Udara segar membuat Ravly ingin cepat-cepat datang kesekolah. Entah karna udara segar,ataupun alasan lain nya. kali ini, ia memutuskan untuk membawa mobil Kesekolah. Mengingat ia akan menemani jasmine untuk membeli jam baru. Setelah berpamitan dengan papa nya, ia segera melaju dengan kecepatan penuh. Dengan penampilan yang selalu memakai baju rapi,rambut disisir meyamping dan kaca mata hitam stylist yang selalu setia bersama nya jika ia memakai mobil.
Dengan hitungan menit,mobil nya telah terparkir rapi diparkiran sekolah.ia keluar dengan menenteng tas nya disebelah bahu nya,dan mengangkat kaca mata nya yang sejak tadi bertengger dibatang hidung nya.
Ia berjalan dengan santai melewati koridor yang sudah mulai ramai. Aroma parfum nya menyerbak kemana mana . semua mata tertujupada Ravly. Ravly yang merasa dipandangi seperti itu merasa risih dan langsung mempercepat langkah nya untuk segera pergi.
Saat ia lebih mempercepat langkahnya, sontak langkah nya terhenti begitu melihat seseorang yang belakangan ini selalu bersama nya sedang menunduk takut dihadapan seorang cowok. Nafas nya tercekat mata nya membelalak. Dadanya terasa sesak melihat pemandangan seperti ini.
Dengan gerakan cepat ia langsung menghampiri keduanya yang tak jauh didepan nya.
matanya langsung beradu pandang dengan mata jasmine yang seolah-olah mengatakan tolong aku Rav.
pandangan itu membuat Ravly menjadi lebih khawatir. Kini, mata nya beradu tajam dengan Mata pria yang kini menahan Jasmine. Candra.Sedetik kemudian,Rahang Ravly mengeras saat melihat tangan Jasmine digenggam erat oleh Candra. Mata keduanya beradu pandang seolah akan ada perang dunia ke-3. Ringisan Jasmine membuat emosi ravly tak tertahankan.ia segera menarik Jasmine paksa,hingga tangan nya terlepas dari genggaman Candra.
"Jangan kasar dong sama cewek. Gak gentle lo. cupuh !" Umpat Candra memanas –manasin ravly. Penekanan pada kata CUPUH.
Ravly tak mencoba melawan. Fikiran nya kini bergelayut kepada jabatan nya disekolah sebagai osis.
"Lo gak boleh kepancing Rav. Nama lo bakal hancur" batin nya menyemangati
"Kenapa? Lo takut sama gue?" umpat nya lagi
"Gue ga mau berurusan sama cowo gatau diri kaya lo! Nama gue bakal hancur!" ucap nya santai
Mendengar kata kata Ravly,membuat candra semakin memanas. Ia mengepalkan tangan nya bersiap untuk menghantam Ravly. Namun pukulan itu ditangkis baik oleh ravly. Dengan cepat ia mengembalikkan nya dengan tunjangan keras hingga mengenai perut candra.
"Gue tegasin. Jangan sentuh dia,atau lo berurusan sama gue." Ucap nya,lalu mengajak Jasmine untuk pergi.
Disepanjang koridor menuju kelas, Ravly maupun jasmine hanya diam. Tak seorang pun berkutik. Jasmine melihat rahang ravly yang masih mengeras dan pandangan lurus kedepan. Ia menjadi merasa bersalah telah merepotkan Ravly. Tapi tadi, ia benar benar takut menghadapi candra. Untuk memecahkan kecanggungan itu,jasmine mencoba berdehem lalu membuka suara.
"ehm. Rav.. makasih ya.. kamu selalu nolongin aku" ucap nya ragu
"Santai." Balas ravly singkat
"Yaudah,aku masuk dulu ya"
Mendengar kata kata terakhir jasmine, Ravly tersadar bahwa ia telah sampai dikelas jasmine. Ia menoleh dan mendapati jasmine yang tengah berjalan pelan menuju kelasnya. Dengan cepat ia menyanggah nya dengan menarik lengah jasmine yang membuat langkah jasmine terhenti.
"jangan lupa beli jam nya." ucap nya lalu melempar senyum nya
Jasmine tersenyum lalu mengangguk. Detik itu juga,Ravly telah pergi dari kelas jasmine.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJA
Teen FictionSeorang Lelaki sempurnayang paling populer disekolah SMA MERAH PUTIH. lelaki yang mempunyai gelar Cassanova itu terlihat sangat dingin dengan orang yang belum dikenalnya. selain seorang cassanova, ia juga seorang ketua osis,Danton Paskibraka,dan sen...