Chapter Seventeen

41 7 5
                                    

Tok... Tok... Tok...

"Ne?"

Maeri pun membuka pintunya, dilihatnya sosok lelaki yang selama 2 bulan ini menemaninya dalam keterpurukan akibat putusnya hubungan dengan Yoongi.

"Good evening," katanya dengan lembut sambil mengusap puncak kepala Maeri.

"Joonie, eoseowaseyo."

"Sudah kubilang jangan berbicara formal kepadaku, kau ini," kata Namjoon sambil memegang kedua pipi Maeri gemas.

"Ah, sorry. My bad, he he he."

"Jadi kau mau makan malam dimana?"

"Di rumah saja, aku baru selesai memasak. Lagipula akan sangat merepotkan jika Jungkook mengomel karena aku sering makan di luar bersamamu."

"Ah, okay. I will try your food. Treat me well, little lady."

"I'm not your little lady," kata Maeri mengerucutkan bibir.

"Aigoo, don't do that. That pouty lips really teases me, may I?"

"Yaa! Yaa! Kau mau apa?" kata Maeri mengangkat sendok nasi di hadapan Namjoon karena Namjoon berusaha mendekatinya.

"Noona, apa sudah matang? Aku lapar."

Jungkook pun keluar dari kamarnya dan melihat mereka berdua seakan ingin tertawa.

"Kalian? Ha ha ha, apa yang Noona lakukan terhadap namja itu?"

"Ah, aniya. Bukan apa-apa," kata Maeri menurunkan sendok nasi yang dibawanya.

"Aigoo, kalian ini sudah dewasa. Masih saja menyembungikan perasaan masing-masing. Noona, aku tidak pernah melihatmu seperti ini dengan mantan kekasihmu dulu. Aku melihat kalian seperti ini sepertinya aku akan merestui hubungan kalian jika memang kalian akan menjalin hubungan yang serius."

"Kau ini bicara apa Jungkook-ah," kata Maeri sambil berbalik menyembunyikan pipi merahnya dari Namjoon.

Namjoon pun duduk di ruang makan dan mengamati setiap gerak-gerik dari seseorang yang sudah banyak mengubah hidupnya dalam waktu yang amat singkat itu.

"Namjoon-ssi, jangan berpikiran mesum terhadap Noonaku, eoh?"

"Aniya, aku tidak berpikiran seperti itu. Aku hanya senang melihatnya tersipu, itu saja."

"Noona-ya, palli. Aku sudah lapar."

"Kau ini cerewet, dasar."

Jungkook pun ikut duduk di samping Namjoon.

"Noona-ya, besok Eomma dan Appa pulang dari business trip."

"Bagaimana kau tahu? Mereka tidak mengabari aku."

"Barusan Appa menelponku, besok pagi sebelum fajar mereka sampai."

"Hmm, ara."

Mereka pun melahap makanan yang sudah disiapkan oleh Maeri.

"Maeri-ya, masakanmu sungguh lezat."

"Yaa! Apanya yang lezat aku hanya memasak jjajjangmyun 😒"

"Yaa! Apanya yang lezat aku hanya memasak jjajjangmyun 😒"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Private Doctor (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang