Semuanya Milik Allah

39.1K 3.7K 164
                                    

Hari ini aku dan Laura saling berbagi kisah. Ia bercerita tentang kisah hijrahnya seorang Mishaari Raashid.

Pasti kalian tahukan siapa Mishaari Raashid? Mungkin setiap hari kalian selalu mendengar suaranya yang indah saat membaca Al Quran... bahkan mungkin ada di antara kalian yang meniru beliau dalam membaca Al Quran.

Tahukah kalian awalnya Mishaari Raashid adalah seorang penyanyi Arab, hingga akhirnya Allah memberi hidayah padanya melalui kawannya.

Pada suatu hari ia bertemu kawannya, di tanyalah ia oleh kawannya, "Saudaraku, anda ini bagaimana saya yang di titipkan suara yang tidak sebagus anda, saya masih bertanya pada diri saya, sudahkah saya gunakan suara ini untuk di pergunakan pada sesuatu yang Allah sukai? Dan saya merasa takut kalau suara ini telah saya pergunakan untuk sesuatu yang tidak Allah sukai hingga akhirnya saya hanya pergunakan suara ini untuk membaca Al Quran. Dan kenapa anda yang di titipkan suara yang bagus tapi anda tidak menggunakan suara anda untuk membaca Al Quran? Ingatlah saudaraku, ketika anda bertemu dengan Allah anda akan di tanya, anda pergunakan untuk apa suara anda saat di dunia?"

Seketika Mishaari Raashid tersungkur menangis. Rasa penyesalan memenuhi hatinya. Suaranya selama ini ia pergunakan untuk bernyanyi.
Sesuatu hal yang tidak Allah sukai.

Semua yang ada pada dirinya milik Allah bukan miliknya, Allah hanya menitipkan semuanya padanya dan semuanya akan di minta pertanggung jawaban di hari akhir.

Akhirnya semenjak kejadian itu ia hanya mempergunakan suaranya untuk membaca Al Quran, Atas ijin Allah ia dapat menghafal Al Quran dan kini bukan hanya di Arab ia di kenal, namun ia di kenal di seluruh dunia, bahkan mungkin penduduk langit pun mengenalnya karena suaranya yang indah saat membaca Al Quran.

Mari tinggalkan apa yang tidak Allah sukai, meskipun hal itu sangat kita cintai... percayalah akan janji Allah, bila kau meninggalkan sesuatu yang Allah tidak suka karena Allah maka Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik lagi.

Tak apa penduduk bumi tak mengenal kita, namun berharaplah penduduk langit yang mengenal kita...... Dunia hanyalah persinggahan sementara yang waktunya sangat singkat.. jangan sampai dunia yg singkat ini menghancurkan kita... hingga rasa penyesalan memenuhi hati kita saat berjumpa dengan Sang Maha Pencipta.

Kata andai akan memenuhi hati kita.

Andai waktu dapat di ulang? Namun sayang waktu yang terlewat tidak akan dapat di ulang kembali... mulai perbaiki diri... semoga kita akan mendapatkan buku amalan kita di tangan kanan, dan semoga kita masuk kedalam golongan kanan, golongan yang Allah janjikan akan menikmati indahnya surga...

Ya Allah... jauhkan kami dari panasnya api neraka.. maafkan kesalahan kami yang terkadang lupa akan janjimu tentang betapa pedihnya neraka... maafkan kesombongan kami, padahal tak ada yang pantas kami sombongkan karena semuanya milikmu, maafkan ke kikiran kami, padahal rezeki yang Engkau berikan pada kami bukanlah milik kami semuanya, maafkan Ya Allah....

Ijinkanlah kami untuk bersama dengan  Rasulullah di surgamu.

Dosa kami tak terhitung banyaknya sedangkan amal kami masihlah berantakan, namun kami percaya akan Kebaikan-Mu Ya Allah... Engkau Maha Baik, Engkau Maha Pemberi Rahmat, Engkau Maha Pemberi Hidayah dan Engkau Maha segala-galanya. Tak ada yang mustahil bagi-Mu.

Lembutkanlah hati kami, penuhilah hati kami dengan rasa cinta kepada-Mu dan Rasul-Mu dan semoga kami bisa kembali kepadamu dalam keadaan husnul hatimah.

Aamiin

Setelah menceritakan kisah Mishaari Raashid Laura langsung mengeluarkan laptopnya tetap di hadapanku... ia membuka akun wattpadnya.

"Apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan mempublish cerita baru?" tanyaku penasaran.

Dengan lemah ia menggelengkan kepalanya, "Aku akan menghapus semua ceritaku."

Jawaban yang Laura berikan kepadaku membuatku tercengang. Kenapa ia hendak menghapus semua ceritanya. Semua ceritanya memiliki view dan vote yang banyak bahkan kalau tidak salah salah satu cerita yang ada di akun wattpad Laura sudah di tawari untuk di terbitkan di penerbit Mayor, tinggal menunggu persetujuan dari Laura saja maka kontrak akan terjalin dan cerita Laura akan di bukukan.

"Kenapa di hapus? Sayang Laura ceritanya bagus-bagus?" tanyaku penasaran.

Bukan menjawab pertanyaanku, Laura malah menangis tergugu di hadapanku hingga tersedu-sedu. Aku langsung memeluknya.

"Aku malu, Shi. Aku sungguh malu pada Allah," ucapnya lirih di sela isak tangisnya, "saat aku bertemu dengan Allah... Allah akan bertanya kepadaku. Kau pergunakan untuk apa tangan dan jari-jemarimu saat di dunia? Betapa malunya saat aku memberi jawaban kepada Allah kalau selama ini aku menggunakan tangan dan jari-jemariku untuk merangkai banyak kalimat yang tidak Allah ridoi... semua ceritaku tidak berlandasan dengan hukum yang telah Allah tentukan... Allah melarang berpacaran karena itu perkara zina, namun dengan mudahnya aku membuat sebuah cerita dua insan yang saling memadu kasih padahal mereka tidak terikat dalam satu hubungan yang Allah ridoi... bagaimana kalau ada seorang hamba yang nanti saat aku di adili oleh Allah datang kepadaku dan berkata 'aku berpacaran karena aku membaca cerita dari hambamu ini Ya Allah... aku mencontoh apa yang semua hambamu ini tulis karena aku mengidolakannya' sudah jutaan yang melihat tulisanku, Shi.... tidak menutup kemungkinan salah satu dari mereka akan melakukan sesuatu hal karena membaca ceritaku," jelas Laura.

Tubuhku membeku setelah mendengar perkataan Laura aku ikut menangis tergugu... aku tidak sepandai Laura yang cakap dalam merangkai kata... namun aku adalah seseorang yang sangat suka membaca... semua cerita aku baca tanpa filter sedikitpun... Romance, erotisme bahkan yang lebih parahnya akupun pernah beberapa kali membaca cerita yang bergenre sesama jenis, meskipun bacaan itu telah aku tinggalkan namun rasa sesal dan takut selalu memenuhi hatiku....

Saat aku berjumpa dengan Allah... Allah akan bertanya padaku.

"Kau gunakan untuk apa matamu saat di dunia?"

Mulutku akan di kunci.. tak akan ada kebohongan yang dapat di katakan.... Ya Allah betapa malunya saat aku menjawab kalau mata yang telah Allah titipkan aku pergunakan untuk sesuatu hal yang tidak Allah ridoi... demi membaca sebuah novel.. aku rela bergadang semalaman meninggalkan shalat malam, ketika aku di suruh mama dan papa membaca Al Quran... ribuan alasan aku rangkai.... Ya Allah maafkan aku, semoga aku dapat menjaga semua yang telah Engkau titipkan kepadaku.

Bogor, 21 Ramadhan 1438H
Ika Fitriani

Laura | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang