Chapter Fifteen

35 5 3
                                    

Dengan segera Taehyung memeriksa keadaan Cindy. Ia menempelkan stetoscope yang menjadi identitas pekerjaannya itu pada dada Cindy untuk mengetahui seberapa cepat jantung Cindy berdetak.

Ia mendengarkan detak jantung Cindy sambil melihat arloji Gucci bermotif lebah yang bertahta di tangan kirinya.
"Tidak ada yang salah dengan jantungnya. Sepertinya aku harus mencoba mengeceknya di lab radiologi."

Kemudian ia keluar dan memanggil suster.

"Bagaimana keadaannya, dokter?"

"Setelah memeriksanya, tidak ada yang salah dengan jantungnya. Dan untuk memastikan semuanya, dia harus dibawa ke ruang radiologi."

"Salyeo juseyo." pinta Yoongi dengan wajah yang amat sangat khawatir.

"Suster, tolong bawa pasien ini ke lab."

"Baik, dokter."

Kemudian suster dan Yoongi segera membantu Taehyung untuk membawa Cindy ke lab.

Mereka bertiga dengan segera mendorong brankar dan memasuki lab.

"Yoongi-ssi, mohon bersabar. Aku akan segera menanganinya."

Yoongi yang masih cemas menunggu kabar akan keadaan Cindy tiba-tiba dihampiri oleh Tuan dan Nyonya Park.

"Yoongi-ya, kau tahu dimana Cindy? Kami baru saja dari kamarnya dan dia tidak ada disana."

"Eommunim, Cindy ada di dalam." kata Yoongi sambil  menunjuk lab radiologi.

"Ada apa dengan dia? Apakah sakitnya kambuh?"

"Dokter bilang kalau jantungnya tidak ada masalah, tetapi ketika tadi kami ke taman dia merasakan ada yang sakit di dadanya. Maka dari itu harus diperiksa di lab, abeoji."

"Yoongi-ya, terima kasih kau sudah menjaga Cindy kami. Kau memang lebih bisa diandalkan dari pada Jimin. Kami sangat bersyukur bisa mengenalmu."

"Aku yang harusnya berterima kasih kepada kalian. Kalian sudah menganggap aku sebagai anak kalian sendiri. Jeongmal gamsahamnida."

•••

"Sudah ku bilang kan, jangan pernah menyentuhku. Sekarang Yoongi memutuskan hubungannya denganku, kau tahu kan kalau aku sudah bisa mencintainya melebihi perasaanku terhadapmu dahulu. Mengapa kau seperti ini, hah? Belum cukup puas kau menyakiti hatiku waktu itu? Dan sekarang kau buat hatiku sakit lagi?" kata Maeri dengan kesal.

"Mianhae, aku tidak bermaksud. Tapi yang harus kau tahu, aku masih tetap mencintamu. Hingga hari ini."

Maeri yang tanpa menjawab apapun langsung pergi meninggalkan Jimin.

Jimin pun mendapat panggilan telepon dari mamanya.

Mama is calling...

"Ne, mama?"

"Cepatlah ke lab radiologi, ada sesuatu yang terjadi pada Cindy."

Jimin segera mematikan panggilannya dan segera berlari menuju lab radiologi.

"Mama, ada apa lagi dengan Cindy?"

"Tadi Yoongi mengajaknya ke taman, kemudian Cindy merasa dadanya nyeri dan dia tak sadarkan diri. Dokter bilang tidak ada yang salah, tapi tetap saja harus dicek."

"OH, JADI INI GARA-GARA KAU?"

Bugh...

Tinju Jimin mendarat di pipi kiri Yoongi.

"Yaa! Jimin-ah, ini bukan salahnya." teriak Nyonya Park. "Justru karena dialah Cindy bisa langsung ditangani oleh dokter."

"Tapi tetap saja dia mengajak Cindy keluar dari ruangannya, padahal dia tahu keadaan Cindy belum benar-benar pulih."

My Private Doctor (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang