DUA SISI BERBEDA

218 6 0
                                    


-JasmineAprillia

'cewe punya cara tersendiri untuk memperlihatkan perasaan nya. dan cara yang kulakukan hanyalah diam dan membiarkan dirimu bahagia.'

Krinnggg.. kringg..

Dering handphone jasmine membuat nya bersusah payah menggerakkan kaki nya untuk menuju nakas mengambil handphone nya. sejak semalam ia terus memikirkan Ravly, pikiran nya menjadi susah dibimbing untuk melupakan pemikiran nya tentang Ravly. Ia meraba nakas nya mencari handphone yang tadinya ia taruh diatas nakas.

Setelah menemukan nya terpampang jelas nama Aqilah yang berada dilayar handphone nya.

Aqilah mp calling.

Jaringa bergerak dan langsung menerima panggilan itu. Terdengan suara Aqilah yang nyaring diseberang sana.

"Hallo jasmine" Sapa Aqilah.

"Ya?Ada apa qil? Tumben nelfon?"Tanya Jasmine

"Hmm.. gini lo, tadi irfan Nelvon gue katanya dia dan ravly lagi ikut kejuaraan Karate. Temenin gue nonton yuk" Ajak Aqilah.

Mata jasmine membulat tak percaya."Kok ravly ga ada bilang aku?"

"Hm.. oh gitu ya? Dimana? Jam berapa?" Tanya jasmine memperjelas.

"Di gor dekat lapangan jam setengah tiga. Lo temenin gue ya" Pinta Aqilah.

Jasmine melirik jam dinding nya yang masih menunjukkan pukul setengah dua siang. Masih Ada satu jam lagi untuk ia bersiap.

"yaudah. Tapi gue-"

"Oke. Thank youu jasmine. Ntar lo gue jemput, bye"

Kata kata jasmine terpotong saat Aqilah langsung menyergahnya lalu menutup panggilan nya.

Jasmine duduk ditepi ranjang nya menghadap Kearah balkon kamar nya. Mata nya memandang lurus kosong. Ia bingung ginmana nanti perasaan nya saat melihat kedekatan ravly dan aqilah tepat didepan mata nya.

Ia ,menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya pelan.

" aku punya dua sisi yang berbeda. Dimana aku sangat ingin melihat sahabatku bahagia, tapi aku tak ingin merasakan perasaan ku yang hancur lebur melihat kebahagian sahabatku."

Ia beranjak dari ranjang nya dan mulai mengacak lemari nya mencari baju yang tepat untuk ia kenakan. Setelah itu ia masuk kekamar mandi untuk bersiap.Ia mandi hanya membutuhkan waktu 15 menit lalu keluar dengan handuk yang masih terbelit didadanya. Ia langsung memakai baju berwarna kuning muda dengan dipadukan rok jeans sedengkul. Setelah memakai baju, ia berjalan kearah meja rias nya mengucir rambut nya dan memberi sedikit polesan make up tipis yang membuat nya semakin cantik.

Tak sampai 10 menit ia menunggu, Aqilah sudah sampai didepan rumahnya dan meluncur pergi

***

Kini mereka telah duduk diantara beribu penonton yang sedang menyaksikan kejuaraan karate. Suara para penggemar dari kedua fighter membelah gor seakan menjadi milik mereka. Jujur, jasmine baru pertama kalinya datang keacara seperti ini, karna ayah nya selalu melarang dengan alasan ia adalah anak perempuan.hari ini ia terpaksa berbohong karna ia yakin ayahnya tak mengizinkannya. Ia menutup telinga nya rapat rapat mendengar teriakan orang dibelakang nya yang terlihat seperti penggemar berat Ravly.

Ia merasa tak nyaman berada ditempat seperti ini. Ia memutuskan untuk ke toilet setelah meminta izin pada Aqilah. Ia berjalan setengah berlari hingga tiba tiba tubuhnya menabrak seseorang dan dengan refleks mengalungkan tangan ny keleher pria itu. Ia menatap manik mata itu yang sepertinya sangat ia kenal. Ia mngerjapkan mata nya beberapa kali lalu melepaskN TANGAN NYA.

RAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang