Senja Pov
Kenyataan ini sungguh sulit aku terima, aku baru saja mengingat semuanya, semuanya yang aku pikir adalah awal dari kebahagiaan ku, tapi kenapa ini terjadi? Kenapa aku harus berpisah lagi dengan suamiku? Kenapa aku harus berpisah lagi dengan Fajar? Kenapa Ya Alloh..
"Mas...Bangun mas.. mas bangun.." aku terus memanggil namanya saat berada di dalam ruang rawat.
Fajar baru saja keluar dari ruang ICU, tapi kondisinya masih seperti ini, dia masih belum sadarkan diri.
"Sayang kamu makan dulu ya, kamu juga harus perhatikan kesehatanmu" ucap umi, tapi aku hanya menjawab dengan gelengan kepala.
Sudah seminggu mas Fajar dirawat di rumah sakit tapi dia masih saja belum sadarkan diri.
Umi sudah menceritakan semuanya kepadaku, tentang penyakit yang di derita oleh mas Fajar pasca kecelakaan tiga tahun lalu.
Andai aku mengetahuinya lebih awal, andai aku ingat lebih awal, pasti aku tidak merasa menyesal seperti ini. Jika aku tidak mengajak mas Fajar dan keluarga kami untuk berlibur, mungkin kecelakaan itu tidak pernah terjadi, ini semua salahku, aku yang menyebabkan semua hal ini.
"Senja"
"Mas Fajar" ucapku terkejut saat mendengar suara lemah yang memanggil namaku.
"Dokter... Dokter..." Teriakku sembari menekan tombol yang ada di samping tempat tidur Fajar.
"Sayang ada apa?" Tanya umi yang segera masuk ke dalam ruangan karena mendengar teriakan ku.
"Fajar" ucap Abi terkejut saat melihat mas Fajar yang sadar
Dan tidak lama dokter pun datang, Kami semua menunggu di depan saat dokter memeriksa Fajar, perasaan cemas ini tak kuasa aku bendung lagi, aku hanya dapat berdoa semoga suamiku diberi kesembuhan.
"Bagaimana pak?" Tanya Abi saat dokter keluar dari ruangan.
"Alhamdulillah.. keadaannya mulai membaik, walau pendarahan di otaknya masih belum sepenuhnya dapat sembuh, sepertinya kita memerlukan operasi lagi" ucap dokter itu.
"Apa gak ada jalan lain dok?" Tanyaku frustasi, sungguh aku tidak ingin Fajar menjalani operasi yang sangat menyiksa itu, sudah cukup tiga tahun lalu dia menjalani operasi yang menyebabkan dirinya koma.
"Maaf Bu tapi hanya itu" ucapnya
"Saya permisi" pamit dokter setelah selesai memberi keterangan kepada kami.
Aku memasuki kamar inap suamiku, kulihat dirinya sedang terbaring tak berdaya, Fajar yang selalu memberikan aku keceriaan kini terbaring tanpa tenaga, aku mencoba memandanginya dari jauh, entah mengapa aku takut untuk mendekatinya, aku takut kalau aku akan kehilangan dia lagi.
"Kenapa jauh banget ngeliatnya, mendekatlah sayang" ucap Fajar pelan
Fajar Pov
Terdengar suara seseorang yang sedang memanggilku, walaupun samar tapi aku masih dapat medengar suara itu, aku mencoba untuk membuka mataku perlahan, mataku terasa sangat berat untuk terbuka, hingga akhirnya aku melihat sebuah cahaya
“Mas... Bangun Mas... mas bangun....”
“Senja” Ucapku lemas saat melihat Senja yang sedang menangis sembari terus memanggilku.
“Mas Fajar” Ucapnya terkejut lalu menekan tombol yang ada disamping tempat tidurku sembari teriak memanggil dokter
Kepalaku sakit sampai rasanya aku tidak tau lagi apa yang harus aku lakukan, hingga akhirnya dokter yang dipanggil oleh Senja datang dan mulai memeriksaku dan memberikan aku suntikan penghilang rasa sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja tak Sendiri
Spiritual(SELESAI) Aku masih belum mengerti dengan kenyataan ini, kenapa dia datang tiba-tiba? Siapa dia? Apakaah dia benar suami ku? . . . . . . . . . . . . . @fida_safitri 05 Juni 2017