6

380 20 0
                                    

Angin sore berhembus menerpa wajah polos Anin yang membuat bekas air mata dipipinya kering.

Dengan tangis yang ditahan sepanjang jalan menuju rumahnya dan sekarang tangisnya pecah setelah sampai kamarnya.

Dia tidak habis pikir apa yang dikatakan Algio kepadanya.

Kenapa Algio sekejam itu. Perkataannya sungguh mengiris hatinya.

Dia mengerti jika Algio tidak menyukainya tapi tidak seharusnya Algio berkata seperti itu.

Algio itu seperti Pangeran Iblis.

Tapi dia bertekad untuk tidak menyerah.

Dia akan berjuang sampai tujuannya tercapai yaitu mendapatkan hati Algio.

Tapi untuk saat ini dia akan menjauh dari Algio.

Dia ingin melihat bagaimana Algio kepadanya.

Seperti apa Algio yang terbiasa dia ganggu dan sekarang dia menghilang begitu saja.

2 minggu berlalu.

Anin berusaha menahan keinginan nya untuk bertemu dengan Algio, sudah beberapa hari ini dia sengaja menghindari Algio.

Jika bertemu Algio dia akan bersembunyi.

Dia tidak ada menghubungi Algio lagi.

Alhasil, Algio tetap tidak ada mencari,menghubunginya jangankan mencari minta maaf aja ga.

Dia memang Pangeran Iblis.

Rasa gelisah mulai membalut perasaan Anin.

Entah kenapa dia sangat ingin menemui Algio tapi dia malu.

Dia ingin sekali membuang perasaannya ke Algio tapi ketika dia bertemu perasaannya kembali muncul.

Sekeras apapun dia mencoba untuk melupakan Algio tetapi tetap saja dia MENYUKAI Algio.

****

Hari ini gue akan coba untuk ajak Algio berbicara.

Setidaknya dia nyariin gue tapi apa? Tidak sama sekali.

Gue harus berani.

Gue berjalan menelurusi koridor sampai akhirnya gue menemukan Algio sedang duduk di kantin dengan...

cowok aneh itu? Siapa namanya? Oiya Langit!

Oke rileks gue harus berani.

Ini kesempatan gue,ga usah perdulikan si Langit itu.

Fighting!

Gue berjalan menghampiri Algio.

"Hm, hai Algio"

"........."

"Lo marah?"

"Ga,buat apaan gue marah?"

"Ooo begitu"

"Ehh gue balik ke kelas dulu ya?"

"Kok gitu?"

Algio menghebuskan nafasnya dengan kasar.

"Gue males ketemu sama lo"

"Kenapa?"

"Eh,lo bego atau gimana sih? Siapa yang ga males ketemu sama lo setelah kejadian itu?" kata Algio setengah berteriak.

"Tapi kan-"

ErroneoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang