10

308 14 0
                                    


Ini sebuah mimpi? Apa semua ini hanya mimpi? Mimpi yang ku inginkan? Semoga ini adalah kenyataan

"Makanya jangan milih milih makanan ntar hatinya sakit kayak hati kamu, hehehe"

"Iya Langit"

Langit hanya tersenyum dan mengacak rambut Anin pelan.

"Langit??"

Langit langsung menoleh saat seseorang memanggilnya

"Hai Langit, apa kabar?" kata seseorang itu

"B-baik, maaf lo siapa ya?" tanya Langit heran melihat sosok perempuan yang sedang tersenyum kepadanya itu

"Ini gue Rena, lo ga ingat gue?" tanya gadis itu

"Rena mana ya?" tanya Langit lagi, wajahnya sangat familiar tapi dia tidak tau gadis itu siapa

"Ya ampun ngit lo segitunya ya sama gue? Gue Rena teman lo dulu malahan kita udah deket banget ngit, lo ga ingat waktu itu lo bantuin gue jadian sama Adam?" kata gadis itu tidak percaya apa yang dihadapinya sekarang

Tiba tiba rahang Langit mengeras

Adam? Rena? Kenapa mereka muncul lagi?

"Sorry gue ga kenal sama lo" kata Langit dingin

"Sumpah gue ga nyangka lo kayak gini" gadis itu menggeleng gelengkan kepalanya tidak percaya

"Mendingan lo sekarang pergi dan jangan ganggu acara gue" kata Langit mengusir gadis itu

Gadis itu terlihat kecewa dengan sikap Langit kepadanya dan akhirnya dia pergi

Tapi tiba tiba langkah gadis itu terhenti dan dia membalikkan badannya mengarah ke Langit dan Anin lalu,

"Oke sekarang gue berhenti sampai disini dulu, liat aja besok gue bakal nemuin lo lagi!" kata gadis itu sedikit emosi

Langit tidak mengubrisnya. Dia hanya diam dan setelah itu melanjutkan makannya

Anin pun heran dan bertanya tanya, apa yang terjadi sekarang ini, dia tidak mengerti situasi ini, kenapa tiba tiba Langit terlihat badmood?

"Dia siapa?" akhirnya Anin memberanikan diri untuk bertanya kepada Langit

"Bukan siapa siapa" jawabnya dingin tanpa menoleh ke arah Anin

"Kalau bukan siapa siapa kenapa dia bisa kenal lo? Dan lo kayaknya kenal sama dia" tanya Anin lagi

"Gue bilang bukan siapa siapa dan itu bukan urusan lo! Jadi lo jangan banyak bacot! Sekarang lo habisin tuh  makanan lo dan setelah itu gue anter lo pulang!" kata Langit dengan banyak nada penekanan

"Kok lo marah sama gue sih? Kan gue nanya! Gue nanya karna lo tiba tiba berubah!" kata Anin sewot

"Lo cerewet banget sih, pantesan Algio ga mau sama lo, bikin kuping sakit, makanya ngaca!"

Anin tidak percaya apa yang di dengarkannya tadi

Apa? Kenapa Langit malah nyalahin gue? Cerewet? Ngaca? Malahan seharusnya dia yang ngaca!

Hati Anin sangat sakit mendengar perkataan dari langit itu

Dia tidak percaya apa yang sudah dikatakan Langit tadi

Kenapa Langit begitu kasar?

Dia tidak menyangka bahwa seperti itulah sifat Langit

Hatinya terasa amat sakit

Lebih sakit daripada melihat sahabatnya jalan dengan cowok yang dia suka

Anin tidak terima atas perkataan Langit tadi

ErroneoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang