*
*
*
Krriiiing.
Jam alarm Baekhyun berbunyi tepat jam 6 pagi. Entah siapa yang menyalakan alarm sialan itu sepagi ini, terlebih hari ini adalah hari minggu. Waktunya Baekhyun mendengkur dan hibernasi sepanjang hari.
Langkahnya terseok menuju pintu kamar, mata nya belum seratus persen terbuka meski sudah terbuka pun akan tetap terlihat sipit. Baekhyun melangkah menuju dapur dan kabar gembiranya, sudah tersedia dua porsi roti bakar, secangkir kopi dan segelas susu. Siapa lagi yang menyiapkan kalau bukan sang kakak. Baekhyun jadi ingat perkataan Chanyeol yang akan memasak untuknya setiap hari,
Ck, kalo cuma roti bakar gue juga bisa. Batinnya menggerutu.
Baekhyun masih amat sangat kesal dengan kejadian semalam. Rencana kencan bersama Baekhee gagal total gara gara larangan dari Chanyeol. Bahkan kekasihnya sudah memaki maki di telfon saat Baekhyun mulai berkata tidak jadi, apa jadinya jika besok ia bertemu di sekolah.
Persetan, semua ini gara gara tiang bendera sialan.
"Udah bangun?"
Baekhyun melirik tajam dengan mulut yang penuh dengan roti bakar, kunyahannya mendadak berhenti saat mendapati Chanyeol dalam keadaan topless dan hanya berbalut handuk yang menutupi area selatannya.Gue harus bersykur apa misuh nih, sejak kapan tiang bendera punya badan six pack kayak gitu -bbh.
"Woy!! Di tanya malah bengong"
Baekhyun gelagapan. Ia menelan ludah nya semakin dalam saat Chanyeol duduk tepat dihadapannya. Membuat tubuh kekar menggiurkan itu semakin jelas di mata Baekhyun.
"Udah tau nanya."
Baekhyun melengos, mencoba menghindari godaan nipple Chanyeol yang ughhh, meski aroma maskulin dari kakaknya itu tetap meluap ke hidung Baekhyun."Masih marah?"
Tanya Chanyeol sambil meraih expresso nya."Menurut lo?"
Ketus Baekhyun tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel. Ia tengah menghubungi Baekhee dan mencoba meminta maaf."Maafin gue ya."
"Telat!!"
Baekhyun beranjak dari kursi meja makan, tapi sebelum ia melangkah lebih jauh, tangannya sudah di cegah oleh Chanyeol."Apaan sih?!"
"Maafin gue."
Chanyeol memasang wajah se innocent mungkin untuk mengambil hati sang adik."Boleh, tapi lu harus tanggung jawab" Baekhyun mengacungkan telunjuk nya pada Chanyeol.
"TJ apa?"
"Anter gue ke rumah Baekhee dan lu jelasin semuanya"
"Hah?!"
Jantung Chanyeol sontak berdegup kencang, soal penjelasan ini, ia tak tau harus mengatakan apa. Ia tak mungkin membongkar rahasianya yang sebenarnya hanya karna masalah sepele.
"Sekali lagi lu bilang hah, maaf gue masih jauh. Lepas!!" Baekhyun hendak menghempaskan tangan Chanyeol, tapi cengkraman tangan sang kakak justru semakib menguat.
"Nggak ada yang lain Baek? Misalnya beliin es krim gitu?"
"Lo kira gue anak SD bisa luluh sama es krim doang?! Gue udah 19 tahun Bang"
"Body lo yang kayak anak SD, udah mau lulus SMA masih minum susu"
"Lu niat minta maaf nggak sih?!"
"Niat, tapi beneran nggak ada penawaran lain?" Wajah Chanyeol masih sangat gusar.
"Nggak!!"
"Please lah yang lain aja"
"Lagian apa susah nya sih kasih alasan kenapa lu larang gue keluar tadi malem? Kenapa? Lu beneran cemburu?!"
Iya Baek, gue cemburu. Cemburu sama cewek yang bisa dapetin lu dengan mudah.
"Oke oke. Gue bakalan ngomong sama cewe lu." Tekat Chanyeol membulat, meski ia belum tau bakalan ngomong apa sama cewe nya Baekhyun.
"Bagus, gue mandi dulu. Abis itu kita cabut kesana"
"Iya"
BLAMM.
Sepeninggal Baekhyun ke kamar Chanyeol mengusak kepalanya kasar. Ia masih belum tau alasan masuk akal macam apa yang harus dia ucapkan ke Baekhee.
"Arrghhh, bisa gila gue"*
*
*
Tbc
Kurang panjang yaa???
Hhe.
Maafkaaaaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sedarah - Chanbaek (END)
FanfictionLOCK RANDOM Tentang bagaimana Chanyeol berjuang menangkis dan menyembunyikan perasaan terhadap sang adik. Sok. Kalo penasaran silahkan baca. ::: bahasa non baku ::: +18