"Ini nih Pak, yang salah tuh si Ali baba. Seenaknya aja mau nyosorin anak orang, didepan umum lagi." Kilah Leo setelah berada di ruang Kepala Sekolah bersama Ali.
"Enak aja tuh mulut asal ngomong seenak jidat lo. Dengerin dulu penjelasan gue kampret." Ujar Ali tak mau kalah.
"Pak, Kan Bapak mendengar penjelasan saya. Tolong Pak percaya sama saya." lanjut Ali berusaha meyakinkan Pak Andi
"Eh.. Pak gak bisa gitu dong pak... " Leo berusaha mempertahankan dirinya.
"Cukup!! Bapak pusing denger kalian ribut terus. Kalian saya hukum membersihkan toilet sekarang juga, gak pakek tapi-tapi an. Karena ini hanya salah paham jadi bapak kasih kalian keringanan. Jika lebih dari ini kalian akan bapak skors. Kerjakan!" Perintah Pak Andi.
Mau tidak mau mereka harus mengerjakannya daripada mendapat hukuman yang lebih berat dari itu.
Dengan langkah gontai mereka keluar dari ruang Kepala Sekolah.
Prilly yang sedari tadi menunggu di depan pintu ruangan menatap keduanya cemas saat mereka sudah keluar.
"Ali.. Lo gak papa kan? Terus Pak Andi bilang apa aja?" Prilly menghampiri Ali dengan berbagai pertanyaan, sedangkan Leo hanya memandang mereka sebal.
"Gue gak papa. Cuman disuruh bersihin toilet ama itu tuh." Jawab Ali dengan melirik sekilas Leo dengan tatapan jengkel.
Prilly hanya mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. Leo yang sudah teramat sebal kini ikut berbicara.
"Eh,Prill..lo gak lupa kan sama gue? Masak lo lupa sama cowok se-ganteng gue?" Ucap Leo yang kini mengguncang-guncangkan tubuh Prilly.
"Iye gue inget ama lo." Jawab Prilly seadanya lalu menepis tangan Leo yang berada di pundaknya.
Ali menatap mereka heran. Bagaimana bisa mereka sudah kenal? Padahal seperti kata Pak Andi, bahwa Leo adalah anak baru di sekolah ini.
"Oh iya Li. Ini Leo sahabat gue waktu SMP, dulu dia pindah ke Surabaya. Dan tiba-tiba aja dia nongol disini." Jelas Prilly memperkenalkan Leo. Sedangkan Ali manatap Leo datar, tetapi Leo memasang wajah tengil dan cengengesan khas miliknya.
"Oh." Ali hanya ber-oh ria.
"Dasar manusia tembok." Umpat Leo kesal dengan apa umpan balik dari Ali. Tentu saja Ali tidak terima di katai seperti itu.
"Eh, ngomong apa lo barusan?" Ali berniat untuk menarik Leo dan memukulnya. Namun aksinya digagalkan oleh Prilly yang berdiri diantara mereka.
"Stop.. Stop.. Leo sifat lo itu perlu di lurusin dikit ya. Dan lo seharusnya lebih sabar ngadepin Leo, li." Ucap Prilly melerai keduanya.
Sedangkan Ali dan Leo sama-sama membuang muka sambil berdecak malas.
"Lebih baik kalian kerjain hukumannya. Cepetan." lanjut Prilly.
Dengan berat hati Ali dan Leo melangkah menuju kamar mandi dan segera menyelesaikan hukumannya. Prilly pun kembali ke kelasnya untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
-oOo-
"Prill" Panggil seseorang kepada Prilly. Alhasil, si empunya nama menoleh kebelakang mencari tahu siapa yang memanggilnya.
Prilly menemukannya. Seseorang itupun mensejajarkan langkahnya dengan Prilly ditengah para murid yang berhamburan saat jam pulang sekolah seperti ini.
"Prill, emang lo gak kangen apa sama gue? Gue dicuekin mulu. Oh, atau jangan-jangan karena keasyikan sama si Ali baba lo jadi lupain gue? " tanya Leo tak habis fikir kepada Prilly yang telah dihentikan langkahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/111946352-288-k337720.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Bumiku [COMPLETED]
FanfictionHiggest rank #5 terbaru #1 Prillyvers #3 Fanfiction "Aku mencintaimu, bahkan sangat mencintamu. Apakah aku sudah terlambat untuk mengatakannya? Aku mohon..... kembalilah Prilly.... " - Aliand P.S Ada apakah dengan mereka?? ikuti kisahnya...