Hari Sabtu.
Biasanya kebanyakan remaja mengisi hari Sabtu dengan pergi belanja, nongkrong di café western atau tidur sepanjang hari. Tadinya Jonathan ingin melakukan kemungkinan yang ketiga; tidur sepanjang hari.
Jonathan menarik selimut sampai dagu. Ia sengaja tidak mematikan AC supaya kamarnya tetap dingin. Jendela kamar belum dibuka. Lebih dari itu semua, jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Mama sudah menggedor pintu kamarnya dengan brutal. Di samping mama, si Anjing malah asyik duduk—menunggu pemiliknya membuka kamar.
"ADEK!" teriak Mama dari luar kamar.
Telinga Jonathan kurang berfungsi kalau sedang tidur. Satu-satunya yang biasa membangunkan Jonathan di pagi hari adalah alarm ponsel dengan lagu yang mampu menewaskan sepuluh lalat dewasa.
"Haduh! Ini anak bener-bener deh," gumam Mama kesal.
Tanpa sengaja Mama melihat Anjing di dekat kakinya. Beliau menggendong Anjing lalu langsung masuk kamar Jonathan.
"Adek, bangun!" panggil Mama sambil mencubit pinggang Jonathan.
"Am mo er am hoam ...," gumam Jonathan.
Tanpa berpikir panjang, Mama langsung menjatuhkan Anjing di atas badan Jonathan.
"Meow!" pekik Anjing terkejut.
Jonathan langsung bangun dan mengambil posisi duduk secara spontan. Merasa ada yang bergerak-gerak di atas badannya, ia menoleh dan melihat Anjing sedang menggaruk-garuk selimut.
Jonathan hanya berdecak lalu memindahkan Anjing di lantai. Mama yang melihat itu tambah naik darah.
"Adek, bangun! Ini udah jam sembilan. Bangun terus mandi!" perintah Mama.
"Masih ngantuk, Ma. Lagian ini 'kan hari libur."
"Emang kemaren malem kamu tidur jam berapa?" Tanya Mama sambil membuka jendela kamar.
"Sepuluh."
(Malam kemarin, pukul 20.45)
"Ssshhh...hahh...sheess...."
"Enak, Dek?" ejek Judith ketika melihat Jonathan mendesah kepedasan.
Jonathan mengelap peluh keringat yang menetes dari dahinya. Di sampingnya sudah ada botol besar berisi air dingin yang tinggal sedikit.
"Kak ... ssshhh ... aku kapok makan mie pedes level lima. Abangnya ... sshhh ... parah banget nih kasih cabe satu plastik ... huhhh ... shhh...," ujar Jonathan.
Judith tertawa cukup lama. Rahangnya sampai pegal karena tertawa keras selama beberapa menit.
Setelah selesai makan mie, kamar mandi utama didominasi oleh Jonathan. Papa pun sampai mengalah untuk buang air di kamar mandi pembantu.
YOU ARE READING
Double Jo
أدب المراهقينJohanna suka bermimpi untuk menjadi detektif. Jonathan suka pake pomade di depan kaca. Hal yang disukai Johanna sangat dibenci oleh Jonathan. Tapi karena Johanna, Jonathan menjadi menyukai hal-hal yang berbau detektif. Menjadi teman dari anak popule...