Chapter 3 ( Ku benci hujan )

312 12 0
                                    

Author pov

Hujan masih mengguyur kota jakarta,langit sangat gelap dan sudah terdengar suara petir
Didalam mobil salshabilla tak henti memegang tangan verrel dan selalu berkata "Takut" karena hujan ia mengalami trauma yang cukup serius.
"Verrel aku takut"ucap salsha berteriak sambil menutup mata dan telinganya dengan tangannya.
"Kita berhenti dulu aja ya kalo kamu takut."balas verrel yang langsung memberhentikan mobilnya di depan halte.
"Aku aku...aku takut rell aku takut,ayo pulang aku mau pulang rel,please anterin aku pulang"teriak salsha masih ketakutan.
"Iya yang tapi ngga mungkin langsung puter balik,kamu tenang ya ada aku"ucap verrel sembari memeluk erat salshabilla

*Suasana rumah salsha*
Auth pov

Dirumah pun riuh karena pertengkaran ammar dan hito,mereka semua khawatir akan keadaan adeknya itu karna mereka faham akan trauma yang dihadapi adek perempuannya itu.
"Gimana sih bang,kok lo biarin dia keluar kalo dia kenapa napa gimana? Lo mau tanggung jawab seharusnya lo ngertiin keadaan salsha"marah hito ke kakaknya dengan suara lantang.
"Bisa biasa gak sih? Lo tau? Dia uda gede dan ada verrel yang bisa jagain dia,lo gak perlu kawatir"kata ammar menenangkan hito,karena ammar percaya dengan verrel,
menurut ammar , verrel sosok lelaki yg bertanggung jawab tetapi ia beda pendapat dengan hito,hito selalu berfikir negative tentang verrel.
"Lo tenang banget ya bang,bukan masalah dewasa atau nggaknya bang masalahnya trauma salsha itu bisa bahayain dia"bentak hito yang mulai emosi dengan kakaknya itu.
"Kenapa sih pada ribut,rame banget mending telefon dia gak usa ribut kek gini"nasehat cemal yang tiba tiba keluar dari kamarnya.

Disisi lain suasana hujan deras di tempat berteduh verrel dan salsha,salsha tak henti memeluk verrel.
"Yang tenang ya,aku ada disini"kata verrel sembari mengelus rambut salsha yg lembut.
"Tapi rel,aku takut kejadian itu terulang lagi rel aku ngga mau kehilangan kamu" ucap salsha mulai menangis
"Nggak lah cha,tenang aku selalu ada buat kamu"ucap verrel

* Rinai hujan basahi aku
Temani sepi yang mengendap
Kala aku mengingatmu
Dan semua saat manis itu
Segala seperti mimpi
Kujalani hidup sendiri
Andai waktu berganti
Aku tetap tak ’kan berubah *

Salsha selalu teringat kembali kenangan pait yang menimpa sahabat kecilnya,dan ia pun berteriak setelah teringat lagu tentang hujan itu.
"Ngggaaaaak,akuu takutttt aku benci hujan aku benci aku benciiiii"teriak salsha dan refleks verrel mendekap tubuh salsha ke dada nya.

Tak lama kemudian langit masih mendung tetapi hujan sudah tidak turun lagi.
Salsha dan verrel pun membatalkan niatnya pergi ke trampoline park.
Sesampai rumah salsha langsung lari kerumahnya.
Verrel faham tentang keadaan salsha sekarang ia pun memutuskan pulang kerumah.
Setelah salsha masuk rumah,terdapat 3 kakaknya duduk disofa ruang tamu.
( Ceritanya mama papa salsha ke korea buat ngurus pekerjaannya )
"Dek,keadaan kamu gimana gak papa kan?"tanya cemal sambil menghampiri salsha,salsha langsung memeluk erat kakaknya itu.
"Kak key,aku takut"keluh salsha sembari menangis.
"Kamu tenang ya,duduk sini dulu"kata cemal menggandeng adeknya
"Verrel mana cha!?" tanya ammar
"Pulang kak"jawabnya singkat dengan ekspresi takut,resah dan gelisah
"Kalo gini kejadiannya siapa yang susah!? Kita kan kamu sekali aja nurut kalo dibilangin pasti gak kaya gini,uda deh gak usa jalan ataupun hubungan sama verrel dia gak bisa lindungin kamu" nasehat hito langsung membuyarka lamunan salshabilla,sedangkan salsha masih menangis karena takut hujan dan ditambah hujatan hito yang membuat ia marah.
"Ngomong aapasih? Kenapa sih ka hito nyalain verrel mulu? Dan apa maksud kakak tadi? Aku nyusahin kalian? Maaf deh,kalo kalian gak mau ngerawat aku its okey,aku gak papa kok silahkan kalian urus urusan kalian masing masing"bantah salsha dengan nada tegas,ia segera memasuki kamar dan ia segera melewati anak tangga satuprrsatu
" liat bang,anak yang sering di turuti keinginannya,jadi kaya gitu kan"gumam hito,hito pun segera memasuki kamarnya.
"Gue mau nyamperin salsha dulu ya "pamit ammar ke cemal.

Dikamar salsha terlihat menangis dan memandang foto masa kecilnya,ia selalu kefikiran akan kejadian itu
Kejadian dimana ia sedih karena sahabatnya tiada

Dikamar salsha terlihat menangis dan memandang foto masa kecilnya,ia selalu kefikiran akan kejadian itu Kejadian dimana ia sedih karena sahabatnya tiada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaaaaaa kenapa harus gini kenapaaaaaa aaaaa"teriak salsha sambil memegang erat kepalanya.
Jika teringat hujan trauma salsha kambuh dan ia sering stres jika mengingat kejadian itu,traumanya bisa dibilang sangat parah karna saat kambuh sifat salsha tak terkontrol.
"Dek tenang" ucap ammar khawatir.
"Kak,salsha salah salsha penyebab sahabat salsha meninggl salsha jahat kak,kalo salsha gak ngajak dia main hujan hujanan pasti dia masih ada kak salsha pembunuhhh kak"tangis salsha menjadi ammar pun semakin sedih melihat adeknya seperti ini,amar pun memeluk adek perempuannya itu sampai tertidur.


BINTANGNYA JANGAN LUPA
@intandomani_

"Dia Kembali"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang