Page 10: The End

9.7K 750 126
                                    

Aku mengerjap ketika melihat Jungkook memakai pakaiannya. Ia nampak bersiap-siap ingin pergi. Awalnya aku ingin bangun dan menegurnya. Namun niatku tertahan ketika Jungkook terlihat seperti buru-buru. Ia mengambil barang-barangnya dan sempat mencium keningku sebelum ia melesat pergi.

Ku bangunkan diriku dari atas kasur nyaman tersebut. Ku ambil pakaianku yang berserakan di lantai lalu memakainya. Jam di meja menunjukkan angka 2 dan membuatku berfikir, mau kemana namja itu sepagi ini?

Ku ambil ponselku diatas meja berniat untuk menanyakannya, tapi sekali lagi aku tidak bisa karena akupun sudah memutuskan untuk tidak ikut campur terlalu dalam. Setelah mengambil tasku, aku segera bergegas keluar hotel. Kakiku melangkah sepanjang trotoar dengan udara dingin yang menerpa kulitku. Iseng-iseng ku buka ponselku dan mencari dimana Jungkook berada lewat GPS.

"Ini, kan?"

Aku kaget, Jungkook berada di tempat tidak jauh dari aku berjalan sekarang. Dan beruntungnya aku, Jungkook lupa mematikan ponselnya.

"Mengapa dia ditempat ini?"tanyaku.

Lokasi yang ditunjukkan GPS adalah sebuah gudang bekas pabrik pengolahan ikan segar dekat pemukiman disana. Penasaran, aku bergegas ke tempat itu dengan mengerahkan seluruh keberanianku. Siapa tau, Jungkook membutuhkan bantuanku.

Sesampainya di gudang setelah berjalan selama 30 menit, aku mengendap-endap masuk ke dalam. Bau menyengat dan tidak sedap menguar dari dalam gudang tersebut, namun rasa penasaran  menuntunku untuk terus berjalan dan mencari tau apa yang terjadi.

Semakin dalam aku masuk, semakin mencekam pula suasanya yang ada di gudang tua tersebut. Suara jatuhan barang, hewan malam yang berkeliaran juga tikus atau kucing liar yang berlarian terkadang mengagetkanku dan membuatku ingin berteriak namun tertahan.

Tak lama kemudian, tibalah aku di ruangan besar yang aku yakin ini adalah ruang utamanya.

"Tidak ada apa-apa disini."lirihku.

Apakah Jungkook tau jika aku membuntutinya?tidak, aku bahkan tidak yakin. Vampire itu memang cerdas namun Jungkook tidak dianugerahi kemampuan seperti itu.

"Lakukan!!!"

Suara teriakan itu menarik perhatianku, aku mencari dimana letak sumber suara riuh tersebut. Bahkan tembakan dan suara seperti pedang diasah baru saja masuk ke dalam telingaku. Mataku beredar mencari kesana kemari, hingga aku menemukan pemandangan mengerikan dibawah kakiku.

"Bunuh aku, Jungkook."

Aku menutup mulutku. Ku lihat seorang namja duduk di kursi dengan tangan terikat dan jangan lupakan wajahnya yang lebam.

"Aku tidak bisa, hyung."kata Jungkook.

"Kau ingin Appamu selamat, kan?"tanyanya.

Jungkook nampak menggeleng, di belakang kepalanya sudah siap pedang berwarna perak yang siap menebas lehernya dan membuatnya tidak bisa hidup kembali.

"Aku tidak menyalahkanmu tentang ini."

"..."

"Aku akan menyusul Appaku."

Aku masih mencoba menerima kenyataan jika yang ada dibawah sana dan terikat adalah Yoongi. Mengapa Jungkook mau membunuhnya?apa salah Yoongi?

Tangan Jungkook sudah siap dengan samurainya. Ia hanya tinggal mengayunkannya pada Yoongi.

"Cih!! membunuh lalat kecil saja kau tidak bisa."

Aku melihat ke sisi lain, seorang pria duduk dengan angkuh sambil melipat kedua tangannya. Pria itu adalah Min Honji, kakak Yoongi.

COLD-BLOODED KILLER x JK [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang