Part 4

3.6K 227 5
                                    


"Mas.. Mobil itu kok aneh ya mas" Ucap Senja

"Yang mana sayang?" Tanyaku

"Itu mas, dia kok jalannya zig zag gitu ya" Ucapnya lagi

"Hati-hati Fajar, sepertinya supir dari mobil tersebut sedang tidak sehat untuk berkendara" Ucap Ayah menasihati

"Massssssss AWASSSSSSSSSS"

BUUUUGGHGHHHHHH

"Sen.... Ja...."

Flashback off

"Sampai akhirnya aku dibawa ke rumah sakit dan aku gak tau apa lagi yang terjadi, yang aku tau ketika tersadar kamu sudah berbeda Nja" Ucapku, jujur sebenarnya sangat perih bila mengingat kejadian itu, Ibarat sebuah pedang tumpul yang menusuk ke arah jantung, sakitnya terus-menerus dan perasaan bersalah akan kejadian itu tidak pernah hilang.

"Bagus banget cerita kamu Fajar, tapi sayangnya aku gak percaya sama cerita kamu itu, kamu tau Fajar anak SMP pun bisa mengarang cerita seperti itu, bahkan ceritamu itu seperti sinetron ataupun FTV" Ucap Senja sinis

"Tak ada kebohongan dalam cerita ku Senja"

Entah harus bagaimana lagi caraku untuk meyakinkan Senja kalau aku benar suaminya, apa memang aku dan Senja sudah tidak dapat bersatu lagi.

"Kalau memang gak ada kebohongan, kenapa aku tidak pernah mengingatmu? Oke mungkin kepalaku memang mengalami cidera saat kecelakaan tiga tahun lalu, tapi kenapa aku gak ingat kamu, aku hanya mengingat orang tuaku saja? Dan kalaupun aku , sebut saja hilang ingatan tapi kenapa umi dan Abi tidak pernah bercerita tentang kamu? Bahkan dirumah ini tidak ada foto kamu? Bisakah kamu menjelaskannya kepadaku Muhammad Fajar?"

Haruskah aku menjelaskan hal yang sebenarnya kepada Senja? Tapi aku tidak ingin dia bersedih lagi sudah cukup tiga tahun ini dia merasa hidup sendiri walaupun ada Umi dan Abi, tapi aku tidak ingin Senja bersedih.

"Tak bisa jawabkan?" Tanyanya sinis

Senja.. Andai kamu mengetahui yang sebenarnya, apakah kamu tetap tidak percaya atau malah kamu menganggapku mengarang cerita baru.

"Sayang... jangan seperti ini, Fajar memang benar suami kamu" Ucap umi lembut kepada Senja

"Tapi kenapa Umi dan Abi gak pernah cerita ke Senja kalau Senja sudah memiliki suami?" Tanya Senja

Kulihat sudah mulai ada air mata yang hampir jatuh dari matanya, ingin sekali aku memeluk dan menghapus air matanya itu tapi aku tidak berdaya, bahkan dia pun belum bisa untuk menerima aku kembali.

"Sayang.... terlalu panjang kalau Abi ataupun umi bercerita kepada kamu, dan kondisi kamu pun kurang fit kan saat itu" Ungkap Abi

"Sepanjang apapun itu Senja akan tetap mendengarkannya Abi... Senja cuma ingin tau kebenarannya, Apa salah Senja mengetahui kebenarannya, bila Senja tau kalau Senja sudah memiliki suami pasti Senja akan menjaga hati dan tidak akan menjalin hubungan dengan Rafli, kalau Senja tau dari awal Senja tidak akan berbuat seperti itu Umi.... Abi... " Ucapnya dan duduk terkulai lemas dilantai sembari menangis

"Senja" Aku coba untuk memegang bahunya.

"Gak usah kamu sentuh aku Fajar" Ucapnya lalu menepis tanganku dan aku pun kembali menjauh darinya serta membiarkan Senja menangis

Lagi-lagi aku membuatmu menangis kembali Senja.

"Sayang sudah jangan menangis" Ucap umi sembari memeluk Senja dan Senja menangis dalam pelukan Umi.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Sejak kejadian semalam aku sudah bertekad untuk memperbaiki hubunganku dengan Senja, aku tidak ingin semuanya berakhir seperti ini,
Pagi ini aku sudah ada di depan kostan Senja untuk menjemput dan mengantarnya bekerja, aku ingin membuatnya bisa menerima ku kembali, oke.. Sebut saja aku egois tapi ternyata aku memang tidak bisa jauh dari Senja, setidaknya untuk sekarang. Banyak yang harus aku perbuat untuk Senja terlebih dahulu.

Senja tak SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang