Tak Takut Bermimpi

62 5 1
                                    

Pada paginya gua pun bangun dan bersiap untuk mengisi hari sabtu yang indah ini.

Pertama gua nyeduh kopi dahulu, lalu setelah siap, gua kembali ke kamar gua. Kedua gua mengambil buku dan pena. Lalu yang ketiga, Yap gua kembali berkarya, bukan berkarya sih, nyoret dan nulis di kertas tentang apa aja yang sedang gua pikirin. "Indah banget hari ini, tapi ya sedikit berisik karena banyak mobilitas terjadi di kota ini, besok gua harus ujian masuk kuliah Karena gua gak mau nganggur di kota ini dan gua harus masuk, setelah itu gua harus mulai bikin cerita-cerita untuk dijual ke anak-anak tk yang hasilnya bisa gua pakai untuk kuliah serta kehidupan disini, apakah semua itu bisa??" Gua menanyakan itu lagi ke diri gua sendiri. Gua takut gua gagal, tapi banyak kok orang sukses gagal diawal dan mereka akan bangkit,bangkit, dan bangkit kembali.

Setelah menulis itu semua, gua pun mengisi waktu gua dengan belajar sambil bermain gitar yang kubawa dari rumah om gua. Gua pun bernyanyi dan bernyanyi. "Suara siapa tuh?", sahut seseorang diluar pintu kamar kostan gua. Ternyata itu adalah suara perempuan kemarin. "Bagus suara lo, belajar dimana?", tanya dia "gua belajar sendiri,yaa otodidak lah,hehehe", jawab gua "ohh iya btw nama gua Jihan, nama lo siapa?", "nama gua Roby" sahut gua.

Akhirnya kita ngobrol bareng dan ternyata Jihan ini mempunyai keinginan masuk universitas yang sama dengan gua. "Oke lusa, kita berangkat bareng aja, gua ada mobil kok". Lalu gua gua pun mengiyakan saja. Kemudian ia pamit untuk kembali ke rumahnya. Ternyata ia adalah anak pak Zaki, juragan kostan ini.

Setelah itu, gua pun melanjutkan karya bernyanyi gua. Sampai sore hari. "Hidup itu indah, jadi kalau belum indah berarti belum hidup namanya".

Pena : Coretan Indah Berhasil SempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang