AUTHOR POV
Hari ini Jungkook akan bertemu dengan Doktor Chou setelah sekian lamanya. Dia mandi dan segera akan berangkat , ketika ingin TV dia tertuju pada berita di TV bahwa pesawat tujuan Taiwan jatuh dan belum ada keterangan informasi terbaru. " Semoga yang ditinggalkan bisa menerima dan mengikhlaskannya " batin Jungkook mematikan TV lalu meninggalkan Hotel. Kini Jungkook sudah sampai di sebuah restoran menunggu Doktor Chou. Tak lama kemudian Doktor Chou pun datang dengan putrinya Chou Tzuyu.
" Annyeong Haseyo - ssaem oleanmanida " ucapku membungkuk. " Annyeong Haseyo Jungkook -ah , wah liat bos besar ini sekarang aigo.. " ucapnya menepuk ringan bahuku. " Jangan begitu -ssaem itu semua juga ... " ucapanku terhenti ketika seorang gadis cantik berjalan dengan anggunnya ke arah kami . " Annyeonghaseyo Chou Tzuyu imnida ", sapanya dengan senyum indahnya membuat jantungku semakin berdebar tak karuan. " Jungkook ah.. Jungkook ah " doktor menepuk ringan bahuku . Aku pun tersadar dan " Annyeonghaseyo Jeon Jungkook imnida " ucapku sopan padanya. Kami pun berbicara seputar bisnisku dan hubunganku dengan Doktor Chou. Hingga suasana terasa canggung antara aku dan tzuyu ketika Doktor Chou meninggalkan kami karena Hp nya berbunyi. " Apa anda benar anak kesayangan ayahku di korea ??", tanya tzuyu. " Aniyo, aku hanya muridnya di sekolah " pungkas jungkook. " Kau tau kau itu bagai malapetaka bagiku " ungkap tzuyu, " Nde " jungkook heran . " Eoh setiap ayahku pulang, kau terus saja yang dibahasnya, jungkook beginilah, jungkook begitulah, jungkook bisa ini lah , jungkook bisa itu lah , dan kau tau..." tzuyu sengaja menghentikan omongan ," nde " ucap jungkook." Dia bahkan berpikir untuk MENJODOHKAN kita Jungkook -ssi " ucap tzuyu. " Ehhh... ani... ani... itu tidak akan terjadi tzuyu ssi", ucap jungkook. " Majja lagi pula aku juga sudah betunangan " ungkap tzuyu spontan ." Mana mungkin juga aku mengambil tunangan orang " pungkas jungkook . Dan mereka tertawa dengan omongan mereka sendiri.
Hari Pernikahan
JUNGKOOK POV
Aku sudah bersiap dengan busanaku untuk menghadiri pernikahan putri dari Doktor Chou. Kini aku sedang berdiri didepan cermin sambil memperhatikan penampilanku. " Majja kau memang tampan tuan Jeon, siapa tau selepas ini aku dapat jodoh kekekekeh " batin Jungkook. Sambil menyisir rambut jungkook terus kepikiran tzuyu " Jadi dia akan menikah yah huft... coba saja aku tidak terlambat, mungkin aku yang berdiri dengannya dihadapan pendeta " batinku. Ku tampar lunak pipiku sendiri " Ya kau harus sadar tuan Jeon " ungkapku. " Dan sedikit sentuhan akhir" ucapku menyemprot parfum lalu meninggalkan apartemen. Dan kemudian berangkat menuju gedung pernikahan.
Aku telah sampai di gedung pernikahan, dan anehnya suasana terlihat sepi dan kulihat semua staff WO malah mengemasi barang-barang nya. " Tuan bukankah sekarang ada pernikahan di gedung ini " tanyaku pada seorang staff. " Maaf tuan pernikahannya dibatalkan karena seluruh pihak dari mempelai pria mengalami kecelakaan dan kabarnya tak ada satupun yang selamat " pungkas staff. " Sekarang keluarga mempelai perempuan ada dimana " tegasku, " Ada di Rumah Sakit XXX tuan soalnya ayah dari mempelai perempuan mengalami serangan jantung mendadak akibat musibah ini " jawab staf itu. " Bisa beritahu alamat Rumah Sakit nya" ungkapku, kemudian aku pun bergegas ke rumah sakit.
Sampai di rumah sakit aku pun langsung menanyakan Doktor Chou kepada resepsionis, dan pergi ke ruangannya. Terlihat tzuyu sedang duduk di depan ruangan appa nya, kulihat dia sudah tak lagi tzuyu yang kulihat kemaren, tak lagi ku lihat senyum di bibir nya, cahaya di matanya , yang ada hanya rasa sakit dan luka yang teramat dalam. Jujur itu membuatku hancur, " Tzuyu ssi appa eodiga ??" tanyaku. Tapi pertanyaanku malah membuatnya menangis kembali , " Appa... appa... kenapa nasibku bisa setragis ini jungkook ssi " tangisnya. Hatiku hancur melihat tangisannya, bibirku serasa membeku , mata ini seolah tak bisa menahan dengan apa yang ku lihat saat ini. Entah lah apakah ini reflek atau bagaimana, tubuhku bereaksi tanpa perintah memeluk tzuyu yang menangis di depanku. " gwenchana tzuyu ssi , appa gwenchana " ucapku seraya memeluknya. Dia terdiam dan lalu menenggalamkan kepalanya dalam pelukanku. " Jadi ku mohon jangan menangis ya.. appa sedang berjuang untukmu kuchi " ucapku menghiburnya. Dia hanya membalasnya dengan sebuah anggukkan walau masih dalam pelukanku. Kami berpelukan cukup lama hingga dokter keluar dari ruangan seraya memeriksa doktor chou. " Apa disini ada tuan Jeon Jungkook " tanya dokter, " Ne saya Jeon Jungkook "ucapku. " Tuan Chou ingin bertemu dengan anda dia ingin pembicaraan pribadi " ucapnya. Tzuyu yang awalnya ingin membantah malah tidak jadi melakukannya karena appanya menginginkan percakapan pribadi denganku, aku pun memasuki ruangannya dan ku lihat doktor Chou terbaring lemas . " Ssaem gwenchasoyo " tanyaku, " Aniyo Jungkook ah, Jungkook ah sepertinya waktu sudah tak lama lagi " lanjutnya. " Ssaem janganlah berucap sepertiku, anda harus kuat ssaem , pikirlah tzuyu ssaem " tegasku . " Ohh kure awalnya kepala pusing memikirkan keadaan putriku satu-satunya , tapi sepertinya ajalku kian mendekat, dan aku sudah memutuskan dengan siapa tzuyu ketika aku sudah tak ada " ucapnya tersenyum. " Nde " ucapku bingung, " Jungkook ah, kau tau kenapa hanya satu-satunya orang korea yang kuundang ke acara pernikahan putriku, karena hanya kau satu-satunya orang ku percaya di dunia ini selain putriku , dari awal aku mengenalmu aku tak pernah berpikiran sekalipun curiga padamu, kau sudah bagaikan putra bagiku, menjadi obat rindu ketika jauh dari putriku, dan aku takut Jungkook ah apa yang terjadi dengan putriku jika tak ada yang menjaganya " ucapnya menangis. " Ssaem ku mohon jangan menangis, melihat anda sudah membuat hatiku hancur , ssaem jika di dunia ini ada pria lain yang bisa ku panggil ayah maka hanya ssaem seorang orangnya " ucapku seraya air mataku jatuh berlinang. " Benarkah Jungkook ah , aku sudah tak tau lagi apa yang bisa kuungkap kan saat ini , Jungkook ku mohon jaga putriku satu-satunya, aku mohon padamu , tak ada orang lain yang bisa menjaganya selain dirimu, menikahlah dengannya, anggaplah ini takdir dari yang maha kuasa , ku mohon inilah adalah permintaan terakhirku " ucapnya memegang kuat tanganku. Aku terdiam sejenak dengan ucapan doktor Chou , " Aku bersedia ssaem , sekarang semua tergantung tzuyu " ucapku sambil mengusap air mataku.
TZUYU POV
Jujur siapapun tak ada yang ingin bernasib sepertiku, seolah penderitaan ini kian tak ada habis nya, selepas diri ini belum menerima kepergian Mingyu Oppa yang kecelakaan bersama keluarganya dalam perjalanan kesini di tambah kondisi appa yang drop dengan musibah ini, jujur aku tak siap mental menghadapi ini.
Kini appa memanggilku, ketika aku masuk kulihat jungkook duduk di sofa dengan mata sedikit memerah, ku yakin dia habis menangis. Dan terlihat appa yang terbujur lemas , namun aku sengaja menutupi kesedihanku , karena aku tak mau appa makin drop. " Appa gwenchana " ucapku senyum, " Kau tau senyummu itu adalah semangat hidupku, senyum itu mirip sekali dengan mendiang ibumu, dia benar-benar mirip denganmu Sally " ucap appa tersenyum. " Appa mau... " belum selesai aku berbicara appa menahanku ," waktuku sudah tak lama lagi " ucapnya ," aku tak tau apa yang bisa kulakukan untukmu , kau tau dari dulu aku tak memaksamu dari dulu, bahkan dari kau kecil apa pun kehendakmu appa turuti, aku tak memaksamu kali ini, tapi aku ingin memenuhi permintaan pertama dan terakhirku" Doktor menggatung ucapannya ," Menikahlah dengan jungkook, anggap dia titipan tuhan untuk mendampingimu, hanya dia satu-satunya pria yang bisa kupercaya, kalau tidak bagaimana aku bisa berhadapan dengan ibumu nanti hiks..hiks.." ucap ayah yang kini tangisnya meledak. Aku terdiam sambil mengusap air matanya, tanpa ada pikir panjang
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
" AKU MENERIMANYA"
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
SOME LOVE STORY ( tzukook )
FanfictionJeon Jungkook seorang CEO dari perusahaan bidang teknologi tak pernah menyangka perubahan yang terjadi dalam hidupnya ketika kunjungannya ke Taiwan. Chou Tzuyu anak seorang Doktor dari salah yang tak pernah menyangka bahwa hari pertunangannya a...