'Buku' telah hilang

48 8 2
                                    

Gua dengar kabar bahwa, gua, Jihan, dwi, dan fauzian lulus masuk universitas tersebut. Lega rasanya lulus dan bisa melanjutkan pendidikan.

Empat bulan sudah terlewati, "by!!!!", teriak Jihan, "kenapa jih?" Sahut gua. "Gua ditembak Fatur, cowok paling ganteng di angkatan kita, gila bayangin gua bakal jalan ama dia, serba sama dia lah, seneng banget gua", jelas dia kepada gua. "Owhh selamat ya semoga langgeng, gua doain hubungan kalian lancar dah", ucap gua. Jihan pun pamit untuk pergi, karena ia diajak Fatur untuk pergi ke sebuah mall ternama.

Akhirnya sebelum pulang, gua memilih untuk ngobrol bareng dwi dan fauzian terlebih dahulu. "Denger-denger Jihan ditembak ya?" Kata dwi, "iyaa,emang kenapa?" Jawab gua. "Kok mau ya?" Tambah fauzian. "Kenapa sih, kok pada gitu?", dwi menjelaskan "jadi gini, gua tuh dulu pernah satu sekolahan sama Fatur, dia itu emang ramah kesemua cewe, jadi ya kalau di nembak pasti diterima. Doi punya julukan 'players' di sekolah gua dulu, dah banyak korban permainan dia, salah satunya yaa mantan gua". "serius lu?", jawab gua heran. "si dwi ini pernah pacaran terus ditikung dah sama Fatur akhirnya, pacarnya Dwi mau dan ninggalin Dwi begitu aja, trus cuman beberapa minggu pacarnya Dwi diputisin, lalu dia ganti lagi, ya gitu lah siklus fatur sampai sekarang,". Gua pun bingung, padahal gua bukan siapa-siapanya Jihan tapi gua merasa, 'gua harus lindungin jihan'. Saat gua berfikir, dwi memetik jari lalu bilang, "cieee cemburu nih yee, dah kalau sayang jaga Jihan baik-baik", gua sontak ngomong, "dihh, gua cemburu? ya, kagak kali,ngapain lagi", "Yaudah liat aja nanti," tambah Fauzian.

Ketika waktu sudah petang, gua pun pamit pulang. Gua lebih memilih jalan, karena sebenarnya, jarak antara kostan ke kampus gak begitu jauh, namun kalau memakai kendaraan harus muter jauh dulu.  Lalu gua pun berjalan sambil bernyanyi kecil.

Setelah sampai kostan, gua langsung mandi dan menulis kembali tentang hari ini. 'Kenapa gua merasa harus jagain Jihan, toh gua bukan siapa-siapanya, lagi pula itu juga urusan dia.' Lalu gua tutup buku gua, dan gua berbaring sambil melihat jam tangan, "sudah jam 9 malam, tumben Jihan belum pulang,ahhh apa yang gua pikirin sih, kan itu kehidupan dia ,ya terserah dia lah".Hari itu mungkin gua sudah mengenal yang namanya cemburu. Lalu, gua akhirin kegiatan hari ini dengan tidur dibawah mimpi.

Pena : Coretan Indah Berhasil SempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang