Page 4

11.5K 1K 42
                                    

Tok tok tok!

Pintu terdengar seperti diketuk saat pria itu akan melucuti seluruh pakaianku. Ia sebal karena merasa aktifitasnya terganggu. Dengan terpaksa ia berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya ke arah pintu sementara aku beringsut mundur ke arah tembok. Setidaknya aku sedikit tertolong oleh kedatangan pramusaji hotel.

"Pesanan anda, Tuan."

Suara itu-tidak asing.

"Kau mengganggu saja."kata pria tadi.

Pelayan tersebut masuk dan meletakkan wine dan gelasnya diatas meja. Ia melihat ke arahku lalu mengeluarkan smirk andalannya.

"Kookie."lirihku.

Ia tersenyum tipis dan menyipitkan matanya padaku.

"Hey hey ... kau- ..."

Prang!!

Jungkook mendaratkan botol wine ke atas kepala pria tadi yang kemudian langsung terjatuh ke lantai.

"Kyaaaaaaaa!!"

Jungkook menoleh, ia segera melesat cepat ke arahku.

"Sebaiknya kau tidak melihatnya, Noona."pintanya. Ia mengecup ringan puncak kepalaku.

"Aku takut."kataku.

"Aku akan menyelesaikannya dengan cepat."katanya.

Ia mengambilkan bantal lalu menyuruhku untuk menutupi wajahku. Sementara itu, aku hanya mendengar teriakan, bantingan dan suara seperti tulang patah dan juga kaca yang seperti ditendang atau terkena hempasan. Setelah aku yakin semua tenang, aku memberanikan diri untuk menyingkirkan bantal dari wajahku. Namun keputusan yang aku buat adalah kesalahan. Aku melihat Jungkook sedang menghisap darah pria itu dengan ganas. Ditambah tubuh korbannya sudah tercecer dan dikuliti. Jangan lupakan isi perutnya yang sudah terburai. Aku sendiri ingin muntah melihat kejadian itu. Aku takut, aku menangis dan Jungkook menyadarinya.

"Noona ..."

"Jangan- dekat ... hiks ... jangan ..."kataku yang terus beringsut mundur.

Jungkook pun bangkit lalu berjalan mendekatiku. Mata merahnya menatapku, tangan, pakaian dan juga mulutnya penuh dengan noda darah.

"Mundur, Kookie ..."pintaku.

"Mianhae ..."

Jungkook menarik tubuhku kemudian membawanya ke dalam rengkuhannya.

"Aku akan segera membuangnya."kata Jungkook.

"Kookie hiks ... hiks ..."

Aku benar-benar ketakutan. Mungkin memang aku belum pernah melihat Jungkook membunuh sekeji ini. Aku bahkan tidak sanggup mengatakan apa-apa sampai Jungkook melepaskan pelukannya lalu kembali ke mayat pria yang teronggok di lantai. Jungkook menyelesaikan tugasnya, ia memotong mayat itu menjadi 7 bagian, kemudian ia berjalan ke arah jendela dan bergegas membuangnya.

"Kita pergi."kata Jungkook.

"Tapi- ..."

"Aku akan menghapus jejak yang kau tinggalkan disini."kata Jungkook. Ia kemudian mengangkat tubuhku lalu berlari dengan cepat tanpa diketahui oleh orang lain. Namun sebelum ia pergi, nampak 2 orang masuk ke dalam kamar dan melakukan sesuatu.

Jungkook memasukkan tubuhku ke dalam mobil. Ia menatapku sebentar lalu berjalan ke sisi lainnya. Setelah ia di sisi kemudi, ia menjalankan mobilnya cukup cepat sampai di flat kecil apartemenku.

"Noona ..."Jungkook mengelus pipiku. Apa-apaan dia, baru saja ia membuatku ketakutan tapi wajahnya tidak ada rasa bersalah sama sekali.

"Terima kasih."aku buru-buru keluar dari mobil dan mengabaikan Jungkook lalu berlari masuk ke dalam. Rasanya aku ingin mandi dan membersihkan tubuhku dari kejadian tadi.

COLD-BLOODED KILLER x JK [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang