Vote sebelum membaca 😘😘
.
.
.
4 Weeks ago
Seorang pria mengerjapkan matanya begitu sinar matahari masuk melalui cerah gorden, ia memegangi kepalanya yang teramat pusing. Tubuhnya membeku, ia baru menyadari dirinya tidak memakai baju sama sekali.
Pria itu mengecek keadaannya, noda darah terpampang jelas pada sprei putih. Ia mencoba mengingat -ingat apa yang sebenarnya terjadi. Kilasan demi kilasan peristiwa semalam berputar di otaknya. Dirinya datang ke hotel dan mabuk berat akibat perempuan itu. Semalam seorang pelayan datang ke kamarnya untuk memberikan wine yang ia minta dan terjadilah pergulatan panas. Edmund merutuki dirinya sendiri sambil mencoba berdiri.
Kakinya menginjak sesuatu saat hendak pergi ke kamar mandi. Edmund mengambil ponsel itu dan mengeceknya. Kini ia tahu siapa wanita yang menjadi korbannya semalam. Ia melihat ke arah pintu yang di buka tiba-tiba, Edmund terkejut begitu seorang wanita yang sangat ia hormati mendekat ke arahnya.
Parahnya Edmund sekarang tidak memakai sehelai benang pun. Sontak ia cepat-cepat mengambil selimut dan menutupi tubuh polosnya. Wanita itu memandang Edmund tidak suka, ia berjalan mendekati Edmund dan menjitak kepalanya dengan cincin emas kebanggannya.
"Aw... Mom !!" Edmund mengaduh kesakitan dan menatap wanita itu tidak suka.
"Aku mencarimu ke mana-mana anak nakal, Nicholas bilang kau tidak naik pesawat."
"Aku ada urusan lain, Mom," jawab Edmund datar dan hendak pergi kekamar mandi, namun Rose mencekal lengan puteranya.
"Kenapa kau telanjang?" Edmund terdiam kaku. Rose menarik selimut yang menutupi tubuh anaknya secara paksa, dan terjadilah perebutan selimut antara ibu dan anak hingga akhirnya Rose memelintirkan telinga Edmund yang membuat selimut itu lepas dari tubuhnya.
"Darah.. !!" tangan kanan Rose menunjuk sesuatu milik Edmund yang berdarah, sementara tangan yang satunya menutupi mulutnya tak percaya. Edmund langsung berlari kekamar mandi dengan telanjang, meninggalkan ibunya yang masih terdiam seperti orang bodoh.
Edmund mengguyur kepalanya dengan air dingin berharap kejadian semalam tidaklah benar. Namun ingatan Edmund semalam semakin teringat jelas. Bagaimana perempuan itu memohon, menangis, berteriak, bahkan ia sekarang ingat bagaimana saat mengikatnya tanpa belas kasihan.
"Apa yang aku pikirkan !" Edmund mengadahkan kepalanya mencoba menghapus ingatan yang tidak bisa ia lupakan.
Ia bingung apa yang harus dilakukannya sekarang, tidak mungkin ia melupakannya begitu saja seolah tidak terjadi apa-apa. Dalam kamus hidupnya, tanggung jawab adalah hal yang utama. Sayangnya hatinya juga dipertaruhkan di sini, Edmund tidak bisa melabuhkan hatinya pada seseorang yang salah.
"Siapa wanita itu, D'allesandro ?" Edmund kaget melihat ibunya masih ada di sini, padahal dirinya mandi begitu lama.
Edmund berharap begitu keluar ibunya sudah pergi dan ia akan mengurus semuanya sendiri. Edmund berjalan melewati ibunya, ia hendak memakai baju yang sudah tersedia di lemari yang memang miliknya tanpa menjawab pertanyaan ibunya. Rose kesal tidak mendapat redpon dari Edmund, Rose mendekati anaknya dan menarik handuk yang melilit dipinggang Edmund dengan paksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh Baby [DITERBITKAN]
Romance#First_story_of_D'allesandro_klan "Kita harus bermimpi, namun tidak untuk hidup dalam mimpi" Sophia Alberta (18th) bekerja banting tulang untuk mencukupi kehidupannya semenjak ayah dan ibunya me...