja ia bina akan selalu sakinah.
"Ya Allah berdosakah hamba karena masih menyimpan wanita lain dalam hati ini ? Ya Allah hamba mohon hilangan segala rasa cinta untuk wanita lain agar hamba bisa mencintai istri hamba ini, Ya Allah bantu hamba dalam setiap langkah yang hamba ambil. Semoga pernikahan ini adalah ibadah yang kau ridhai. Aamiin" berbeda dengan Widi bahkan dalam do'anya yang sekarang bayangan Aleya masih saja menghantui Raka.
Raka bangun dari atas sajadahnya berpamitan pada Widi untuk shalat subuh di masjid.
"Aku pergi dulu Assalamualaikum" ucap Raka
"Iya waalaikumsalam" balas Widi sambil menyium tangan Raka.
Setelah Raka pergi Widi kembali mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat subuh.
![](https://img.wattpad.com/cover/112248996-288-k712483.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintamu Dalam Do'a
SpiritualSaat pernikahan berlangsung tanpa adanya ta'aruf bahkan bertemu saja belum pernah. Dan lagi tanpa adanya cinta Mungkinkah bisa bahagia ? "Apa kamu tidak Ridha menikahiku ?" ... Bisakah pernikahan seperti ini baahagia ? Atau malah membawa derita. "Sa...