Vote sebelum membaca😘😘
.
.
Malam hampir larut dan masih banyak orang yang berpesta dengan diiringi musik DJ, membuat mereka meliukkan badan, mengikuti irama musik. Pesta pernikahan milik Sophia kini menjadi pesta malam teman-teman Edmund yang datang dari Argentina. Hampir seluruhnya menggunakan bahasa Spanyol, membuat Sophia kesulitan berbicara dengan teman-teman Edmund. Wanita itu hanya duduk di kursi sambil tersenyum saat ada teman suaminya yang menyapa.
Martina dan kedua orangtua Edmund sudah pulang terlebih dahulu, meninggalkan Sophia di pesta teman-teman Edmund yang hampir memenuhi gedung.
Sophia kesal karena dirinya tidak diperbolehkan mengundang teman ataupun kerabatnya oleh Edmund. Pria itu bilang bahwa kapasitas tamu sudah penuh, padahal mata Sophia melihat beberapa kursi kosong saat upacara pernikahan siang tadi. Sophia berpendapat seperti itu karena dirinya mengetahui bahwa para tamu dilarang membawa kamera ataupun ponsel. Penjaga di mana-mana. Sementara tidak ada satupun wartawan di pesta pernikahannya, padahal Sophia tahu keluarga D'allesandro tidak pernah berhenti diliput oleh publik. Perempuan itu berpikir bahwa suaminya mungkin malu memiliki istri sepertinya.
Hati Sophia semakin sakit jika memikirkan hal itu terus. ia menghela napas. Kepalanya menunduk, menatap mini dress yang melekat pada tubuhnya. Sebenarnya Sophia masih mengenakan gaun pengantin, hanya saja ekornya yang panjang dilepas. Rose juga membuka rambutnya yang dicepol, membiarkannya terurai menutupi bahu yang terbuka.
"Hai, Sophia." Kepala Sophia menoleh pada seseorang yang menyapanya.
"Hai." Sophia menjabat tangan perempuan itu.
"Aku Grace, temannya Edmund. Selamat atas pernikahanmu."
"Terima kasih."
"Kau mau bergabung bersama kami? Di sana ada Edmund, jadi tidak perlu khawatir," ucap Grace dengan ramah.
"Tidak, terima kasih. Aku sedikit lelah."
"Ah, ya, aku mengerti. Kalau kau butuh teman panggil saja aku, oke?"
Sophia menganggukkan kepala sembari tersenyum. Grace mengambil minuman yang ada di meja dekat Sophia, ia melangkahkan kaki sambil melambaikan tangan pada temannya yang sedang berjoget.
Sophia kembali duduk.Saat tenggorokannya terasa kering, dia mengambil salah satu minuman di atas meja, tanpa melihat apa yang ia ambil kemudian meminumnya begitu saja.
Saat minuman berwarna kekuningan itu melewati tenggorokkan , wajah Shopia merengut, merasa aneh dengan minuman itu.
"Apa ini?" Sophia menyimpan kembali gelas yang masih menyisakan setengah minumannya.
Tiba-tiba saja kepala Sophia terasa pusing, dia memegang kening sambil memejamkan mata. Dan saat mata Sophia kembali terbuka, dia melihat seorang wanita merangkul tangan Edmund yang sedang bercengkrama dengan seorang pria. Mata Sophia menyipit, tidak terima ketika seseorang merangkul suaminya seperti itu. Entah keberanian dari mana, dia melangkahkan kaki ke tengah keramaian, beberapa kali terhenti saat rasa pusing itu semakin terasa. Namun, Sophia kembali melangkah dengan cepat dan menarik tangan wanita yang merangkul Edmund.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh Baby [DITERBITKAN]
Romance#First_story_of_D'allesandro_klan "Kita harus bermimpi, namun tidak untuk hidup dalam mimpi" Sophia Alberta (18th) bekerja banting tulang untuk mencukupi kehidupannya semenjak ayah dan ibunya me...