Prilly sedikit kaget saat dua matanya ditutup oleh telapak tangan seseorang. Dalam hatinya dia mengumpat sebal, pasalnya dia belum menghabiskan bakso pesanannya beberapa menit lalu yang baru saja sampai di mejanya kini.
"Eh, kampret! Ni siapa sih? Ganggu makan cantiknya gue aja." teriak Prilly sambil menarik-narik tangan yang ada di matanya. Namun sepertinya tenaganya tidak ada apa-apanya dibandingkan tenaga seseorang yang menutup mata Prilly.
Prilly sedikit mengendus, mencoba mengenali aroma tubuh seseorang tersebut. Prilly meyakini bahwa seseorang tersebuat adalah seorang lelaki.
"Eh, kunyuk! Lepasin! Gue tau lo itu cowok. Kalo sampek lo gak lepasin, gue bakal nendang otong lo!" Ancan Prilly.
Seseorang tersebut mengernyitkan dahinya lalu segera melepaskan tangannya yang menutupi mata Prilly.
"Tau apa lo tentang otong gue?" tanyanya polos.Prilly mendongakkan kepalanya dan mendapati Ali yang kini menatapnya bingung.
"Gue tadi tanya. Eh malah dikacangin!" Dumel Ali.
"Tanya apa lo tadi?" Tanya Prilly santai lalu melanjutkan makannya tak memperdulikan Ali.
Ali menarik satu kursi dan duduk disebelah Prilly, Ia memperhatikan gadis cantik didepannya yang sedang lahap memakan bola-bola daging tersebut.
"Tentang otong."
"Otongnya siapa?"
"Otong gue."
"Kenapa otong lo?"
"Ngilu."
"Oh"
"Kurang asem emang lo Prill. Tadi bilang mau nendang otong gue, sekarang cuma 'oh' doang." Kesal Ali.
Prilly memutar bola matanya malas. Mengapa Ali bisa begitu hebohnya dan ini perdebatan yang tidak bermutu.
"Lalu? Gue harus gimana? Lanjutin nendang otong lo? Sini kalo gitu lebih deket. Biar lebih nyaho lo"
Prilly menarik kursi Ali supaya lebih mendekat dengannya. Sedangkan Ali sangat kaget dengan tindakan Prilly, Ali pun berdiri dari duduknya sambil bergidik ngeri.
"Sadis amat lo neng? Ini tuh aset beharga milik gue. Kalo nih otong lo tendang, lo juga yang rugi." Ali menjelaskan kepada Prilly dengan menggebu-gebu.
"Lah kenapa harus gue yang rugi? Itukan otong lo." Jawab Prilly santai.
"Ya nanti kalo otong gue cacat gimana lo bisa punya anak dari gue?" Ucap Ali spontan.
Prilly sedikit mencerna kata-kata Ali.
Punya anak?
Dari Ali?
Ali yang menyadari mulutnya yang lepas kontrol pun langsung menutup mulutnya dengan tangan kanannya.
"Damn! Ali... Apa yang lo ucapin" Ali merutuki dirinya sendiri.
"Eh, lo jangan gagal paham ya. Ma-maksud gue kalo.. Kalo.. " Ucap Ali gugup.
"Kalo lo jadi suami gue gitu?" Celah Prilly.
Ali semakin salah tingkah sekarang. Dan lihatlah! Bukan Prilly yang pipinya bersemu tapi sekarang malah Ali yang blushing!
Prilly menggigit bibir bawahnya gemas saat melihat tingkah Ali yang seperti itu, ditambah rona merah diwajahnya.
"Enggak ya, gue cabut dulu. Makan tuh bakso, jangan keselek." Ucap Ali mengalihkan pembicaraan.
"Ciee.. Perhatian banget sih, sampek takut gue keselek bakso." Balas Prilly semakin menggoda Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Bumiku [COMPLETED]
FanficHiggest rank #5 terbaru #1 Prillyvers #3 Fanfiction "Aku mencintaimu, bahkan sangat mencintamu. Apakah aku sudah terlambat untuk mengatakannya? Aku mohon..... kembalilah Prilly.... " - Aliand P.S Ada apakah dengan mereka?? ikuti kisahnya...