PERSIAPAN PENSI

270 7 0
                                    


Suara bel masuk membuat Ravly melangkah dengan cepat menuju kelasnya. Ia berjalan gontai saat mengetahui koridor sekolah telah sepi karna hari ini ia terlambat. IA TERLAMBAT!

Dengan nafas yang terengah-engah ia telah sampai dikelasnya yang ternyata masih seperti pasar ikan.

"Kampret!Gue fikir uda senyap"umpat nya.

Tak ada didalam nya prinsip dihukum guru. Yang ia terapkan hanyalah menghukum teman,suruhan guru.
dengan cepat ia duduk dikursi nya dipojok belakang bersama irfan, karibnya itu. Ia menempelkan bokong nya dikursi dengan lega. Ia menyetabilkan nafasnya sambil memasangkan earphone ditelinga nya lalu menyambungkan nya pada handphone nya. ia sibuk menscroll handphone nya mencari lagu yang pas untuk dinikmati nya.

No to bully. Lagu yang dipopulerkan oleh dancer cilik zara leola itu mengalun ditelinga nya. bibir nya dengan sibuk mencoba mengikuti lirik lagu yang bernuansa barat itu.

Ia bersender pada dinding disamping nya dan mata yang tertutup dengan kaki yang dinaikkan keatas kursi. Tanpa ia ketahui Sepasang mata masih memandangi nya dengan pandangan bingung dari jendela. Lalu tersenyum lebar.

Pemilik mata itu melihat Irfan yang sedang bercanda gurau dengan teman sekelasnya diambang pintu. Tapi bukan Ravly. Ia mendekat lalu menegur nya.

"Fan"

Irfan yang merasa dipanggil. Menoleh dan mendapati seorang cewe cantik sedang berdiri tegak seraya membawa sesuatu ditangan nya. seperti sebuah kain.

"Eh, Iya ada apa? Tumben kekelas IPS? Kangen sama aku?" goda irfan sambil terkekeh pelan.

Ia juga terkekeh dengan godaan irfan tadi." hehe. Ada Ravly gak dikelas? Bisa tolong panggilin gak?" pinta jasmine yang seperti nya tidak menerima penolakan.

"Oh cari Ravly. Ada kok. Sebentar ya cantik" Ucap irfan lalu pergi memanggilkan Ravly.

Irfan masuk kekelasnya dan mendapati ravly sedang bersender dengan mata tertutup. Ia mendekat dan mulai mengguncangkan tubuh Ravly.

"Woi Rav. Ada yang nyari'in tuh" Tegur Irfan.

Mata ravly yang tadinya terpejam dengan cepat terbuka dan mengubah cara duduk nya." siapa?" Tanya nya

"Udah, liat aja sendiri." Ucap nya lalu pergi meninggalkan ravly dan kembali pada teman nya diambang pintu.

"siapa sih? Ngefans banget dia sama gue. Ampek nyari-nyari segala."

Ravly berdiri dan mulai berjalan dengan langkah malas kearah luar kelas bermaksud menemui sipencari. Kaya' Google aja .

Pandangan nya jatuh pada sebuah punggung yang membelakangi nya. ia berdehem bermaksud dapat melihat wajah sipemanggil.

"ehem "

Ia berbalik dan menampakkan wajah cantik sang primadona sekolah. Jasmine.

"Hai.. Suntuk banget kelihatan nya" Sapa Jasmine.

Ravly hanya memberikan cengiran yang masih terlihat tampan.

"Hehe... iya nih. Ada apa?"

Jasmine langsung meyodorkan sebuah jaket yang dipinjamkan ravly kemaren.

"Nih. Udah aku cuci kok"Ucap nya.

Lantas ravly menerima jaketnya lalu mencium nya.

"Hehe. Iya wangi. Makasih ya jasmine"

Jasmine tak mengerti dan menyerngitkan alis.

"Makasih buat apa? Harusnya kan aku yang makasi sama kamu" Ucap jasmine Gagal paham

RAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang