Page 8

8.1K 744 49
                                    

Seperti biasa, Jungkook selalu menjemputku di depan gerbang kampus dengan seragam sekolahnya. Tidak peduli ia sudah selesai pelajaran atau membolos pelajaran, yang ada di benaknya hanya bertemu denganku. Manis sih, tapi dia juga akan tertinggal jauh jika terus seperti ini.

Siang ini, aku dan Yoongi baru saja menemui dosen pembimbing untuk laporan penelitian kami.

"Kau mau ke kedai kopi?"tanya Yoongi padaku.

"Boleh, kedai biasanya kan?"aku balik bertanya.

"Iya, hanya disitu kopi yang enak menurutku."jawab Yoongi.

Si jenius ini memang memiliki selera yang cukup baik jika sudah menyangkut makanan atau minuman. Ia bahkan tidak mau pergi jika ia tidak suka dengan tempat tujuan si pengajak. Namun jika dipaksa sedikit, terkadang ia akan menurut tapi hanya dengan orang tertentu.

"Noona."

Jungkook sudah berdiri di depan gerbang kampus layaknya satpam.

"Kau tidak sekolah?"tanyaku.

"Bolos."jawab Jungkook.

Bocah itu membungkukkan sedikit badannya karena melihat Yoongi di belakangku.

"Kita pulang?"tanya Jungkook.

"Aku akan pergi bersama Yoongi."jawabku.

"Aku ikut."celetuk Jungkook. Ia mengerucutkan bibirnya menatapku.

"Tidak-..."

"Biarkan saja, lagipula aku tidak masalah."potong Yoongi.

"Tapi ..."

"Noona tidak mau kencan denganku?!"Jungkook sedikit berteriak.

"Bukan itu ..."

"Lalu?!"

"Oke, aku kalah."kataku.

Jungkook melebarkan senyumnya, ia menggiringku masuk ke dalam mobil.

"Pakai mobilku saja, hyung."tawar Jungkook.

Yoongi tidak mau ambil pusing, ia menuruti apa yang Jungkook katakan. Setelah kami masuk, Yoongi mengekor kami lalu duduk di kursi penumpang di belakang. Sepanjang jalan, namja itu harus melihat pemandangan Jungkook yang selalu bermanja-manja denganku. Aku paham, sebenarnya ia tidak tahan. Yah ... mau bagaimana lagi dia tidak mungkin bisa kabur.

Sesampainya di sebuah kafe kopi kecil, kami turun. Jungkook benar-benar tidak melepaskan tanganku ketika berjalan. Alhasil, semua orang memperhatikanku menatapku seolah aku membawa anakku jalan-jalan. Setelah kami memesan kopi, kami duduk di meja paling pojok kafe.

"Mengapa tidak diminum?"tanya Yoongi.

Aku hampir tersedak dengan pertanyaan Yoongi pada Jungkook.

"Tidak, hyung ... aku ada maag akut."jawab Jungkook.

"Oh, kalau begitu pesan yang lain saja. Sangat tidak mengasikan jika kau tidak minum."kata Yoongi.

"Kookie."

Aku mengelus tangan Jungkook, ia tidak bisa minum atau makan apa-apa kecuali darah manusia. Makhluk itu lalu melesat ke arah meja kasir, disana ada deretan lolipop yang ukurannya cukup besar. Ia mengambilnya satu lalu kembali dengan menjilat lolipop tersebut. Sebenarnya aku khawatir padanya, ia terpaksa harus melakukan apa yang seharusnya tidak ia lakukan.

"Kau mau?"Jungkook menyodorkan lolipopnya padaku.

"Tidak, aku tidak suka lolipop."jawabku sambil menatapnya khawatir.

"Hyung mau?"Jungkook menawarkannya juga pada Yoongi.

"Umurmu berapa sekarang?"tanya Yoongi.

"17."

COLD-BLOODED KILLER x JK [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang