[4] Penjelasan

61 22 0
                                        

Allyssa dan Delyca berlari melewati lorong lorong, keluar gedung, masuk gedung, melewati kelas. Terlihat beberapa siswa yang juga ikut berlari dengan mereka, yang sepertinya murid baru juga.

"Kenapa kalian keringatan begini?" Tanya Samantha yang menunggu di luar aula.

Keduanya sudah tak bisa menjelaskan karena kehabisan nafas. Gedung ini sangat melelahkan, salah langkah bisa saja nyasar kemana mana.

"Silahkan masuk." Kata Kollie selagi membuka pintu aula.

Allyssa dan Delyca, beserta beberapa orang lain, masuk bersamaan ke ruang aula, dan langsung disuruh duduk di kursi yang disediakan. Allyssa mengujar, "Gue mau ke toilet woy."

Delyca melototi temannya dan tersenyum, "Nanti aja tahan." Katanya.

Ding!
Dong!
Ding!
Dong!

Tiba tiba, dari panggung aula, muncul seorang lelaki yang tadi menyambut Allyssa dan Delyca saat pertama kali sampai di tempat ini. Seorang lelaki yang menggunakan rompi hitam. "Selamat datang!" Serunya menggunakan mic yang berdiri di depannya.

"Saya, selaku kepala sekolah Darkre High School, Antonio, akan memberitahu kalian beberapa peraturan dan.. hal hal yang berlaku disini dan tidak di dimensi kalian." Lanjutnya lagi.

Allyssa dan Delyca hanya menatap satu sama lain, sesekali mengangkat bahu. Raut wajah muka keduanya sudah menunjukkan 'aku-ingin-keluar-dari-tempat-ini' semacam itu.

"Jadi, kalian semua datang kesini dengan undangan yang kami sebarkan, dan kalian bisa berada disini lewat portal. Portal satu satunya menuju dimensi kalian adalah di aula ini. Nah sampai sini ada yang mau tanya?"

"Kalo kita masuk ke aula, otomatis bisa ke dimensi kita dong." Ujar seorang anak perempuan, berambut panjang, dikuncir, menggunakan kacamata, dan duduk di pojokan aula.

"Oh, tidak, portal ada dalam pengawasan saya, jika portal tidak dibuka, sesuai ijin saya, maka tak ada yang bisa menggunakannya." Jawab Antonio, dengan lengkap.

Kemudian dijelaskan beberapa peraturan yang ada di setiap sekolah, tidak berkelahi di lingkungan sekolah, tidak mencorat coret fasilitas dan semacamnya.

Setelah selesai pidato dan penjelasan Kepala Sekolah, sekumpulan orang dari pintu aula masuk dan membagikan gelang, "Itu sebagai tanda selamat datang, kalau sudah mengerti cara pakainya, pasti akan berguna." Kata Antonio.

Allyssa dan Delyca dilayani dengan Samantha, mereka diperbolehkan mengambil warna yang mereka suka. Kata Samantha, setiap gelang memiliki kekuatan tertentu, dan tidak boleh dilepas atau diganti bagaimana pun caranya. Allyssa lalu mengambil warna biru dan putih yang berliontin jangkar. Sedangkan Delyca mengambil warna emas, berliontinkan matahari.

Allyssa dan Delyca lalu mengucapkan terimakasih dan langsung memakainya. "Ingat, tidak boleh dilepas." Kata Samantha lagi. Allyssa dan Delyca langsung mengangguk.

Seluruh murid diperbolehkan keluar dari aula, Allyssa langsung menarik Delyca menuju gedung asrama.

"Apaan sih, gila lo ya keluar keluar gw diseret." Delyca berdiri saat sampai ke kamar, membersihkan lututnya yang sempat jatuh karena ditarik.

"Gue mau liat liat ini di dalem lemarinya ada baju apa." Allyssa masih menarik tangan Delyca.

"Oh iya. Kita ga bawa baju." Ujar Delyca.

Keduanya langsung menuju lemari yang terletak di sebelah kamar mandi itu dan mengacak acak isinya.

Saat mereka sibuk melihat lihat baju "baru" mereka, seseorang mengetuk pintu kamar. Tapi mereka terlalu berisik di dalam kamar sampai mengabaikan ketukan itu. Akhirnya, orang yang mengetuk itu masuk sendiri dan langsung berdeham.

"Mohon perhatian." Tegas orang itu.

Allyssa dan Delyca sekejap terdiam dan membelakangi lemari yang sudah berantakan itu dan menghadap ke laki laki yang telah "menyusup" ke dalam kamar.

"Saya Nathan, asisten pribadi kalian. Tenang saja, saya tidak berwujud manusia, saya adalah gas. Jika butuh bantuan saya, silahkan panggil saja dengan tak ragu."

Allyssa hanya menampakkan ekspresi bingung dengan.. seluruh perkataan Nathan. Dan Nathan yang melihat reaksi dari mereka berdua, hanya menghela nafas.

"Singkatnya," Nathan berkata demikian dan,

WUSH!

Nathan hilang seketika bagai diterpa angin.

"Lah dia ilang." Seru Delyca.

"Coba panggil." Jawab Allysa.

"Nathan?"

WUSH!

Nathan muncul lagi, duduk santai di ranjang Allyssa sambil bersiul. "Sudah mengerti?" Nathan berkata sambil tertawa sejenak.

Allyssa dan Delyca hanya mengangguk. Bersamaan dengan itu, sosok 'Nathan' yang tadinya duduk di ranjang sebagai manusia, berubah dalam hitungan detik menjadi.. seekor anjing kecil.

"Setiap asisten memiliki kemampuan tersendiri. Kemampuan saya adalah shape-shift, saya yakin kalian sudah mengerti. Kalau begitu, adios!"

Dan dengan begitu saja, Nathan menghilang dan meninggalkan Allyssa dan Delyca yang terbengong melihat hal semacam sihir magis yang sangat.. tidak normal.

"Gw mandi deh, lis, nyuci otak dulu bentar." Delyca mengambil handuk dari lemari dan beberapa pasang pakaian.

Allyssa berteriak, "Gue jalan jalan dulu ya, liat liat gedung!"

***

Allyssa, sebagai murid baru, tak tahu menahu tentang denah atau pun hal hal menarik di sekolah. Jadi ia mencari tahu sendiri dengan jalan jalan, lagi pula ada Nathan yang bisa selalu dipanggil.

"Wuah, bagus banget." Seru Allyssa.

Sekeliling Allyssa adalah rumput, tanaman kecil, bunga bunga di pot, pepohonan rindang, hijau dan indah. Sepertinya Allyssa menemukan taman sekolah yang indah ini. Kupu kupu berterbangan dan mengeluarkan cahaya dari sayapnya, menari nari di sekitar bunga bunga.

"Indah kan?" Seorang perempuan menyahut dari belakang Allyssa.

Allyssa menoleh ke belakang, melihat seorang perempuan berambut panjang dikepang ke samping, memegang buku dan pensil. Ia tersenyum halus kepada Allyssa.

"Uhm, iya." Allyssa mengangguk dan membalas senyum.

Perempuan itu duduk di sebuah kursi kayu yang tersedia di taman itu, "Namaku Celia," katanya lagi.

Author's Note
HAIIIIII,
Duh maaf banget telat 2 mingguan, author ada masalah dikit sampe ilang motivasi lanjutin cerita wkwkw, tenang tenang, cerita ini pasti lanjut kok:) maaf ya readers ku tercintaa❤
-miizuchi_

To Another DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang