"Jarak hanya akan menjadikan kita lebih kuat. "
-Prilly F.A-oOo-
"Prilly Fahrezi" panggil Guru itu menggema di seluruh ruangan kelas.
"Iya, Bu " jawab gadis yang merasa namanya di panggil.
"Saya ada perlu sama kamu, setelah pelajaran selesai kamu ke ruang guru ya. " pinta Guru perempuan itu.
"Baik, Bu. "
Prilly Fahrezi Afrizani. Seorang gadis mungil yang cantik, ramah, pandai dan baik hati ini menjadi primadona di kelasnya. Tak hanya disenangi guru-gurunya, dia juga disenangi teman-temannya. Sifatnya yang ramah dan menggemaskan membuat siapa saja betah didekatnya.
Sesuai permintaan Guru tadi, Prilly menemuinya di ruang guru.
"Pak Bayu sudah berikan daftar siswa yang ikut seminar Fisika besok. kamu ikut ya, sebagian besar yang ikut siswa kelas IPA. " jelas Bu Wina memberikan secarik kertas pendaftaran seminar Fisika.
"Sebelumnya maaf bu, apa nggak seharusnya ini untuk siswa IPA semua? Sedangkan saya siswa IPS bu? " Dengan sopan Prilly menjawab Bu Wina.
"Tidak Prilly, kamu itu siswa istimewa. Jadi, ibu mohon jangan abaikan kesempatan ini. " Bu Wina dengan sabar memberi penjelasan kepada Prilly.
" Terimakasih bu, saya akan menghadirinya besok. " dengan senang hati Prilly menerima pendaftaran seminar Fisika itu. Dia senang, dia bisa menambah wawasan tentang pelajaran kesukaannya itu.
"Iya. Oh, satu lagi. Ibu harap kamu bisa pergi kesana sama anak IPA saja ya. Biar ibu yang carikan partner." Bu Wina hendak berdiri, namun seseorang menghampiri mereka.
"Siang, bu. " sapa seorang Pria.
"Oh, siang Ali. Jadi, kamu yang di pilih Pak Bayu? " Bu Wina kembali pada kursinya. Sementara Prilly hanya menatap perbincangan antara keduanya.
"iya, Bu. Sekalian saya mau kumpulin pendaftaran seminar fisika. " Ali menyerahkan lembaran itu kepada Bu Wina.
Aliand Pratama Syarief. Pemuda berparas tampan ke arab-araban ini sangat dikagumi para siswi di sekolahnya. Lihat saja, bulu matanya yang lentik, hidung yang mancung, serta bibir merah yang menggoda melihatnya semakin menawan. Namun, sayangnya dia adalah sosok yang terkesan dingin bagi perempuan disekitarnya.
"Ali, kenalin ini Prilly. Ibu nyuruh kamu buat jadi partner seminar fisika besok. " jelas Bu Wina kepada Ali.
"Baik, bu. " jawab ali singkat.
"Prilly, kamu bisa berdiskusi dengan Ali. Silahkan. " ucap Bu wina yang dibalas anggukan oleh Prilly. Setelahnya Ali dan Prilly meninggalkan ruangan.
-oOo-
Lihat, betapa dinginnya pria yang berjalan beriringan denga Prilly ini. Prilly banyak mendengar tentang Ali, namun baru kali ini dia melihatnya sedekat ini.
Bruk-
Pikiran Prilly berkecamuk, hingga Ia tak sadar jika Ali berhenti melangkah. Otomatis kepala Prilly membentur punggung Ali.
Ali berbalik badan kearah Prilly. Oh, betapa indahnya mata hitam pekat itu.
"Hey. Nama lo tadi siapa? " tanya Ali lembut.
Apa? Mana Ali yang terkesan dingin? Disini malah dia sangat lembut.
"Gu.. Gue Prilly Fahrezi" kenapa Prilly jadi gugup.
Dia mengambil handphone dari saku celananya dan memberikan pada Prilly. Prilly mengernyitkan dahi tak mengerti maksudnya.
Seakan mengerti maksud sikap Prilly, Ali menjelaskannya "Tulis nomor telepon lo, biar gue mudah ngehubungi lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Bumiku [COMPLETED]
Hayran KurguHiggest rank #5 terbaru #1 Prillyvers #3 Fanfiction "Aku mencintaimu, bahkan sangat mencintamu. Apakah aku sudah terlambat untuk mengatakannya? Aku mohon..... kembalilah Prilly.... " - Aliand P.S Ada apakah dengan mereka?? ikuti kisahnya...