00. Remember

679 57 0
                                    

Forgive Me, Please✧

Kesibukanku akhir-akhir ini meningkat drastis. Sebagai seorang akuntan, awal tahun adalah waktu tersibuk.

Laporan keuangan tahunan yang sudah harus selesai terus membuatku lembur di kantor. Tanpa penyemangat, namun harus tetap semangat.

Berangkat paling pagi, pulang setelah matahari terbenam. Dengan pemotongan penghasilan karena covid-19 melanda. Namun tidak apa, aku masih bersyukur bisa bekerja di masa sulit seperti ini.

Setelah ku matikan komputer, menutup jendela lantai dua -karena ruangan kantor menggunakan AC yang memungkinkan lebih cepatnya penularan, jadi semua jendela di buka-, dan mematikan lampu aku turun dan menuju parkiran.

Langit yang baru menggelap berwarna biru tua, diiringi angin yang semilir lembut aku membelah jalanan kota yang tidak terlalu ramai.

Sengaja ku jalankan dengan pelan sepeda motorku, sembari menengok kanan-kiri yang tidak ada perubahan signifikan meski aku telah melewatinya lebih dari dua tahun lamanya.

Lampu hijau menyala, kujalankan kembali motor matic keluaran lama yang masih setia menemani. Di kiri jalan, kulihat ruko penjual bakso berwarna merah yang memaksaku kembali mengingat masa lalu.

Dari sekian banyak lokasi yang telah ku datangi, kenapa tempat ini lebih membekas?

Kenangan yang membuatku kembali merasakan rasa bersalah yang berlebih.

Kenangan yang membuatku terus ingin meminta maaf, namun tak tersampaikan.

Aku, Lee Chaeryeong.

Dan ini adalah kisahku.

Dan ini adalah kisahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Forgive Me, Please✧

Forgive Me, Please?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang