Author Pov
“Saya terima nikah dan kawinnya Senja Putri Kayla dengan mas kawin tersebut dibayar tunai”
"Alhamdulillah" serentak semua semua saksi dan kedua pengantin mengucap syukur.
"Selamat ya sayang" ucap umi Maryam sembari memeluk Senja
"Terimakasih umi, maafkan Senja kalau selama ini banyak salah sama umi" ucap Senja sembari menangis
"Senja.. ayo keluar suamimu sudah menunggu" ucap Abi Abdul
Senja berjalan bersama Abi Abdul dan umi Maryam menuju ruang tengah dimana akad nikah sedang berlangsung, sang suami melihat Senja dengan detak jantung yang tak beraturan, ada perasaan bahagia saat melihat Senja datang menuju kepadanya.
Saat senja duduk di sampingnya segera dia pasangkan cincin di jari manisnya, lalu Senja mencium tangan lelaki itu, dan lelaki itu mencium kening Senja walau awalnya ragu.
Setelah itu Semua tamu member ucapan selamat kepada Senja dan suaminya, acara pernikahan yang sangat sederhana bahkan hanya kerabat dan tetangga terdekat saja yang diundang, hanya ada akad nikah dan makan-makan biasa tanpa ada resepsi.
"Selamat ya sayang, walau Senja kini sudah menikah jangan pernah lupakan Abi dan umi ya" ucap Umi Maryam sembari memeluk Senja
"Tidak akan umi.. umi dan Abi udah Senja anggap sebagai orang tua kandung Senja sendiri, Senja gak akan melupakannya" ucap Senja sembari memeluk Umi Maryam
"Damar jaga Senja jangan pernah kamu menyakiti Senja" ucap Abi Abdul sembari menepuk bahu lelaki yang berada di samping Senja, yang kini sudah resmi menjadi suami Senja.
"InsyaAlloh Abi.. InsyaAlloh Damar akan menjaga Senja dan tidak akan membuatnya bersedih, karena Damar tidak ingin mengkhianati amanah dari Fajar" ucap Damar
Flashback on
Fajar keluar dari ruang rawatnya dan bersiap untuk pergi ke rumah mamah Kayla untuk menjemput Senja, dia tidak ingin mengecewakan Senja lagi karena tidak datang ketempat janjian mereka.
Fajar menghentikan langkah kakinya saat melihat orang yang dia sangat kenal sedang berbicara dengan seorang dokter dan tampak terlihat frustasi.
"Apa tidak ada jalan lain dok? Tolong dok, saya tidak mungkin meninggalkan keponakan saya yang masih kecil karena dia hanya memiliki saya" ucap lelaki itu frustasi
"Maaf Dokter Damar hanya pencangkokan jantung yang dapat dilakukan, karena jantung Dokter Damar sudah hampir tidak berfungsi lagi"
"Tapi dok, bagaimana saya harus mencari pendonor itu" ucap Damar
"Kami juga sedang berusaha Dok, tapi memang belum ada" jawab dokter tersebut
"Saya bersedia mendonorkan jantung saya untuk Damar dok" ucap Fajar mantap
"Fajar!!" Ucap Damar terkejut
"Apa anda serius?" Ucap Dokter tersebut
"InsyaAlloh serius dok" jawab Fajar yakin
"Lu apa-apaan si Jar"
"Gue gak pernah seyakin ini dalam hidup gue Mar" Ucap Fajar sembari menatap tajam Damar
"Baik bila memang Anda yakin kita akan melakukan tes" ucap Dokter
"Baik dok"
"Saya permisi" pamit dokter itu
"Lu apa-apaan si Jar, lu gak bisa seenaknya sendiri begini dong" ucap Damar emosi
"Inget lu harus jaga Alin jangan terlalu emosi nanti jantung lu Anfal" ucap Fajar
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja tak Sendiri
Spiritual(SELESAI) Aku masih belum mengerti dengan kenyataan ini, kenapa dia datang tiba-tiba? Siapa dia? Apakaah dia benar suami ku? . . . . . . . . . . . . . @fida_safitri 05 Juni 2017