Tap... tap... tap.
Langkah kaki terdengar dari sepatu bot hitam seseorang yang berbaju kebesaran bangsawan. Langkah itu diketahui oleh si tuan rumah, ia pun menyeringai bahwa dugaannya benar cepat atau lambat pria itu pasti akan mengambil haknya.
"Untuk apa kau datang kemari tuan Kertia yang terhormat?"
"Tentu saja untuk menjemput Laurent."
"Sungguh aku merasa terhormat atas kedatanganmu kemari, Lazark."
"Ayah!" Terdengar teriakan anak kecil dari dalam rumah, ia pun berlari keluar melangkah kearah Lazark. Sebelum berada dipelukan Lazark, Ignes menghalangi Laurent menemuinya.
"Ignes, apa-apaan kau!"
"Kau pikir aku akan membiarkan Laurent menemuimu hah?!" Ucapnya tak melepaskan cengkraman tangannya dari Laurent.
"Apa kau lupa setelah yang kau lakukan pada Prisia dulu? Dia sudah berkorban banyak untukmu, itu karena dia ingin melindungimu juga Laurent!" Lanjutnya. Kemana si bodoh Vio? Batinnya mencari keberadaan Vione."Prisia tak keberatan dengan hal itu, dan memang sudah persyaratannya bukan?"
"Vio! Bawa Laurent pergi!" Vio dengan sigap membawa Kertia kecil itu pergi dari hadapannya, Lazark kaget saat tau betapa liciknya Ignes.
"Ignes kau-"
BLEDARR!!!
Tiba-tiba sebuah sinar menghantamnya dengan keras yang membuatnya terlempar jauh dari halaman rumah.
"Laki-laki memang tidak punya perasaan!" Ignes kembali mengeluarkan kekuatannya yang membuat bangunan disekitar rumahnya retak-retak bahkan debu-debu tanah menghiasi keadaan saat ini.
***
Disisi lain para tetua-tetua union sedang berkumpul mendiskusikan eksperimen-eksperimennya. Mereka yang haus kekuatan itu sama-sama mempunyai tujuan yaitu menguasai dunia walaupun dengan cara kotor mereka mendapatkannya.
"Kali ini kita akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Kapan kita akan melenyapkan mereka?"
"Tidak perlu terburu-buru kawan. Kita tunggu waktu yang tepat."
"Ya, benar itu. Aku yakin mereka juga mengetahui misi kita."
"Aku jadi tidak sabar ingin melenyapkan mereka semua."
***
"Laurent!" Teriak seseorang dibelakang Vione dan Laurent.
"Rael?!" Vione terkejut mengetahui Rael dibelakangnya. Jarang-jarang bukan mereka bertemu disini?
"Kenapa keponakanku ada padamu?!" Ia langsung menarik tangan Laurent kepelukannya.
"A... aku.. mm." Ucap Vione terbata-bata, Rael menatap Vione yang penuh kekesalan. Tapi mereka teralihkan oleh ucapan Laurent.
"Paman, aku mau bertemu ayah." Ucapnya pada Rael dengan tatapan puppy eyes. Sudah tergambarkan jika Laurent sangat merindukan ayahnya.
"Iya, nanti akan paman temukan pada ayahmu ya? Tapi kamu harus ikut paman dulu, oke." Laurent pun mengangguk, Rael kemudian mengalihkan pandangannya pada Vione. "Kau.. lebih baik kau pergi sekarang. Aku sedang tidak ingin berkelahi denganmu saat ini."
Rael lalu membawa Laurent pulang ke rumah Frankenstein, Rael tak habis pikir bagaimana Laurent bisa ada pada Vione. Pikirannya menduga bahwa Vione lah yang menculik Laurent. Tapi setidaknya ia sudah tenang karena Laurent sudah ada bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noblesse (Next Generations) - Discontinue
FanfictionGenerasi baru hadir mewarnai Lukedonia. Bangsawan baru dari klan yang berbeda-beda lahir dan dibesarkan di Lukedonia. Menjalani kehidupan seperti manusia. Disisi lain pihak Union terus bergerak menghancurkan kaum bangsawan, melakukan segala cara unt...