Meow! Meow!
Pagi ini, Jonathan dibangunkan oleh Anjing yang sedang berada di atas dadanya. Kucing itu dengan berani menyelusupkan badannya ke dalam selimut Jonathan. Bulu-bulu kucing sukses membuat Jonathan geli.
"Engghhh...," erangnya.
Meow!
Jonathan membuka sebelah matanya. Dengan mata masih mengantuk, ia melihat Anjing sedang mengusapkan kepalanya di lengan Jonathan. Padahal lengan Jonathan kurus.
"Tambah gak sopan ya," ucapnya pada Anjing lalu menurunkannya ke lantai.
Jonathan menguap dengan lebar seperti kudanil betina. Ia berjalan perlahan ke arah jemuran baju di halaman belakang untuk mengambil handuk. Handuk bergambar spongebob squarepants yang sedang meniup gelembung adalah yang paling menonjol di antara handuk lainnya. Mamanya sengaja memilihkan handuk itu supaya Jonathan tidak selalu lupa dan tertukar. Pernah dia memakai handuk yang digunakan untuk memandikan kucing.
Ruang tengah tampak sempit karena alat gym yang baru dibeli Papa. Anjing sampai mengungsi di kamar Jonathan untuk sekadar tidur siang. Ini sama seperti mengikis tanah humus untuk properti yang menguntungkan satu pihak!
Jonathan berdecak lalu pergi ke kamar mandi dan bersiap-siap. Setelah mandi dan memakai seragam, ia melakukan ritual penataan rambut. Ia mencari-cari pomade kesukaannya di atas meja belajar.
"Kok gak ada?" gumamnya.
Ia lantas turun lalu menghampiri Mamanya yang baru saja ingin memanggang roti untuk sarapan.
"Pagi, Adek," sapa sang Mama seperti biasa.
"Ya. Pomadeku kemana?" tanya Jonathan to the point.
"Gak tau. Kamu taruh mana emangnya?"
"Nah itu dia."
Tak lama kemudian terdengar gesekan kursi yang ditarik. Papa duduk di salah satu kursi meja makan dengan tenang. Jonathan memperhatikannya dari atas ke bawah. Rambut Papanya tampak berbeda. Sedikit basah dan sangat rapi. Baunya juga sama seperti...
"Papa pake pomadeku ya?"
Papa menoleh singkat lalu tertawa kecil. Tanpa menjawab, hanya menggeleng-gelengkan kepala. Jonathan mengerutkan kening.
"HAHAHAHAHA...."
Jonathan tambah bingung sekaligus ngeri. Papanya tertawa tanpa sebab! Ia merogoh ponselnya di dalam saku lalu mencari informasi di google.
Ciri-ciri orang kesurupan
"Udah kamu gak usah sampe searching gitu. Dia gak kesurupan. Papa kamu lagi dapet rejeki," celetuk Mama di belakangnya.
"Rejeki apa?"
"Dinner bareng Chelsea Islan."
"HAH?!"
Jonathan kaget bukan main. Papanya dinner bareng Chelsea Islan? Mustahil. Kenapa diantara jutaan laki-laki yang ada di Indonesia, Papanya harus se-beruntung ini?
"Wow! Kok bisa gitu, Ma?"
"Ya 'kan Papa ikut lomba bikin surat cinta online gitu. Yang menang hadiahnya dinner bareng Chelsea Islan. Mama juga bingung kenapa Papa bisa menang."
"Jangan kikuk di depan Chelsea Islan ya, Pa," ucap Jonathan sambil menepuk pundak Papanya pelan.
***
YOU ARE READING
Double Jo
Teen FictionJohanna suka bermimpi untuk menjadi detektif. Jonathan suka pake pomade di depan kaca. Hal yang disukai Johanna sangat dibenci oleh Jonathan. Tapi karena Johanna, Jonathan menjadi menyukai hal-hal yang berbau detektif. Menjadi teman dari anak popule...