○m: six

451 84 3
                                    

Aku sudah siap ke acara ulang tahun Keisha, ya sebenarnya aku tidak mau datang. Tapi, ini semua karena Harry memaksaku.

Aku memakai dress berwarna merah tua, high heels hitam, dan rambutku kubiarkan digerai.

Bel rumahku berbunyi, itu pasti Harry. Aku segera keluar dari kamar, turun ke bawah dan membuka pintu.

"Hai, Shelly!" kata Harry sambil tersenyum.

"Hi, Harry," kataku.

"Kau terlihat cantik malam ini," kata Harry sambil menatapku.

"Oh, jadi maksudmu selama ini aku tidak cantik? Aku cantik hanya pada malam ini saja?" tanyaku kesal.

"Tidak, kau memang cantik tapi sekarang kau terlihat lebih cantik," kata Harry dengan lembut.

"T-Terimakasih, Harry. Ayo kita pergi sekarang," kataku.

Aku dan Harry segera berangkat ke acara ulang tahun Keisha. Dan, acaranya cukup meriah.

"Harry."

"Ya, Shelly?" tanya Harry.

"Kau tau kan, kalau kau yang memaksaku untuk hadir di acara ini. Sebenarnya, aku tak suka berada di sini. Aku ada di sini karena kau, jadi tetaplah disampingku dan jangan meninggalkan aku sendirian disini. Apalagi bila kau tinggalkanku hanya karena ingin bermesraan dengan Keisha," jelasku panjang lebar.

"Kau berbicara seperti itu seakan kau tak mau kehilanganku saja," kata Harry sambil tersenyum.

"Terserah," kataku sambil memutar kedua bola mataku.

*

Dan sepertinya Harry lupa dengan permohonanku kepadanya tadi. Sekarang, aku melihat dia bersama Keisha sedang mengobrol berduaan. Dan, saat dia melihatku, dia langsung memalingkan wajahnya.

Aku sudah terlanjur kesal, aku segera berjalan ke luar dari rumah Keisha. Dan, setelah sekian lama aku berjalan entah kemana, akhirnya Harry mengejarku.

"Shelly!" teriak Harry. Aku segera memutar badanku, "Apa? Kenapa kau mengejarku?" tanyaku kesal.

"Kau kenapa marah sih?" kata Harry yang sepertinya terlihat frustasi.

"Kau sibuk dengan Keisha, sementara aku diabaikan!" teriakku.

Oh, ini sungguh dramatis.

"Shelly, jangan bawa-bawa nama Keisha. Ayo kita pulang," kata Harry dengan pelan.

"Aku tidak mau," kataku, sambil memutar badanku lalu berjalan lebih cepat.

Harry mendengus kesal, "Jangan keras kepala, Shelly," kata Harry.

Oh aku memang keras kepala, dan kau tau itu, Harry.

"Aku mau pulang sendiri," kataku.

"Kau saja tidak tau kau berjalan ke arah rumahmu atau bukan," kata Harry.

Aku hanya diam.

"Shelly, aku sudah lelah. Dari tadi berjalan tanpa arah. Ayo pulang," kata Harry sambil menarik tanganku.

"Harry, lepaskan!" kataku sambil berusaha melepaskan tangan Harry dariku.

Harry tetap memegang tanganku, dan akhirnya dengan sekali hentakkan aku bisa melepaskan tangan Harry dariku.

Aku berlari entah kemana, yang penting Harry berhenti mengejarku.

"Seshyline!", Harry terus meneriaki namaku, hingga saat aku mendengar suara, seperti suara tabrakan, Harry juga berhenti meneriaki namaku.

Mungkin dia sudah lelah, tapi aku merasa ada yang aneh. Aku memutar badanku dan melihat Harry.

sudah berbaring di aspal dengan berlumuran darah.

**

Moon // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang