#11

8.3K 972 87
                                    

*

*

*

Pagi yang cerah. Hampir menuju siang sebenarnya. Matahari tengah mencoba menusuk siapapun dengan sinar nya yang terik. Namun kiranya, sengatan panas nya tak mempan bagi sosok tinggi yang kini sedang tertidur di sofa ruang tamu.

Badan telungkup, kaki kanan panjang nya yang jatuh ke lantai dan kepalanya yang menggantung di ujung sofa. Jangan lupakan air liur yang menetes dari bibir nya yang terbuka. Rambut coklat yang terlihat berminyak dan tak beraturan. Serta kaos tanpa lengan yang membiarkan angin malam selama seminggu ini menusuk tulang tulang nya.

Ya, dia Chanyeol. Seorang yang semula tampan namun kini sudah tak layak pandang. Dia tertidur begitu mengenaskan menunggu Baekhyun pulang dengan tangan terbuka. Ditemani beberapa puntung rokok yang berceceran di lantai dan minuman alkohol yang entah ia dapat dari mana.

Chanyeol bukan peminum yang hebat. Ia akan mabuk dalam satu tegukan gelas kecil dan dalam skala yang sedikit. Tapi frustasi pada puncak otaknya sudah tak bisa lagi di kurangi dengan apapun. Kecuali satu hal.

Melihat Baekhyun pulang dan kembali memeluknya erat.

Ya, semua nya bermula dari kejadian seminggu lalu. Dimana Baekhyun telah mengetahui aib yang selama ini ia sembunyikan. Tentang dirinya yang mengidap penyakit tak wajar dan tentang dirinya yang sempat menjadi tahanan di Rumah Sakit Jiwa.

Chanyeol yang sok kuat itu hancur. Seluruh kelemahannya keluar dan menjadikannya sosok yang mengenaskan jika kini di pandang. Ya, satu satunya alasan mengapa ia hidup adalah Baekhyun. Kekuatan dan kelemahannya adalah Baekhyun. Ia akan menjadi pemuda yang hebat saat Baekhyun berada di sampingnya. Begitupun sebaliknya, ia akan menjadi pecundang saat tau Baekhyun sangat jijik dan takut padanya.

"BAEKHYUN!!!"

Itulah kebiasaanya setiap pagi. Tertidur dan mengigau nama Baekhyun dan akan bangun dengan meneriakkan nama adik tercintanya itu. Seolah ia tengah kembali bermimpi buruk seperti dulu. Bermimpi bahwa Baekhyun akan membenci dan memandangnya penuh ketakutan. Bermimpi bahwa Baekhyun meninggalkannya sendiri berjuang melawan penyakit nya.

Matanya memerah. Wajah nya penuh dengan keringat dingin dan nafas tersenggal nya menguar bau alkohol yang sangat menyengat.

Sekali lagi. Chanyeol bukan peminum yang hebat. Hanya saja keadaan memaksanya menjadi sosok monster penggila alkohol.

Chanyeol beranjak dari duduknya. Berjalan gontai tanpa daya menaiki tangga. Satu persatu dengan tubuh terseok ia menapaki anak tangga tersebut. Menginjaknya dengan kasar untuk mencapai sebuah ruangan yang rencananya, akan ia gunakan memeluk adiknya sepanjang malam. Melindungulinya dari dinginnya malam dan gelegar petir saat hujan.

Ceklek.

Ia memasuki kamarnya yang kembali berdebu. Berantakan. Kotor. Dan tanpa Baekhyun tentunya. Ia masih di ambang pintu. Memandang datar seluruh ruangan yang ia ingat, terakhir kali membersihkannya bersama Baekhyun.

Mungkin itu adalah kali terakhirnya ia melihat sang adik. Mungkin di waktu selanjutnya. Ia akan hidup seperti ini lagi. Mabuk lagi. Gila lagi. Masuk penjara lagi dan berakhir menjadi pasien Rumah Sakit Jiwa karna percobaan bunuh diri.

Masa kelam.

Chanyeol menitikan air matanya. Menjatuhkan diri nya pada kasur luas dan membiarkan hidung nya di masuki debu yang kotor.
Matanya meluas memandang ke arah meja nakas. Terdapat satu frame duduk yang menggambarkan tawa nya yang tampan bersama adik nya yang cantik. Byun Baekhyun.

Air matanya kembali jatuh. Satu persatu hingga sesekali memasuki mulut nya.

Hati Chanyeol tergigit. Nasibnya begitu sial. Sangat sial hingga adiknya sendiri pun tak mau lagi melihat nya.

Sedarah - Chanbaek (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang