Halo, fajar!
Kenapa gerangan binarmu memudar seiring dengan dirinya yang tak jua ada kabar?
Apakah dikau juga turut menggusar?Halo, terik!
Apa yang menyebabkan manikmu kian mendelik seiring dengan ia yang belum jua berhasil kutilik?
Jugakah dikau turut bergedik?Halo, petang!
Bagaimana bisa nyalangmu kian menggersang seiring dirinya yang belum juga datang?
Memangnya dikau turut menantinya pulang?Halo, gulita!
Mengapa warnamu semakin membuat buta seiring dia yang masih entah dimana?
Adakah kau ikut repot-repot membersamainya?Halo, engkau!
Entah sedang di semesta mana dikau, aku tak tahu
Yang pasti; baik fajar, terik, petang, bahkan gulita; mereka membersamaimuJadi, apa kabar, kamu?
11/6/17
Mayang Sani
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Mayang Sani
PoezieSebuah antologi puisi. Tak perlu banyak deskripsi. Silakan baca sendiri. Selamat menikmati dan semoga menyukai!