☆Down For You Chapter 2☆

619 73 9
                                    

Suara dering ponsel mengusik Jinyoung yang tertidur. Pemuda manis itu mengerutkan dahinya matanya masih terpejam. Tangannya meraba ke meja nakas dimana ponselnya berada. Ia mereject panggilan itu kemudian melanjutkan tidur lelapnya. Tapi nyatanya Jinyoung tak bisa tidur tenang. Ponsel itu terus menerus berdering sejak beberapa saat lalu. Sungguh ini masih pukul 4 pagi. Siapa yang berani mengganggu tidur nyenyaknya dengan terus menerus menelpon. Dengan terpaksa ia mengangkat panggilan tersebut. Ia bahkan tak melihat siapa nama penelponya.

"Apa?"

Seperti biasa tanpa basa-basi khas seorang Jinyoung. Suaranya terdengar parau. Sang penelpon tahu Jinyoung pasti sangat mengantuk dan mungkin kesal.

"Aku beri waktu 15 menit untuk bersiap. Aku menunggu di depan rumahmu."

Si penelpon langsung mematikan ponselnya. Membuat Jinyoung sepenuhnya membuka mata. Apa tadi? Sepertinya Jinyoung mengenali suara itu.

Tunggu dulu.

Jinyoung melihat ponselnya matanya melotot melihat nama 'senior Mark' tertera dilayar. Jinyoung bersumpah akan menendang pantat pemuda tampan itu nanti. Berani sekali pemuda itu mengganggu tidurnya di waktu libur sekolah. Ini bahkan masih terlalu pagi untuk bermain-main.

Dengan malas ia menuju ke kamar mandi mencuci muka dan menggosok giginya. Kemudian ia menuju ke jendela kamarnya membuka tirai berwarna gading itu. Mark benar-benar menunggu di depan rumahnya.

Mark duduk diatas motor sport berwarna merah. Bahkan hari masih gelap dan berkabut. Udara pun terasa sangat dingin. Ia tersenyum melihat Jinyoung berjalan gontai kearahnya. Pemuda manis itu menguap beberapa kali dan mengucek matanya.

"Ada apa?"

Bukankah tadi Mark menyuruh Jinyoung bersiap tapi nampaknya tak di dengar oleh Jinyoung. Pemuda itu keluar rumah dengan menggunakan kaos putih longgar dan celana Jogger. Ia bahkan menggunakan sandal jepit.

Mark berdecak pelan. Sudah tidak ada waktu lagi untuk menyuruh Jinyoung mengganti bajunya. Ia berdiri melepas Hoodienya kemudian memakaikan pada Jinyoung. Ia juga memakaikan tudung kepala hoodienya kemudian mulai menalikan di dagu Jinyoung. Terakhir pemuda tampan itu memakaikan Jinyoung helm. Jinyoung memasang raut wajah bingung tapi ia tak berontak. Matanya yang masih terlihat merah berkedip lucu. Jarak mereka sangat dekat sekarang bahkan Jinyoung bisa merasakan deru nafas Mark yang terasa hangat menerpa wajahnya.

"Selesai, kau manis sekali bae."

Mark menepuk pelan puncak kepala Jinyoung yang sudah tertutup helm membuat Jinyoung tersadar dari pikiranya sendiri. Pemuda blonde itu memakai helmnya dan mulai menunggangi motornya.

"Naik". Perintah Mark.

"Kita mau kemana?"

"Tenanglah, aku tidak akan membawamu kawin lari sayang"

"Ck bodoh"

Jinyoung mengumpat pelan. Mark benar-benar suka sekali menggoda dirinya. Tapi ia menurut dan mulai naik membonceng Mark.

"Aku akan mengebut ini sudah sangat telat. Peluk aku kalau kau tak mau jatuh terpental. Kkk"

Mark terkikik ia tak tahu ekspresi Jinyoung di belakangnya sekarang. Mungkin Jinyoung akan menonjoknya nanti setelah sampai di tempat tujuan. Tapi ia serius kalau dia akan mengebut karena ini sudah cukup telat.

●Down For You●



Deru suara knalpot motor sport itu mengisi keheningan dipagi buta. Jalanan masih sangat sepi dan berkabut. Udara dingin bahkan terasa sangat menusuk tulang. Membuat Jinyoung tanpa sadar mengeratkan pelukanya di pinggang Mark. Ia tak tahu kemana Mark akan membawanya.

☆DOWN FOR YOU☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang