Kegabutan yang Hakiki - 1

88 11 15
                                    

Tutorial memasak mie goreng

1. Rebus air.

2. Buka bungkus mie.

3. Masukkan mie ke dalam rebusan.

4. Sambil menunggu mie, masukkan bumbu ke dalam piring.

5. Angkat mie yang sudah matang sesuai seleramu.

6. Tiriskan mie dan masukkan ke dalam piring. Aduk bersama bumbu.

7. Mie goreng siap disajikan.

"Oh ya, gampang ini!"

Jonathan tersenyum antusias. Ia baru saja membeli sebungkus mie goreng di supermarket sepulang dari bermain basket.

Umumnya, hampir semua orang Indonesia sudah pasti hafal betul langkah-langkah membuat mie instant tanpa membaca instruksi dibagian belakang bungkusnya.

Kecuali Jonathan. Dengan terpaksa ia membeli mie goreng karena tidak ada bahan makanan di rumah. Prinsip cowok seperti Jonathan sebetulnya simple.

Murah, cepat, kenyang.

Prinsip itu dibuat setelah ia merenung semalaman perihal kelakuannya minggu-minggu ini. Seminggu yang lalu, pembantu barunya-Mbak Ju mengundurkan diri dengan alasan 'mau pulang kampung ngurus anak'. Padahal, Jonathan tahu alasan yang sebenarnya. Tepat seminggu yang lalu, Jonathan membajak ponsel Mbak Ju. Ia membalas sms dari yang-ia-perkirakan suami Mbak Ju dengan sadis. Awalnya, Jonathan iseng mengintip pesan masuk dari kontak bernama 'Ayank'.

Pesan tersebut berisikan bahwa anak mereka-Deni lagi nangis rindu sama mamanya. Jonathan lalu membalasnya.

Itu anak kamu. Aku gak mau urus. Kita cerai aja.

Dan terciptalah sebuah masalah serius antara Ayank dengan Jonathan yang berpura-pura sebagai Mbak Ju. Tiga hari kemudian, Mbak Ju meminta izin kepada orang tua Jonathan untuk mengundurkan diri. Walaupun mereka sudah menaruh harapan besar pada Mbak Ju untuk membantu mengurus rumah serta mengurus Anjing-kucing milik Jonathan, namun mereka akhirnya merelakan juga.

Sambil menunggu mienya matang, Jonathan membuka pesan-pesan yang masuk ke ponselnya.

ASAL-ASALAN (4)

Oci : Account Facebook gue kok gak bisa kebuka ya?"

Dudet : Makanya password jangan aneh2

Oci : Kagak. Password gue masih sama kok

Jonat : Masih yang IniOciPoenya?

Jonathan tertawa kecil setelah mengirimkan pesan.

Oci : Sialan.

Yogi : Jangan gitu dong, guys. Game Pet City punya dia mau naik level

Dudet : What? Yang keren dikit kek. Criminal Case gitu. Heran gue sama Oci

Jonat : Masih jaman apa main facebook?

Oci : Sorry gue lebih suka main facebook daripada main cewek.

Yogi : Sadis Oci.

Dudet : Wah jadi pengen tobat

Jonat : Udah ah gue mau lanjutin masak mie

Setelah mengirimkan sebuah pesan, ia lalu meletakan ponselnya di atas kulkas. Setelah merasa bahwa mienya sudah matang, ia pun mematikan kompor lalu menirisnya. Lalu, ia memasukkan mienya ke dalam piring yang sudah ia siapkan. Tetapi ia lupa satu hal.

"Oh iya bumbunya! Ah cuek aja," kata Jonathan lalu menuangkan bumbu diatas mie. Ia mengaduknya sebentar lalu membawa sepiring mie tersebut ke ruang tamu.

Ia melihat Anjing sedang duduk di depan TV. Ia memanggil kucingnya itu dengan intonasi kasih sayang. "Anjing...."

Anjing tidak merespon. Jonathan memanggilnya berkali-kali namun akhirnya ia menyerah. Ia mulai memakan mienya dengan tenang dan penuh napsu. Setelah selesai, ia menaruh piringnya di cucian piring. Ia tiba-tiba teringat akan pesan mamanya sebelum pergi arisan.

"Dek, kalo abis makan piringnya dicuci. Belajar cuci piring. Nanti kalo udah selesai, jangan lupa siram tanaman anggrek Mama ya. Bye."

Jonathan mendengus. Ia tidak pernah mencuci piring. Mau browsing tapi gengsi. Walaupun tidak ada yang melihat, Jonathan merasa sia-sia saja untuk searching tutorial mencuci piring. Akhirnya dengan kemampuan yang seadanya, ia menuangkan sabun secara brutal di atas piringnya yang kotor lalu mengusapnya dengan spons. Ia mematikan kran air lalu langsung menaruh peralatan makannya yang masih basah ke tempat semula.

Sebelum menyiram tanaman, ia mengecek ponselnya sebentar.

ASAL-ASALAN (4)

Dudet : Si Jonat kemana?

Oci : Gak tau nih. Sok sibuk dia. Kayak punya pacar aja

Jonat : Et.

Yogi : Tau nih. Kucingnya aja udah kawin berkali-kali

Jonat : Kucing playboy mah udah biasa.

Jonat : Gue punya banyak cewek kayak Yogi nanti lo semua malah kaget

Jonathan menaruh ponselnya sembarangan. Ia segera keluar untuk menyiram tanaman Anggrek sesuai permintaan mamanya. Terkadang Jonathan jadi heran. Ia seakan-akan dilatih untuk menjadi ibu rumah tangga. Padahal kakak perempuannya yang bernama Judith sebentar lagi akan menikah.

Lalu ia berpikir sejenak. Daripada ngedumel, ia lebih memilih menyalakan kran air lalu menyiram taman mamanya dengan senang hati. Kata neneknya, semua yang dilakukan dengan senang hati akan menghasilkan hasil yang baik pula. Jonathan belajar menjadi anak baik.

Ia menyiram tanaman sambil bersiul. Sesekali ia mengarahkan selang air ke tubuh Anjing sehingga membuat kucingnya itu lari. Ia lalu mengarahkan selangnya ke tanaman yang berada di luar pagar. Karena malas, Jonathan hanya diam di tempat lalu menutup setengah lubang selang agar air dapat memancar hingga ke luar pagar. Ia memutar penuh kran air agar air dapat keluar lebih deras.

Tanpa sengaja, siraman airnya mengenai kepala seorang gadis yang tengah mengendarai sepeda.

"Aduh!" rengek gadis itu sambil refleks menutup mata.

"Gawat." gumam Jonathan. Ia meletakkan selang itu ke tanah lalu mematikan kran airnya.

"Sorry! Gue ambil tissue ya!" teriaknya. Jonathan masuk ke dalam rumah tanpa melepas sandal yang ia pakai. Ia dengan cepat mengambil beberapa helai tissue lalu pergi ke luar. Sebelum sampai pagar, gadis itu sudah pergi tanpa melihat Jonathan yang sedang menghampirinya.

"Eh? Jangan pergi dulu!" ucap Jonathan dengan suara lantang saat gadis itu sudah menjauh.

Ia menggeleng pelan lalu memutuskan untuk masuk ke dalam rumah. Bertepatan dengan itu, suara motor terdengar yang menandakan bahwa Mamanya sudah datang.

"Adek, minggir. Mama mau masukin motor," perintah Mamanya.

Setelah memasukkan motor, Mamanya mematikan mesin lalu menghampiri Jonathan dengan senyum lebar.

Senyum itu kemudian memudar saat ia melihat ada jejak kaki yang kotor karena tanah. Jejak kaki itu terlihat mengarah ke dalam rumah. Jonathan juga baru menyadari hal itu. Ia cengar-cengir.

"Kelakuan Anjing, Ma. Dimaklumin aja," ucap Jonathan tenang.

"Bersihin!" tegas Mamanya.

Jonathan berdecak. "Kan tadi aku udah nyiram tanaman sama cuci piring."

"Gak mau tau. Kamu pel!"

Jonathan menghembuskan napas berat. Memang benar. Ia lebih siap menjadi ibu rumah tangga.

[]

Double JoWhere stories live. Discover now