Matahari mulai tenggelam di ufuk barat. Suatu pemandangan yang indah yang sangat sayang untuk dilewatkan.
Kami baru saja berangkat dari pelabuhan. Sayaka mengajak teman-temannya, begitu pula aku. Kami berkumpul dan berpesta bersama penumpang lain di geladak kapal, merayakan hari pertama keberangkatan kapal Atlantis. Pestanya betul-betul mewah, cukup pantas untuk sebuah kapal mahal seperti Atlantis ini. Aku merasa seperti berada di dalam film Titanic yang sangat terkenal itu. Tapi semoga saja tidak berakhir seperti yang terjadi di kapal mewah yang sangat terkenal itu, pikirku.
Sayaka bergelayut manja di pundakku. Ia terlihat sangat cantik dengan balutan gaun hitam tanpa lengan dan dengan rambut hitam panjangnya yang dibiarkan terurai dihembuskan oleh angin laut yang tenang. Menjadikan dirinya terlihat sangat cantik bak wanita jepang. Aku mengelus pipinya lalu kami saling membisikkan kalimat, "Aku cinta kamu."
"Hei, Sayaka!"
Saat-saat manis kami terhenti begitu terdengar seruan itu. Seorang pria mendekat, tersenyum kepada Sayaka dengan ekspresi yang membuatku tidak nyaman. Aku tahu siapa dia, Avid. Salah satu mahasiswa di jurusan sastra Jepang, jurusannya Sayaka.
Dia tampan, tinggi, ramah, dan pintar pula. Aku seolah terbakar api cemburu melihat kesempurnaannya itu. Belum pernah kurasakan hal seperti ini sebelumnya. Jujur saja, aku bukanlah tipe pencemburu atau posesif.
Sayaka kelihatan salah tingkah, sebaliknya Avid kelihatan senang.
"Kamu naik kapal ini juga ternyata. Hahah gak nyangka kita bisa ketemu disini."
"Kamu gak gabung sama klub gamers, Vid?" Tanya Sayaka agak canggung.
"Nggak, lagi sepi. Nanti kalau ada waktu main sama-sama dong," ajak Avid. "Sekalian ajak Zylan. Ini pacarmu, kan? Siapa tahu dia berbakat."
Sayaka segera memperkenalkan Avid kepadaku. Senyum masih tersungging di wajahnya, sebaliknya, aku justru tampak cemberut. Sayaka mungkin tahu apa yang kurasakan, sehingga ia langsung mengajakku meninggalkan Avid.
"Dia selalu kayak gitu," kata Sayaka. "Avid itu mantan pacarku. Sampai sekarang dia masih mengejarku. Aku muak dengannya."
Mataku menyipit dengan penuh selidik.
"Kamu gak mau balikan sama dia?"
"Kamu ngomong apaan sih Zyl? Huh, kamu itu lebih baik dari dia tahu," ucap Sayaka santai sembari meninggalkanku, bergabung dengan grup wanita yang berada di pinggir geladak kapal yang tengah sibuk bergosip.
Kalimat penuh cinta itu membuatku berfikir kalau ucapan Aiu tidak benar. Ya, Sayaka mana mungkin melakukan hal seperti itu. Aku tahu itu, ataupun setidaknya aku berharap aku tahu itu. Mungkin yang dilihat Aiu itu hanyalah permainan bayangan saja. Atau orang-orang itu hanya sebatas teman Sayaka saja. Yah, selama ini belum ada buktinya, tidak ada masalah bagiku.
Aku tertidur cepat sekali. Kamar di kapal kecil, dilengkapi kipas angin, dan kasur empuk serta berbagai fasilitas lainnya. Hampir kupastikan aku akan tinggal disini selamanya seandainya ini sebuah rumah, hehehe.
Namun aku terbangun pukul dua dini hari. Tidak biasanya aku bangun jam segini. Kukucek mataku dan keluar menuju buritan untuk mencari udara segar sejenak.
Dan saat itulah aku melihat Sayaka. Ia tampak senang bersama seorang pria berkacamata yang duduk menemaninya. Dave, sohibku di kampus. Mereka berbincang dan bermesraan layaknya pasangan kekasih. Wajahku memerah melihat pemandangan menjijikan itu.
Aku berharap itu hanya mimpi. Karena itu, aku tidak berani menceritakannya dengan Sayaka keesokan harinya. Perlakuannya seperti biasanya, manis dan banyak berceloteh tentang kisah hantu. Aku dan teman-temanku serius mendengarkan karena itu memang hal yang menarik bagi kami.
![](https://img.wattpad.com/cover/112511864-288-k529634.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Kepolosanmu [COMPLETED]
Historia CortaWARNING CONTENT [18+] Mengandung unsur dewasa dan kekerasan, tapi bukan cerita sex. Harap jangan ditiru didalam kehidupan nyata. Sayaka Akihito, wanita blasteran Jepang-Sunda. Berwajah cantik nan menarik serta memiki sikap yang pendiam dan polos. T...