•4

113 18 0
                                    

Belong to : koraians
Translate : Stripcloud.


Saat aku terbangun, hal pertama yang aku temukan adalah Mingyu yang beristirahat dengan kepalanya di atas lengannya di tempat tidur. Tidur seperti itu sepanjang malam? Lehernya pasti sakit.

"Mingyu-ya?" Aku membangunkannya dengan perlahan untuk mencegahnya dari rasa sakit di lehernya tapi itu tidak berhasil. Dia tidur begitu damai dan nyaman, aku hanya ingin melihat ini lagi setiap pagi saat bangun tidur.

Aku menyisir rambutnya lembut, tersenyum pada diriku sendiri. Aku harap aku bisa menjadikannya milikku dan hanya milikku. Cintaku padanya tumbuh lebih kuat daripada semakin lemah. Apa yang kulakukan sekarang?

"Mingyu-ya," Bisikku.

"Andai kau tahu bagaimana perasaanku." Aku menghela nafas, aku tidak bisa berhenti tersenyum di sampingnya. Dia tampak sangat menakjubkan. Dia tampak panas dengan rambutnya dan campuran manis di wajah tidurnya.

Mingyu mengangkat kepalanya setelah sepuluh menit dan lehernya terasa sakit. Dia masih terlihat mengantuk dan mungkin tidak dapat memproses dimana dia sekarang atau kenapa dia di sini atau apa pun yang ada di pikirannya.

"Hana-ya." Dia berdiri dari kursinya dan merenggangkan tangannya di udara sembari menguap dari mulutnya.

"Selamat pagi." Aku tersenyum dan dia melakukan hal yang sama.

"Selamat pagi." Dia mengacak-acak rambutku, membuatnya menjadi lebih acak. Rambutnya terlihat sangat berantakan dan ia tampak begitu panas dengan tampilan pagi hari. Hatiku tidak bisa menangani pria seksi di depanku.

"Selamat pagi tukang mengantuk!" orang tuaku berjalan masuk, bersama dengan orang tua Mingyu. Paling tidak, mereka datang pada waktu yang tepat.

"Aigo, uri adeul. ( Ya ampun, anakku." Ibuku mendekat ke arahku dan memelukku erat-erat seolah-olah kita belum bertemu satu sama lain untuk waktu yang lama.

"Eomma, aku baik-baik saja. Aku hanya-tunggu, kau menangis?" Aku menarik diri dari pelukannya dan mengetahui bahwa ia hadapi ketika aku mulai mendengarnya menangis dengan lembut.

"Ya! aku sedang menangis!" Ibu mengendus setelah aku menyeka air matanya dengan jempolku.

"Aigo, Eomma, aku baik-baik saja, oke?" aku hanya tertawa lalu aku bisa melihat senyuman indahnya.

"Dia menangis sambil tidur dan aku memiliki waktu yang sulit untuk mencoba tidur." Ucap ayah yang membuat kami tertawa kecuali ibu yang memutar bola matanya.

"Apa kalian baru saja bangun? Kau tahu ini sudah jam 9 pagi dan dokter harus berkeliling untuk memeriksa pasien." Ucap Bibi Kim, Mingyu dan aku melihat satu sama lain, Mingyu dan aku menggoyangkan tangan kami untuk memberitahu bahwa kami tidak tahu apa-apa.

"Ah, semuanya lebih awal hari ini. Annyeong." Seorang dokter datang, berbicara tentang iblis.

"Selamat pagi, Hana-ssi. Bagaimana perasaanmu?" Tanyanya dengan sopan dan tersenyum.

"Aku merasa baik." Jawabku, tersenyum dengan sopan.

"Itu adalah berita baik. Aku akan mulai untuk melihat, oke?" Tanya dokter dan aku mengangguk.

Dokter itu menarik stetoskop dari lehernya dan mulai memeriksaku. Dia mengatakan pada perawat sebuah kode rumah sakit dan hal-hal yang tidak bisa aku mengerti. Aku melihat ke atas dan mataku bertemu dengan Mingyu. Bibirku melengkung tersenyum setelah aku menatapnya dan dia mengedipkan matanya padaku.

Dia mengedipkan sebelah matanya.

Padaku.

"Oh, sekarang detak jantungmu cepat. Apakah kau gugup? Bahagia?" Tanya dokter sembari terkekeh.

His girl ✿ BahasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang