Akhwat Baperan Kacank Ijo pun masuk ke ruangan rawat inap Kaila. Ternyata Kaila sudah sadar dan tengah menjalankan sholat Isya di atas brankar.
Setelah Kaila mengucapkan salam dan berdoa, Via menghampirinya dan menyuruhnya untuk berbaring.
"Nih." kata Mayra memberikan paper box itu kepada Kaila.
"Apaan? Dari siap"
"Secret Admire!" jawab mereka serempak.
"Apaaa!!" teriak Kaila karena hanya Kacank Ijo Akhwat Baperan saja yang berada ada di ruangan tersebut.
"Kita sih gak tau ya, soalnya dia tiba-tiba aja dia ngasih itu ke kita, ya jadi kita ngiranya si akang secret admire" jawab Adel.
"Kaila pokonya kamu harus cepat sembuh deh supaya kita cepet-cepet keluar dari rumah sakit angker ini" kata Ashiva menekankan kata 'angker' dan mulai mendekati Ranjang Kaila.
"Emang kalian di gangguin sama penunggunya?"
"Iya jadi-" keluarlah sebuah cerita dongeng dari mulut Aya. Mereka menceritakan peristiwa mbak Kunti yang suka nguping tadi hingga mas masker dengan paper box.
"Ih kalian bikin aku takut aja deh. Ntar aku kebayang-bayang gimana?"
"Gampang, palingan kamu depresi trus Inna lillahi." jawab Aya
"Heh! Gak boleh ngomong gitu. Gitu-gitu Kaila kan 'Kawan kite'" potong Adel dengan bahasa Malaysia.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu ruang 228. Suara itu dengan nada pelan serta menyeramkan. Suasana menjadi hening seketika.
1 detik
2 detik
3 detik
Tak ada yang membuka dari luar dan tak ada yang berani membuka dari dalam.
4 detik
5 detik
10 detik
Kacank Ijo Akhwat Baperan pun mulai panik disertai wajah pucat. Mereka menaiki sesuatu dan terkadang ada yang menarik teman disebelahnya.
Hi hi hi hi
"Aaaa" teriak mereka semua yang berada dalam ruangan itu.
Ashiva menaiki kursi sova dan memeluk lututnya gemetaran.
Aya menaiki ranjang Kaila dengan Kaila yang terus-terus mendorongnya turun dari ranjang karena ia tidak bisa menarik selimut yang di duduki Aya untuk menutupi Tubuh dan wajah Kaila.
Via duduk dan memeluk kaki ranjang pesakitan dengan mulut komat kamit membaca mantra.
Mayra berjongkok dan memojokkan diri ke arah lemari kecil di ruangan itu sembari menarik kuat khimar milik Ashiva yang berada di atasnya.
"Aaa... sakit Mayra!!"
"Maaaf maaaaaffff" gugupnya tak ketulungan
Adel hanya berdiri tetapi menutup wajahnya yang memucat dengan gorden panjang yang berada untuk memisahkan pasien satu dengan pasien lainnya. Badannya bergemetar. Keringat dingin pun mengucur dan juga jantung yang berdetak lebih cepat. Kaya Jatuh cinta.
Tangan Adel ada yang memegang.
"Aaaaaaa... jangan pegang-pegang doooooongs bukan mukhrim..." ternyata tangan Via yang ingin menakut-nakuti Adel. Padahal Via juga sama takutnya.Sekarang kaki Kaila yang terasa dipegang seseorang.
"Maaaaa.....""Syutttttt diam ni aku" kata Aya di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Tak Kasat Mata
SpirituellesMari bertemu dalam sujud, do'a, dan tangis di malam hari. Di mana ada kamu di situ di dalam do'aku. Kamu menggantikan dia yang lalu dan memperbaharuinya dengan cara sederhana, sesederhana tatapan itu. -ikhwan? Menanti Sang Pemilik Hati menetapkan pe...