Part 7

3K 215 3
                                    

"Senja"

"Umi..." Ucapku lalu memeluk umi Maryam saat umi masuk ke dalam kamarku

"Kamu sedang apa sayang di sini?" Tanyanya.

"Umi... Senja udah inget semuanya umi.. Senja udah inget kalau Mas Fajar adalah suami Senja" ucapku sembari menangis di pelukan umi.

"Alhamdulillah ya Alloh" ucap umi lalu menangis bersamaku.

"Tapi kamu sudah berapa lama di sini sayang? Kata Abi kemaren kamu kerumah saat Abi mau pergi?" Tanya umi

"Iya umi.. setelah dari rumah umi aku kesini dan kenangan serta memory ku pulih kembali" ucapku

"MasyaAlloh.. Terimakasih ya Alloh" Ucap umi terharu

"Kamu belum makan dong sayang? Yaudah kita ke rumah umi ya untuk makan dulu" ucap umi dan aku pun mengikuti umi.

Aku berjalan ke rumah umi dengan dipapah oleh umi, tubuhku memang terasa lemas mungkin karena sakit kepalaku ini dan kurang nutrisi dari kemarin.

"Senja kita kedokter aja ya periksa kepala kamu, umi khawatir" ucap umi

"Gak usah umi, Senja gapapa kok" ucapku menolak

Tapi pandanganku terasa kabur dan makin lama makin gelap, aku merasa tubuhku sangat ringan sekali

Bugh

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Aduh" Rintih ku saat terbangun

"Kamu sudah mendingan sayang?" Tanya umi saat aku bangun dan aku jawab dengan anggukan

Kulihat sekeliling ku, ternyata aku sudah berada di kamar ku di rumah umi Maryam

"Kamu makan dulu ya sayang, tadi kata dokter kamu harus banyak makan terus minum obat" ucap Umi

"Umi manggil dokter?" Tanyaku

"Kamu gak mau dibawa ke rumah sakit jadi umi telepon dokter yang biasa nangani kamu untuk kesini" jawab umi

"Umi... Senja mau tanya boleh?" Tanyaku kepada umi

"Kenapa sayang?" Tanya umi

"Kenapa umi dan Abi gak pernah cerita kalau Senja sudah punya suami, padahal suami Senja adalah anak kandung dari umi dan Abi?"

"Hmmm.. sayang" ucap umi sembari mengusap kepalaku

"Saat kamu sadar keadaan kamu sangat kacau apalagi saat kamu mengetahui kedua orang tua mu sudah meninggal, bahkan kamu tidak mengenali umi dan Abi, menurut dokter kamu terkena Amnesia tapi hanya sebagian memory saja yang hilang dan secara acak, umi dan Abi memutuskan untuk tidak memberitahu kebenarannya kepadamu terlebih dahulu karena takut kondisi kamu memburuk, akhirnya kami menyimpan semua tentang Fajar bahkan foto Fajar di rumah ini pun kami simpan" terang umi dengan lembut menjelaskannya kepadaku

"Maafkan Senja umi"

"Sayang... Senja gak ada salah kok, Senja masih ingat saat Senja pertama kali bertemu dengan Fajar setelah kecelakaan itu?"

"Iya umi, Senja ingat" Jawabku sembari mengingat kembali saat Fajar membukakan aku pintu dan aku diam membeku dengan perasaan yang aneh tanpa tau kalau lelaki yang membukakan pintu untuk aku itu adalah suami ku

"Sebenarnya Umi dan Abi agak takut kalau kondisi kamu kembali down tapi kami harus bisa menghadapinya, saat Abi memperkenalkan Fajar kepadamu lagi ternyata Senja hanya mengingat Fajar sebagai teman masa kecil Senja saja, sebenarnya kami sangat berharap Senja dapat mengenal Fajar sebagai suami Senja saat melihat Senja" ucap umi dengan senyum yang tulus

Senja tak SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang