PENSI

286 3 0
                                    


Note pembaca: Baca part ini disarani mendengarkan media yng telah disediakan.

*06.40*

Ia berjalan gontai sambil menenteng gitarnya. Kali ini pekerjaan nya bukan hanya sebagai mandor melainkan ikut turun tangan dalam acara pensi hari ini. Ia berjalan dengan langkah lebar menuju ruang osis. Sebelum pensi dimulai , ia menggunakan waktu yang kosong untuk memperkuat acara dengan mengadakan rapat osis. Ia berdiri diambang pintu ruang osis dan tampaklah semua anggota osis tengah duduk dimeja yang telah disiapkan.

"Maaf maaf, gue telat. Oke kita mulai aja" setelah kata kata itu ia ucapkan, ravly duduk dikursi nya sambil menatap anggota lain. Pandangan nya jatuh pada sebuah kursi kosong yang diatas meja nya terdapat logo "bendahara osis"

"Jasmine mana qil?"Tanya Ravly pada Aqilah yang termasuk sahabat dekat jasmine yang kini peran nya sebagai sekretaris osis. Aqilah mengangkat bahu menandakan ia tak tahu menahu tentang keberadaan Jasmine.

Tak mengambil pusing soal itu, Ravly langsung memulai Rapat osis tanpa kehadiran Jasmine. Memang mata nya berada dalam berkas yang berisi tertib acara,Namun pikiran nya melayang pada jasmine yang sampai sekarang tak kunjung datang.

"Apa dia lupa ada rapat?"

"Dia kemana sih?"

"Meninggal? Astapirullah rav" batin nya berkata-kata.

Anggota osis yang tengah berada disebuah Ruangan paling dingin yang taklain ruang osis, beda hal nya dengan seorang gadis disebrang sana yang sibuk mengucapkan syukur karna ia berhasil terbebas dari kejahatan bernama Macet yang hobi nya menghadang pengendara.

Gadis itu melirik arloji putih nya yang dengan jelas terpampang Pukul 07.15. ia merutuki dirinya karna ia bangun telat dan terkena macet. Ah sial bangettt!

"pak budi, cepetan dikit bisa gak pak? Jasmine telat nih" Pinta jasmine pada supir pribadinya, pak budi.

Pak budi menggeleng melihat tingkah putri majikan nya itu.

"Iya non. Lagian non jasmine sih bangun nya kelamaan. Sampai disiram air kan sama nyonya" Ejek pak budi. Jasmine mendengus kesal, memang ia tadinya sampai disiram oleh bunda nya karna ia tak kunjung bagun saat Alaram berbunyi.

Ia masih ingat kata kata bunda nya saat ia membangunkan nya

"Jasmine mau bunda siram pake air panas atau bensin?" ia terkekeh pelan saat mengingat kata kata itu. Yang sontak dijawab nya dengan

"Pake api bun" Sedetik itujuga sedangkir air meluncur kewajah jasmine yang membuat nya terkejut lantas terbangun.

"Non jasmine" Teguran pak budi membuah kekehan nya terhenti.

"Ada apa pak?" Tanya jasmine tak mengerti

"Udah sampe tuh" Ucap pak budi yang membat jasmine melihat sekitarnya. Ia langsung bergegas mencium tangan pak budi dan berterimakasih sebelum akhirnya ia turun dari mobil. Walaupun jasmine adalah Anak dari majikan pak budi, dan pak budi adalah supirnya, tetapi ia tetap diajarkan sopan santun kepada yang lebih tua oleh ayah dan bunda nya. sebab itulah banyak yang sangat menyayangi jasmine. Apalagi ia adalah anak tunggal.

Ia berjalan disertai dengan Larian kecil hingga ke ruangan osis. Ia membelalak saat tau tak ada seorang pun yang berada diruangan itu.

"Loh rapat nya ga jadi?"Ucap nya pelan, namun bisa didengar oleh seeorang dibelakang nya.

"Udah selesai. Dari mana aja lo?" Suara itu membuat jasmine menoleh dan mendapati ravly berdiri sambil melipat tangan nya didada. Jasmine memberikan cengiran maut nya yang mampu membuat kaum adam luluh salah satunya ravly. Ravly yang melihat tingkah Jasmine hanya bisa mengusap wajah nya kasar dan tak bisa berkata kata.

RAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang