○m: one

1K 118 5
                                    

a.n

hey gurls i know this story is completed. tapi jangan mentang-mentang ini cerita udah selesai, kalian cuman baca aja gak nge vote & comment ((vomments))

sooOooOoo tolong untuk tetep vote sama comment cerita ini yha :)

much love,

patt x

*

"Seshyline!" panggil Harry sambil mengejarku yang sedang berlari

Tiba-tiba dia berhenti mengejarku, saat kulihat ke belakang.

Dia sudah terbaring ditanah dengan dilumuri banyak darah.

Aku segera menjerit dan menangis histeris.

Ini semua salahku.

"Tidak, ini bukan salahmu. Ini salahku yang terus mengejarmu, agar bisa mendapatkanmu. Padahal, aku sudah tau apa yang akan terjadi nantinya. Kita memang tidak ditakdirkan untuk bersama, Shelly." bisik seseorang tepat di telinga kananku

Aku segera bangun dari mimpi, mimpi itu lagi dan lagi.

Kulihat ke arah jendela di sebelah tempat tidurku.

Ah, bulan purnama.

Mengapa aku selalu mempikan dirinya, saat bulan purnama? Apa ini kutukkan? Ah, jangan bodoh Shelly, ini bukan dongeng, batinku sambil tersenyum pahit.

Aku mengusap dahiku yang berkeringat, lalu membuka pintu kamar dan berjalan ke arah dapur.

Aku meminum segelas air putih, mungkin aku terlalu banyak berfikir. Makanya aku selalu bermimpi tentangnya.

Ya, dirinya.

Harry.

Yang sudah pergi jauh, meninggalkan diriku.

Waktu malam hari, pada saat bulan purnama.

**

Moon // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang