*
*
*
"Ih Bang cepetan!! Lemot amat sih jadi cowok" Baekhyun memekik keras dari teras depan rumahnya, pasalnya dari setengah jam lalu Chanyeol belum juga keluar kamar.
"Iya iya. Elu cantik amat sih jadi cowok" celetuk Chanyeol dan Blush, sukses membuat pipi Baekhyun merona, entah kenapa dari sekian banyak orang yang mengatakan ia cantik, hanya dari Chanyeol lah yang bisa ia terima.
"Woy bogel Namsan!! Ayo berangkat!! Malah cengo"
Eh? Baekhyun menoleh kebelakang dan mendapati sang kakak sudah duduk manis di kursi pengemudi.
"Iya tunggu!!"
Satu pijakan pada gas, mobil berwarna dark grey itu melesat menuju rumah tujuan Baekhyun. Dalam perjalanan tak ada yang membuka pembicaraan atau saling mengolok satu sama lain.
Chanyeol sibuk dengan fokus nya pada jalanan yang sedikit padat, sekaligus memikirkan alasan macam apa yang nanti akan ia katakan untuk menjelaskan semua nya pada Baekhee. Cemburu? Hey, meskipun wajah mereka tidak mirip, tapi kartu keluarga mereka tetap mengatakan bahwa Chanyeol dan Baekhyun adalah kakak adik kandung. Baekhee tidak mungkin bisa mencerna jika alasan cemburu ia lontarkan begitu saja. Walaupun alasan itu benar adanya.
Sementara Baekhyun tengah sibuk meniup niup poni rambut nya. Ia berkali kali mengecek penampilannya melalui kaca.
"Penampilan mu sudah sangat rapi. Apa yang kau khawatirkan?" Ujar Chanyeol sambil sejenak melirik Baekhyun lalu mengembalikan fokus nya pada jalan raya.
"Gue harus keliatan ganteng depan Baekhee. Dia nggak suka cowok berantakan"
"Lu mau diapain juga cantik. Lagian kalo Baekhee beneran sayang sama lo, harusnya dia terima lu apa adanya"
Baekhyun terdiam. Dalam hati membenarkan perkataan Chanyeol. Baekhee memang selalu tak mau berjalan bersampingan dengannya jika ia hanya memakai training dan kaos pendek. Baekhee akan mengatur ini itu tentang apa kriteria lelaki yang harus nya ia gandeng. Gadis itu memang sedikit posesiv, Baekhyun mengakui itu.
"Dan kayaknya gaya badboy lo berubah ya dari terakhir kali kita ketemu. Dulu lo selalu acak acak kan kemanapun, dan sekarang jadi sok rapi, pakek kemeja di kancing sampek leher lagi tuh. Cih, cupu. Gara gara Baekhee?" Chanyeol berceloteh panjang sembari menyetir. Dan Baekhyun hanya bisa diam, bukan merutuk, tapi seolah ia baru saja menemukan apa yang hilang dari sosoknya yang dulu. Yang bandel, bergaya ala badboy dan pembuat onar di sekolah. Tanpa ia sadari naluri itu belum hilang dari dirinya, Baekhyun jadi rindu sosoknya yang dulu. Dan itu 100% berubah saat Baekhee masuk dalam kehidupannya.
"Lu tu cari pendamping yang bener, jangan cari yang bagus di elu doang. Dia juga harus suka sama jeleknya elu. Di dunia ini ada satu hal yang paling susah di lakuin, yaitu tulus. Dan nggak semua orang bisa dapetin itu"
Baekhyun semakin menunduk. Pandangannya kosong menatap kedua sepatu sneakers nya. Chanyeol benar. Baekhyun belum pernah menemukan sosok yang tulus mencintai dirinya.
"Bang..."
Cicit Baekhyun."Apa?"
"Katanya susah ya dapetin orang yang tulus"
"Tu lu tau.. kenapa?"
"Tapi lu tulus kan sama gue?"
Ciiiiiiiittt.
"Aaaaahhhh"
Dug!!!
"Aww!!! Bang!!! Lu gila ya?!! Mau cari mati?!!" Umpat Baekhyun sambil melotot ke arah Chanyeol dan memegangi jidad nya yang naas menabrak kaca mobil. Chanyeol baru saja membuat jantung nya menggelinding karna rem mendadak dan memarkirkan mobil nya di sisi jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sedarah - Chanbaek (END)
FanfictionLOCK RANDOM Tentang bagaimana Chanyeol berjuang menangkis dan menyembunyikan perasaan terhadap sang adik. Sok. Kalo penasaran silahkan baca. ::: bahasa non baku ::: +18