Prilly turun dari motor Ali saat motor itu berhenti tepat saat memasuki halaman rumah Prilly. Ali memapah Prilly untuk memasuki rumahnya, pasalnya dia sangat khawatir dengan keadaan Prilly.
Ingatkah kalian bahwa Prilly sempat jatuh pingsan saat menjalani hukumannya. Dan disanalah Ali yang menolongnya, dan kini Ali juga yang mengantarkan Ali pulang.
"Ali, kamu gak usah bantu aku. Aku bisa jalan sendiri kok." Ujar Prilly lembut.
"Nggak. Pokoknya aku bantuin kamu." Jawab Ali tegas. Prilly pun pasrah dengan yang dilakukan Ali.
Ali memapah Prilly hingga didepan pintu rumah Prilly. Belum sempat Ali menekan bel, namun pintu rumah Prilly sudah terbuka menampilkan pemuda tampan dengan senyum miringnya.
Ali mengenalinya. Ya, sangat mengenalinya. Ia pun merasa sangat kaget, bagaimana bisa lelaki ini berdiri disini?.
Prilly menatap lelaki itu dengan berbinar. Lelaki yang dirindukannya kini berada di depan matanya.
"Jordan? Bagaimana bisa kamu ada disini?" Pekik Prilly tak percaya.
"Ya, Aku baru saja sampai tadi pagi. Dan aku mau ke apartemen sekarang." Ucapnya santai.
Ali mendengus dan memasang ekspresi datar. Sangat berbeda dengan Prilly yang bahagia melihat Jordan disini.
Jordan? Ya, Jordan Afrizal Apriano. Seorang pemuda tampan campuran Jerman-Indonesia. Lelaki yang sangat disayangi keluarga Prilly dan tangan kanan dari Papa Prilly. Lelaki ini pun mempunyai masalalu tersendiri dengan Ali.
"Kenapa buru-buru sekali? Kita belum cerita banyak. Oh, kenalin ini Ali. Ali ini Jordan. Keluargaku nganggep dia kayak anak sendiri, jadi kita kakak-adek an." Jelas Prilly.
Jordan pun mengulurkan tangannyak kepada Ali dan tersenyum miring.
"Kenalin, Saya Jordan Afrizal Apriano. Senang bisa bertemu denganmu." Ucap Jordan seakan tak pernah mengenal Ali.
Ali pun membalas menjabat uluran tangan Jordan.
"Saya Aliand Pratama Syarief." Jawab Ali seadanya.
"Prilly, Aku pulang ke apartemen dulu. Kau jaga diri, besok aku datang bersama Daddyku." Ucap Jordan ke Prilly dan mengelus pipi Prilly. Prilly mengangguk patuh dengan ucapan Jordan.
Ali benar-benar tak suka dengan pemandangan di depan matanya. Sedangkan Jordan tersenyum penuh arti ke arah Ali kemudian melenggang peegi.
Setelah Jordan pergi Ali membuka pembicaraan.
"Keluarga kamu kayaknya deket banget sama Dia?" ucap Ali.
"Dia siapa? Jordan maksud kamu?" Tanya Prilly yang dijawab anggukan oleh Ali.
"Jordan itu anak sahabat Papa. Dia sejak kecil udah lengket banget sama keluarga Aku, tapi dia ambil kuliah ke Jerman dan ikut Mommynya ngembangin perusahaan disana. Udah hampir 1 tahun ini dia tinggal di Jerman kuliah sambil bantu Mommynya kerja." Jelas Prilly, langkahnya menuju kursi panjang di halaman rumahnya yang seperti taman. Ali mengikuti Prilly dan duduk disebelahnya.
"Jordan itu kayak kakak buat aku. Dia selalu ada buat aku. Dia orangnya penyayang dan sabar. Namun, setelah kejadian tahun lalu dia jadi berubah gitu." Sambung Prilly.
"Berubah gimana Prill?" Tanya Ali mulai penasaran.
Mata Prilly mulai menerawang. Ingatannya berputar pada kejadian satu tahun silam.
"Aku gatau. Tapi aku kira itu yang buat dia jadi lebih sensitif dan pemarah sekarang." Air mata Prilly sudah mulai meluncur perlahan.
Ali berusaha menenangkan Prilly dengan cara menggenggam tangannya menguatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Bumiku [COMPLETED]
FanfictionHiggest rank #5 terbaru #1 Prillyvers #3 Fanfiction "Aku mencintaimu, bahkan sangat mencintamu. Apakah aku sudah terlambat untuk mengatakannya? Aku mohon..... kembalilah Prilly.... " - Aliand P.S Ada apakah dengan mereka?? ikuti kisahnya...