Part 2

10.9K 1K 6
                                    

.
.
.
Part 2
[Nugu 2]
.
.
.

"Tadi itu bagus Rara. Daniel jadi tidak merasakannya"

"Ah, anniyo. Hanya saja aku sudah biasa menangani pasien yang seperti itu uisa-nim"

"Aku sudah tau kerjamu sangat baik. Ah, tolong jaga Niel selama disini Rara"

"Tentu uisa-nim, karna dia pasienku juga mulai saat ini" Rara tersenyum pada dokter Shin begitu pula dokter Shin.

"Ah tolong, berikan ini pada laborat dan besok tolong ambil hasilnya"

"Ne uisa-nim"

"Kalau begitu aku pergi dulu"

"Ne" Rara melihat dokter Shin yang berlalu dan Rara pun pergi ke laborat.

####

Keesokan paginya Rara mendapat pesan dari dokter Shin bahwa dirinya tak bisa datang karna suaminya sakit. Yah, dengan terpaksa Daniel harus ia urusi sendiri. Untunglah hari ini hasil laborat sudah keluar sehingga Rara bisa tau bagaimana dia menangani pasien VVIPnya itu. Rara melirik jam yang tertera di pergelangan kirinya.

"Sudah pukul 7 aku harus menyiapkan makan pagi dan mengambil hasil laborat" Rara beranjak dari tempat duduknya dan pergi menuju laborat.

Rara membaca dengan seksama hasil yang telah dia peroleh tersebut.

"Keracunan dan kondisinya masih lemah. Ah, aku tau makanan yang baik untuknya" kemudian Rara kebagian dapur gizi untuk menyiapkan sendiri makanan untuk pasien VVIPnya.

Sudah biasa bagi Rara jika dia mendapat pasien VVIP, dia harus tau pasiennya mengidap apa dan dengan itu Rara akan menyiapkan makanan yang bisa saja dimasak olehnya sendiri tau memilih makanan yang sudah ada dengan baik. Memgupas kulit buahnya dan menatanya sendiri. Hal itulah yang membuat dokter Shin mempercayai Rara untuk merawat keponakannya itu.

Setelah siap Rara mencoba masuk ke ruangan Daniel, terlihat Daniel sedang menonton tv dengan kondisi pucat dan lemas karna tadi malam ia memuntahkan semua isi perutnya. Yah, ini adalah efek obatnya agar racun dalam makanan itu keluar.

"Annyeonghaseo, waktunya sarapan untuk pasien ruangan 206" ucap Rara ramah pada manager Daniel.

"Ne" Manager Daniel mencoba membatu Rara, sedangkan Daniel hanya menatap datar dan malas pada Rara dan melihat name tag milik Rara.

"Lee Ra Ra"

"Ne" Rara yang sedang meletakan makanan di meja makan pasien untuk Daniel menoleh.

"Bagaimana kau bisa tau nama ku?" Tanya Rara

"Itu" Daniel melihat name tag Rara. Rara pun melihat arah pandang Daniel kemudian menutup name tagnya.

"Mianhae,tapi seharusnya kau tanya padaku siapa namaku bukan membaca name tagku. Itu tidak sopan" jelas Rara sedikit kesal.

"Apa gunanya name tag kalau begitu"

"Terserah kau saja. Sekarang waktunya kau makan Daniel-ssi. Minumlah dulu sebelum makan dan jika sudah selesai makan, makan buah sedikit saja lalu minum obatmu kemudian makan lagi buahnya. Itu dapat membuat rasa pahit obat berkurang dan baik untuk pencernaanmu" jelas Rara.

My Nurse - Kang DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang