Vote sebelum membaca😘😘
.
.
"Bagaimana penampilanku, Ed?" Sophia membolak-balik tubuhnya di hadapan cermin.
Edmund sedang memakai kemeja menatap istrinya heran. Sedari tadi Sophia terus saja menanyakan pertanyaan yang sama.
"Kau terlihat cantik, Sophie."
"Terima kasih, biar aku yang pilihkan," ucap Sophia saat Edmund hendak memilih dasi.
Piliham Sophia jatuh pada dasi berwarna abu-abu dengan motif garis. Dia segera memakaikannya pada Edmund saat selesai mengancingkan lengan kemejanya.
"Jas mana yang akan kau pakai?"
"Itu," ucap Edmund menujuk jas berwarna abu yang menggantung rapi dengan jas lainnya.
"Jadi, pekerjaan apa yang aku dapatkan?"
Edmund berdehem.
"Sebenarnya, aku masih belum menentukan."
Sophia yang sedang mengambil jas Edmund membalikan tubuhnya dengan kening berkerut. "Kenapa belum?"
"Aku belum yakin kau bisa bekerja tanpa kelelahan."
Sophia terdiam sesaat sebelum memberikan jas itu pada suaminya. "Kita sudah membahas ini, Edmund."
"Baiklah, aku tahu. Maria yang akan mengurus semuanya," ucap Edmund mengancingkan jasnya.
Melihat jas suaminya yang terlihat kusut, Sophia merapikannya. "Maria? Sekretarismu?"
"Ya, dia." Edmund keluar terlebih dahulu dari walk in closet.
Sophia yang sudah memasak itu melangkah mendahului Edmund menuju dapur. Dia merapikan kembali sarapan yang telah dibuatnya kemudian memasang senyum manis ketika Edmund berjalan menuruni tangga.
"Ayo kita sarapan dulu," ucap Sophia menghentikan gerakan Edmund sesaat.
Pria itu menggeleng pelan.
"Maaf, Sophie. Aku harus menemui Daddy sebelum dia berangkat ke Jerman."
Senyuman pada wajah Sophia pudar seketika, dia menghela napas pelan. "Baiklah."
"Benjamin akan mengantarmu."
Dan setelah itu, Edmund keluar dari apartemen, meninggalkan istrinya yang masih menatap sarapan yang telah dia buat dengan sedih. Perempuan itu duduk seorang diri dan sarapan tanpa ditemani suaminya.
Setelah sarapan, Sophia berangkat diantar Benjamin. Dia tahu diri kalau dia dan Edmund tidak mungkin bisa seperti suami istri pada umumnya. Edmund menikahinya hanya karena kehamilannya. Pria itu menginginkan anaknya, bukan dirinya. Bahkan Sophia yakin Edmund terlalu malu mempunyai istri seperti dirinya, banyak artikel yang masih menebak-nebak siapa yang menjadi istri sah pewaris D'allesandro.
Entah bagaimana caranya, nama Sophia tidak pernah tercantum dalam salah satu artikel di sana. Mungkin pria itu benar-benar menyembunyikannya dengan baik hingga tidak ada yang tahu bahwa dia adalah istri Edmund kecuali orang-orang tertentu saja yang pintar menyimpan rahasia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh Baby [DITERBITKAN]
Romansa#First_story_of_D'allesandro_klan "Kita harus bermimpi, namun tidak untuk hidup dalam mimpi" Sophia Alberta (18th) bekerja banting tulang untuk mencukupi kehidupannya semenjak ayah dan ibunya me...